Happy reading...
Sepasang mata boba itu mulai menyerjap, memindai tempat yang ia tempati sekarang. Ruangan berwarna putih dan aroma obat yang sangat menyengat, dia baru sadar kalau sudah di rumah sakit. Menggulir seisi ruangan dan pandangannya terjatuh ke lelaki yang tertidur sambil duduk.
"Ehh,mbul udah bangun"ujar lelaki yang terbangun dari tidurnya itu
"Haru... hiks... hoonie takut... perih haru..."adu jihoon dengan mata yang mulai basah, dengan cepat haruto mengusapnya
"Ustt, mbul ga boleh nangis lagi yaa... nanti haru sakit lihatnya"ujar haruto menenangkan.
Haruto memeluk tubuh mungil yang masih bergetar itu, mengusapnya dengan lembut, aroma strawberry dari rambut si manis membuat tenang,"mbul ndak mau cerita kenapa kok luka??"tanya haruto
Jihoon terdiam,melepas pelukannya dan menatap mata tajam itu,lalu menggeleng menolak untuk jujur."mbul gapapa, kan ada haru"ujar jihoon.
Drtt... drttt...
Suara panggilan itu menyadarkan haruto yang menatap si manis yang tersenyum, ketika melihat nama yang tertera dia menjauh, melarang jihoon mendengar percakapannya dengan orang suruhannya.
"halo, gimana?? Apa yang kalian dapet??"
"yang ngebully cewek boss, fans lo"
"gue ga perduli meski banci pun, bawa ke tempat biasanya"
"oke, tunggu kabar baiknya"
"hmm, nanti gue transfer uangnya".
Jihoon menatap haruto yang mulai mendekat, lalu menunduk ketika haruto menatapnya dengan intens,"siapa yang sudah nglukain kamu, berarti mereka yang mau lebih dekat dengan ajal"ujar haruto tiba-tiba, entah jihoon tiba-tiba merinding, karna kata-kata itu sepertinya akan menjadi nyata.
"Hoonie gapapa haru, hoonie udah sehat"ucap jihoon, masih dengan menunduk takut, jihoon itu takut sama tatapan haruto yang tajam.
"Yaudah, aku pulang dulu, ada urusan mendadak. Lebih baik kamu segera tidur biar cepet baikan"ujar haruto, mengecup kening jihoon yang terbalut perban.
***
Haruto mendekat ke arah gadis yang terikat itu, sedangkan yang di dekati mengembangkan senyumnya karna mereka akan di selamatkan. Mata haruto memindai penampilan delapan gadis itu, lalu mendecih seakan jijik melihat wajah kecentilan itu.
"Gue lihat semua cuma delapan boss, dari cctv juga cuma delapan anak ini aja"ujar orang suruhannya, bisa di bilang dia temannya
Mendengarnya haruto mengembangkan senyumnya, menatap kedelapan gadis itu untuk kedua kalinya, setelah itu kembali ke wajah datar dan dinginnya itu."apa alasan kalian ngebully jihoon??"
Pertanyaan yang keluar dari mulut haruto membuat siswi-siswi itu melunturkan senyumnya, melirik satu sama lain,"kita ga ngebully kak, tapi jihoonnya dulu yang bilang bakal ngeporotin kakak"ujar salah satunya
"Alasan yang buruk"ujar teman haruto.
Haruto berjalan mendekat ke gadis yang bicara itu, menginjak kakinya membuat gadis itu menangis dan menjerit,"ini yang lo lakuin, dan gini rasanya"ucap haruto dengan senyum iblisnya
Haruto melirik teman-temannya yang memperhatikan tingkahnya,"sisanya kalian, lakuin sesuai yang pernah mereka lakukan"ucap haruto, teman-temannya secara reflek mengangguk.
Haruto berjalan keluar dari ruangan itu, di pertengahan naik tangga dia mendengar jeritan dan rintihan para gadis itu. Senyum haruto mengembang hingga dia sampai ke parkiran,"berani lukain jihoon, berarti ingin lebih dekat dengan tuhan"gumam haruto, melebarkan senyumnya dan menaiki mobil untuk menuju rumah sakit tempat jihoon dirawat.
KAMU SEDANG MEMBACA
IT TURNS OUT || HaruHoon - ft HwanBby
RomanceBagaimana jadinya, bila lelaki manis dan polos harus berurusan dengan lelaki yang kasar dan brandalan. Dan bagaimana bila sampai mereka saling mencintai, apakah bisa bersama dengan baik?? Atau malah putus di tengah perjalanan?? B×B Haruhoon Haru ¡ D...