Part 21:Kangen

681 44 6
                                    

Happy reading........











1 bulan sudah jihoon di rawat di luar negri, dan selama itu pula haruto cosplay jadi nyamuk dan supirnya HwanBby. Ngga papa haruto ikhlas cuma kadang kesel aja kalau melihat dua anak yang lagi bucin itu.

"Baguss, bucen teross, lama-lama gue tubrukin ini mobil ke pembatas jalan"umpat haruto dengan ketus.

Junghwan memutar bola matanya dengan malas,"di depan ada spion"ujar junghwan dengan mata melirik haruto dengan kesal.

Doyoung hanya melihat kedua dominan yang sedang adu mulut itu, seru juga melihat adu mulut yang tiada henti itu. Ett jangan salah, doyoung ngerekam semua itu diam-diam, tentu untuk kakaknya yang jauh di sana.

"Aduhh, dobby cuma satu jangan di buat rebutan"ucap doyoung tiba-tiba, kedua dominan itu sama-sama diam dengan otak ngebugnya.

"Najis, siapa juga yang rebutan lo"ujar haruto dengan ketusnya.

"Ohh iya dob, emang kakak lo dan jungwon traumanya sama??"tanya haruto.

Doyoung terdiam, menggelengkan kepalanya karena trauma mereka berdua berbeda-beda.

"Kalau jungwon karena orang tua, kalau kak jihoon bukan"ucap doyoung.

"Emang ceritanya kayak gimana by??"tanya junghwan langsung memusatkan perhatiannya ke doyoung.

Flashback on

Awal mulanya dulu karena asahi masih sibuk dengan kerjaan seninya. Asahi itu pelukis terkenal, dan dia sangat gila kerja, hingga meninggalkan jihoon kecil ke adiknya.

Semula hanya biasa aja, hingga jihoon ditinggal sampai anaknya umur 4 tahun. Jihoon kecil yang masih tak tau apa-apa harus menjadi pelampiasan kesal bibinya. Dia di caci maki dan di katain anak haram, padahal ayah jihoon sendiri (jaehyuk) kerja di luar negri, dan setiap bulannya selalu mengirim uang dengan jumlah yang sangat banyak, guna kebutuhan anaknya terpenuhi.

Dia tidak tau kalau anaknya di perlakukan seperti binatang, bahkan di umur 4 tahun itu seluruh tubuh jihoon penuh lebam, bahkan bekas ruam cambuk di seluruh tubuh anaknya. Tetapi ruam itu bukan hanya dari bibinya, teman di sekolahan jihoon juga sering membully, jam makan siang jihoon selalu di ganggu, entah kuah baksonya di buang, atau di kotori bahkan banyak lagi.

"Hiks bunda… hoonie sakit…"ujar jihoon dengan lirih.

Asahi yang sedang asik liburan dengan temannya tiba-tiba merasakan perasaannya tidak enak, tetapi dia menghiraukan semua itu dengan berfikir,'udah biasa perasaanku ngga enak' seperti itu. Tetapi hari itu bukan hanya itu, hingga asahi tak sengaja bertabrakan dengan seorang anak kecil, perasaan asahi langsung tertuju ke jihoon di saat mengecheck ponselnya sayang ternyata ponselnya habis baterai.

"Njun gue boleh pinjem ponsel lo ngga, gue mau ngehubungin adek gue nanyain keadaan jihoon"ujar asahi.

Huang renjun temannya menatap asahi dengan terkejut,"lo nitipin anak lo ke adek lo??, dan siapa tadi??, Jihoon??"ucap renjun dengan tatapan menusuknya.

Asahi mengangguk hingga mendapat pukulan pelan dari renjun,"lo mentingin kerjaan lo dan nitipin anak lo ke adek lo yang ngga waras itu??, Lo cepet pulang deh Sa lihat keadaan anak lo sendiri"ucap renjun dengan datar.

Asahi terdiam menunduk,"sorry, kalau itu gue belum bisa, soalnya masih ada ker—".

"Terus pentingin kerjaan lo jangan keadaan anak lo, pacar gue dokter di korea sana, dan dia bilang ngerawat seorang anak kecil yang koma, bibinya di penjara karna kekerasan ke anak kecil itu, bahkan banyak siswa dan siswi di sekolahan anak kecil itu di keluarin karna ngebully anak itu"ucap renjun dengan tajam.

Terkejut??, Jelas asahi terkejut, ia tak pernah berpikiran seperti itu dan melihat berita itu, fikirnya jihoon hidup dengan tenang dan bahagia tetapi nyatanya di luar kata bahagia. Dan karna ucapan renjun yang tajam dan serius asahi mengundurkan diri dari pekerjaannya, dan ketika sampai di korea ia meneteskan air matanya dengan deras, gimana tidak anak sulungnya hidup dengan berbagai alat penunjang yang pasti sangat menyakitkan itu.

"Jihoon maafin bunda nak, hiks.... Bunda mentingin pekerjaan bukan kamu.... Maaf yaa sayang"ujar asahi menggenggam tangan mungil anaknya dengan erat.

Dan jaehyuk datang setelah asahi lima hari di korea, ia dengan tegas meminta manajernya untuk memindah kan tempat kerjanya ke korea, ketika sampai ia juga menangis melihat keadaan anak sulungnya yang di luar kata baik.

Semua itu asahi buat pelajaran, dan dia sekarang harus mengikhlaskan kerjaan yang menjadi impiannya demi anaknya, meski jihoon harus menderita trauma apa lagi ketika mengingat hujan, karna di hari hujan itu di mana trauma terberatnya datang.

Dimana jihoon harus mendengar caci maki bibinya yang bilang kalau hidupnya hanya menumpang makan, dan hidupnya pembawa sial, bukan hanya itu di sekolah ia mendengar caci maki dari teman di sekolahannya.

Flashback end

***

Kejutan, jihoon sudah sampai di korea dan dia langsung pulang ke rumahnya, dengan wajah bahagia ia mencari keberadaan bundanya yang ternyata sedang asik melukis di belakang rumahnya.

"BUNDAAA".

Asahi terkejut untuk ia pas mencari warna cat yang cocok, ia menoleh dan ikut tersenyum ketika melihat anak sulungnya tersenyum kearahnya.

"Astagaaa, kenapa ngga bilang dulu sama bunda hmm??"ucap asahi dengan mencubit kecil pipi bulat anaknya.

Jihoon tersenyum manis,"hehehe hoonie cuma mau bikin kejutan buat bunda,dobby,dan my husband"ujar jihoon dengan terkikik pelan.

Asahi ikut tersenyum lembut, rasanya baru kemarin ia memeluk tubuh jihoon kembali setelah ia tinggal pergi karna kerja dulu, dan beberapa bulan lagi anaknya akan menjadi istri orang.

"Astagaa, kamu tau calon kamu itu mukanya sepet terus, kayak orang ngga pernah di gaji 6 tahun"ucap asahi membuat senyum jihoon tambah lebar.

"Iya hoonie tau, dobby selalu ngasih info ke aku"ujar jihoon dengan senyum yang masih belum berhenti.

Setelah ngobrol dengan bundanya, jihoon pergi ke kamarnya merebahkan tubuhnya dan memeluk boneka panda yang besarnya hampir setubuhnya.

"Huftt, sebenernya hoonie kangen banget sama haru, pengen kirim pesan ke haru tapi nanti bukan kejutan dong, heunggg..... Kangen haru...."rengek jihoon.

Jaehyuk yang kebetulan melewati kamar anaknya dan mendengar rengekan itu hanya bisa menggeleng, anaknya udah mulai ngerasain bucin, dan beberapa bulan lagi anaknya udah berkeluarga, bukan lagi jihoon yang taunya permen kapas dan boneka panda.

"Ayah bakal kangen sama rengekan kamu nak, nanti kamu bakal ngerengek gitu ke suami kamu"ujar jaehyuk mendramatisir keadaannya yang calon menjadi mertua haruto.

***

Haruto hanya menjawab iya aja ketika doyoung mengajaknya untuk bermain kerumahnya, sebenernya ia sedikit heran, kenapa dan ada apa kok dia di ajak kesana.

"Sebenernya ada apa dob??"tanya haruto masih fokus menyetir.

Doyoung menghela nafas pelan, dari tadi haruto tanya seperti itu bahkan dia sampai bosen,"ikutin aja napa sih, banyak tanya bawel banget dah"ucap doyoung dengan ketus.

Junghwan tak menghiraukan kedua anak yang ribut itu, lebih baik ngurusin game onlinenya yang hampir game over ini.

"Doyoung dan haruto ribut, itu backsoundnya game ini biar semangat"gumam junghwan masih dengan mata yang asik ke gamenya.




------
TBC
------

Aku berapa lama ngga up??
Maaf banget yaa aku sibuk banget di rl, aku harus gantiin jam kerja temenku dan aku sampai di rumah jam 11 malam 😓😓 hari ini aku baru bisa up lagi.

Tapi ngga papa, lumayan buat tambahan wkwkwkwkwk.

Makasih penyemangat kalian, aku seneng banget pas ngebaca kayak semangat nambah cerita, ehh emm anuu ituuu ehh ngga tau 🤭🤭..






See u next part

IT TURNS OUT   ||  HaruHoon - ft HwanBbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang