Ketika sampai di rumah Jihoon, Haruto ingin membangunkan Jihoon yang masih tertidur. Tetapi ketika melihat wajahnya ia tak jadi membangunkannya, lebih memilih memandangi dalam diam.
”ibunya dulu ngidam apa yaa?? Anaknya lucu banget"bathinnya
Karna bingung harus bertindak seperti apa, Haruto turun dan menekan bell rumah. Tidak sampai satu menit gerbang di buka sama salah satu satpam penjaganya.
"Nyari siapa mas??"tanya satpam itu
"Ehmm, itu Ayahnya park Jihoon"ucap Haruto canggung.
"Seben—"belum selesai si satpam berbicara, ayah jihoon sudah keluar
"Emm om, itu Jihoonnya tidur, saya takut mau bangunin"ucap Haruto
Ayah Jihoon yang awalnya menatap datar jadi berubah hangat,"ayo masuk dulu"ajaknya.
Haruto dengan canggung masuk ke rumah Jihoon, dalam sekejab dia iri ketika melihat ibu Jihoon begitu kawatir melihat sang anak bungsu menghilang. Haruto membatin ”senangnya melihat kehangatan ini, andai di rumahku juga begini” katakan saja Haruto broken home.
Haruto itu anak tunggal, dan ayah ibunya tak pernah mempunyai waktu meski itu hanya sekedar mengawatirkan keadaannya.
Jadi ketika melihat kehangatan keluarga Jihoon dia iri."Om kok ngelamun"bentak Dobby
Ayah park menyernyit bingung, kenapa anaknya memanggil teman kakaknya dengan sebutan Om,"maksud kamu Om siapa nak??".
Bukan menjawab Doyoung malah cengengesan, sedangkan Haruto kesal karna masih saja di panggil Om sama adeknya Jihoon,"gue seumuran sama kakak lo Dob, jangan sembarangan manggil gue om"ucapnya dengan kesal.
Doyoung nampak tak acuh mendengar ucapan Haruto, dia berniat kembali ke kamar andai suara motor tak mengintrupsi
"Kayak kenal"gumam Haruto.
Doyoung dengan malas keluar,ketika masuk lagi dia bersama lelaki yang lebih tinggi darinya. Haruto terkejut melihatnya, begitu pun dengan lelaki itu terkejut melihat keberadaan Haruto.
"Loh nak siapa dia?? Pacar??"tanya sang Bunda, Doyoung mendelik mendengarnya.
"Yaa ga lah bun, dia bukan tipe dobby banget"ucap Doyoung, sang ayah terkekeh mendengarnya
"Tipe dobby tuh sebenernya kayak kak Haru— ehh"ceplosnya.
Haruto yang mendengar terkejut hingga matanya membulat, Doyoung sendiri menutup mulutnya yang asal ceplos. Bagaimana Haruto tak kaget, baru kemarin dan Doyoung itu salah satu adik kelas yang berani memanggilnya Om, benar kakaknya awalnya juga sama, tetapi setelah di beri tau kakaknya langsung merubah panggilannya.
"Sorry dobby bercanda ga serius, sumpah dehh"ujar Dobby dengan wajah memerahnya
"Gapapa lagian tipe gue bukan modelan kayak lo"ucap Haruto
"Jadi ngerjainnya kapan nih Dob??"tanya anak lain yang tadi di hiraukan pas awal kedatangannya
"Sekarang aja Hwan"ucap Doyoung menarik tangan Junghwan pelan.
.
.
.
.
.Ketika terbangun Jihoon turun ke lantai bawah, dirinya berjalan dengan lesu karna kekurangan tidur dari kemarin. Ketika sampai dirinya melihat ketiga bocah, yang satunya lebih milih main game, dan yang dua mengerjakan tugas dalam diam.
"Kerkel Dob??"tanya Jihoon, Doyoung berjengit mendengarnya, tetapi ketika melihat wajah loyo Jihoon, dia menjawab dengan gumaman.
"Loh, Kak Jihoon kan??"tanya Junghwan kaget, Jihoon yang melihat Junghwan langsung tersenyum tipis.
Jihoon duduk di sebelah Doyoung, melihat tugas apa yang di kerjakan sang adik, ketika melihat dirinya hanya mengangguk malas ikut campur.
"Btw, Haru makasih yaa dah di tolongin"ucap Jihoon di balas anggukan singkat.
"Hwan masih lama kaga?? Kalau lama gue duluan aja"ucap Haruto tiba-tiba.
"Bentar… sabar…"jawab Junghwan dengan santuy
Selesai mengerjakan Junghwan membereskan bukunya, Doyoung juga sama dia membereskan bukunya yang tergeletak di meja begitu saja. Saat menoleh ke arah Jihoon dan Haruto mereka terkejut melihat keduanya begitu akrab, bahkan Junghwan yang jelas temannya terkejut melihat Haruto begitu nyaman di dekat Jihoon.
"Game itu bisa main bareng gitu yaa??"tanya Jihoon dengan kepala miring
Haruto mengangguk, membenarkan perkataan Jihoon, Haruto masih sibuk sama dunianya. Mereka berdua seakan-akan hanya berdua, melupakan dua makhluk yang menatap mereka berdua dengan cengo.
"Ohh kayak game yang di mainin kakak sepupuku"ucap Jihoon ketika melihat ending gamenya
Mendengar perkataan Jihoon Haruto menatap dengan pandangan bertanya,"punya kakak sepupu??"tanyanya.
Jihoon mengangguk untuk jawaban,"bahkan sambil momong adeknya, kak Chan juga gitu, meski udah punya anak"ucap Jihoon.
"Tapi ini game kan bebas, meski udah seumuran ayahmu masih bisa main gamenya"ucap Haruto dengan santai, Jihoon terdiam mendengarnya.
"Enggak deh, untung kak Chan bukan jodoh Hoonie, coba kalau Jodoh Hoonie pasti dah aku uyel-uyel"ucap Jihoon menggebu-gebu.
"Yaudah sekarang gue puasin main gamenya dulu, nanti kalau kita dah nikah… baru…gue bakal berhenti main game"ucap Haruto entah secara sadar atau tidak sadar, yang jelas mulutnya asal ceplos.
Dua anak yang mendengar terkejut, sedangkan Jihoon sang oknum di ajak bicara menyernyit bingung. Dia ga tau maksud kata-kata itu, kenapa Haruto bawa-bawa kata-kata yang dia tidak mengerti, nikah aja dia tak tau maksudnya. Jadi, diam lebih baik sambil menggali maksud perkataan Haruto.
Masih dengan wajah syok, Junghwan mengintrupsi perkataan Haruto,"lo bakal nikahin Jihoon??".
Mendengar pertanyaan yang di ajukan Junghwan, Haruto kaget hampir saja melempar ponselnya, pundaknya aja berjengit ketika mendengarnya. Ia mengingat apa yang ia katakan ke Jihoon, masih dengan wajah berfikir dan bingung tentunya.
Jihoon hanya berkedip-kedip polos, sedangkan Doyoung masih mendelik mengingat perkataan Haruto,"gimana ceritanya?? Nanti judulnya si polos calon istrinya si berandal gitu??"monoloknya
Doyoung bergumam ke dirinya sendiri, bahkan wajahnya kelihatan linglung, ia jadi kefikiran cinta segitiga dari Travis ke Justin sedangkan Justin ke David, Davidnya sendiri memilih Travis. Tetapi bedanya… emang kakaknya suka sama dirinya??, Yaa enggak lah Jihoon ga bodoh, meski bego dikit tapi dia tau mana yang harus dan mana yang tidak.
Kepalanya menggeleng karna otaknya malah keliling dunia WP, enggak maksud aku dunia jelly, ehh apa dah lah pokoknya itu. Mungkin sekarang Doyoung kelihatan badan di bumi tapi otak di akhirat, otaknya keliling syurga karna dia juga bingung sama perkataan Haruto, bagaimana bisa brandalan sekolah lawannya guru dan Osis, suka sama kakaknya yang polosnya minta di polosin.
------
TBC
------Hehehe, maaf lama ga up, soalnya ada kesibukan kemarin-kemarin jadi ga sempet nulis.
Makasih yang udah mampir, berbagi vote yuk, mau komen oky aja bakal aku jawab kalau memang bisa yaa.
Kalau mau berteman boleh-boleh aja, aku mah welcome aja.
See You
Sorry kalau ada typo
KAMU SEDANG MEMBACA
IT TURNS OUT || HaruHoon - ft HwanBby
RomanceBagaimana jadinya, bila lelaki manis dan polos harus berurusan dengan lelaki yang kasar dan brandalan. Dan bagaimana bila sampai mereka saling mencintai, apakah bisa bersama dengan baik?? Atau malah putus di tengah perjalanan?? B×B Haruhoon Haru ¡ D...