Part 3:menghilang

1.5K 130 6
                                    

Happy Reading guyss

Jangan lupa Vote dan komen okey!!!











Semenjak kejadian itu Haruto menatap dua bocah itu dengan sengit, di taruh dimana harga dirinya karna dengan seenak jidat dua anak itu memanggilnya Om. Emang muka dia udah kayak Om-om yaa, padahal kan dia sangat tampan kata para ciwi-ciwi di sekolah.

"Napa lo?? Mukanya kusut amat, belom gajian yaa??"tanya temannya.

Haruto melempar tatapan sinis dan menghiraukan perkataan temannya, tetapi dia menatap temannya lagi,lalu menghela nafas kesal, "Hwan, gue emang kelihatan kayak Om-om yaa??"tanyanya.

So Junghwan temannya loading bentar, lalu menahan mulutnya agar tak tertawa, tumen-tumbennya temennya ini nanyain tentang penampilan."pfttt, sedikit sih"jawabnya

Haruto mendapat jawaban itu langsung membuka ponselnya, layarnya menampilkan kamera depan, menatap penampilannya tetapi tak ada yang aneh."mereka ga tau orang ganteng apa gimana sih?? Jelas-jelas gue ganteng banget"ucapnya mendengus.

Junghwan langsung kembali serius ketika mendengar Haruto mengucapkan kata mereka, dia pengen tau siapa yang membuat temannya menjadi memikirkan tampilan,"mereka siapa sih Ru?? Musuh lo?? Atau mantan lo??"tanyanya.

Haruto terdiam dan dengan kesalnya dia menceritakan apa alasannya, Junghwan yang tak bisa menahan meledakkan tawanya sampai air matanya keluar,"sumpah, anak baru itu polos banget emang Ru, duhh perut gue sakit sial."

Junghwan langsung lari menuju toilet yang dekat dengan tangga dekat rooftop, lalu tak sengaja mata dia menangkap penampakan seseorang,ketika menoleh dia melihat seorang lelaki manis,"loh, anak baru yaa lo??"tanya Junghwan di balas anggukan ribut.

Junghwan terkekeh dan mengusak rambut anak itu, anak itu menyerjap lucu,"bagaimana bisa ibu kamu nyekolahin anak sd di sini sihh"ucap Junghwan.

"Ihh, Hoonie udah kelas 3 SMA yaa"ucap anak itu dengan bibir di poutkan.

Junghwan malah terkekeh mendengar nada rengekan anak itu, demi apa dia ikhlas berhenti merokok dan brandalan asalkan di kasih manis-manis kayak anak ini.

"Ohh iya gue So Junghwan, anak smp"ucapnya memperkenalkan diri.

Dengan senyum manisnya Jihoon menerima ajakan kenal nama yang di berikan Junghwan,"Park Jihoon, anak SMA"ucap Jihoon sedikit menekankan kata SMA.

"Masa, imut gini loh, yakin udah sma??"tanya Junghwan sedikit menggoda Jihoon.

"Hoonie emang udah sma"ucapnya sedikit merengek, Junghwan pengen banget bawa pulang anak ini kalau boleh, di ganti sama mobil yang kemarin baru sampai dia ikhlas kok, banget malah.

.
.
.
.
.

Doyoung dan Jihoon berjalan menuju halte dengan tangan saling bertautan, tetapi karena Doyoung mampir ke toko buku, akhirnya tautan terlepas, Jihoon awalnya hanya menunggu di depan,tetapi mata dia menangkap kucing di jalanan yang kakinya luka.

”dobby lama kan??, Semoga aja dehh hoonie mau bantu kucing itu dulu, kasian kesakitan”ucapnya dalam hati

Dengan keberanian minim Jihoon mendekati kucing itu, tak sadar ada seseorang yang memperhatikan dengan senyum tipisnya. Jihoon membawa kucing itu tak sadar berjalan ke arah lain, dan saat dirinya sadar ternyata di jalan itu sepi membuatnya semakin takut.

"Hueee kenapa sih hoonie kok bodoh meong"ucap Jihoon ke kucing itu, dia duduk di pinggir jalan, lihat lah dirinya seperti anak gelandangan sekarang.

"Mangkanya jangan sok hafal jalan, orang bayi gini main misah sama temennya, kalau dah nyasar nangis"ucapnya dengan datar.

Jihoon mendongak menatap lelaki yang sedang berbicara itu, tanpa pikir panjang dia menerjang tubuh tegap itu,"hueeee Hoonie takut, hoonie… huks… takut…"ucapnya dengan tersendat-sendat.

Lelaki yang di peluk itu terkejut, saking terkejutnya dia bingung harus beraksi apa,"ngapain anak bayi di jalanan, kalau ngilang gimana??"ucapnya.

"Maaf Haru, tadi kasian meongnya, meongnya luka"ucapnya.

Yaa, pemuda yang di peluk Jihoon itu si brandal Watanabe, tetapi lihatlah dia malah terdiam diri waktu di peluk Jihoon,bahkan justru membalas pelukannya.

.
.
.
.
.

Sedangkan sang adik sekarang pulang kerumahnya dengan hidung memerah, dia nangis waktu kakaknya tidak ada di tempat, baru masuk bundanya langsung beranjak.

"Astaga dobby, kamu kenapa nak??"tanya sang Bunda, bukan menjawab dobby malah menangis lagi, seseorang turun dari tangga dan menyernyit heran, begitu menyadari sesuatu yang berbeda dia terkejut.

"Dobby, kakakmu kemana??"tanya sang ayah, bundanya yang baru sadar juga terkejut, doyoung semakin menangis.

"Tadi itu dobby mampir beli buku yah… huks… kak… kak Ji… ada di ruang tunggu… tapi… waktu dob… huks… dobby kembali… kakak… huks… hilang…"ucapnya dengan isakan karna terlalu lama menangis.

Sang ayah terkejut, sebelum dering ponselnya membuat dia mengalihkan perhatian. Ketika melihat nomor tak di kenal sang ayah langsung menjawab,"halo om ini Haruto temen Jihoon, aku sama Jihoon ada di jalan darari om, tadi aku lihat Jihoon tersesat, eumm rumah om di jalan mana yaa??"tanya Haruto.

Sang ayah terkejut mendengar anak sulungnya tersesat,"di jalan Trexo, perumahan Treasure,dimana Jihoon sekarang??"tanya ayah dua anak itu.

"Kecapekan nangis om, anaknya tidur"ucapnya, sang ayah menghembuskan nafasnya lega, saat mendengar sang anak sulung baik-baik saja.

"Baik, Ruto matiin yaa om, mau anterin Jihoon ini, ga bisa kalau telfon sambil nyetir mobil"ucapnya dengan pelan, setelah mendapat ucapan ’Yaa’ Haruto menatikan sambungan telepon itu.

”untung lucu,gemesin,cantik,dan man— heh njing, gue kok muji sih sialan” ucapnya dalam hati











------
TBC
------

Haii guyss aku up lagi, padahal cerita satunya belum up loh wkwkwk.

Btw cerita aku seru ga sih?? Aku takut malah ngecewain, dan ndak sesuai dengan ekspektasi ಥ⁠_⁠ಥ.

Makasih buat yang udah Vote dan komen, cayang kalian banyak-banyak.

See u di next chapter

IT TURNS OUT   ||  HaruHoon - ft HwanBbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang