Happy reading guyss…
Doyoung mengerang bosan dari tadi, bahkan mulutnya tak berhenti mendumel, membuat lelaki bermarga So ini kesalnya bukan main.
"Lo bisa diem ga sih njing!!!"kesalnya, membuat doyoung mencebikkan bibirnya.
"Tapi dobby bosen Junghwan, dobby bosennnnnn!!"ujarnya dengan memelas.
Dengan kasar junghwan melempar ponselnya ke meja, biarin rusak besok bisa beli lagi, apa guna uangnya."lo mau apa??"tanyanya
Doyoung berdiri dari duduknya, senyumnya terpatri dengan lebar,"jalan-jalan yukk".
Dengan setengah hati junghwan menerima ajakan si manis,"untung aja manis, kalau kaga dah gue tebas leher lo"gumam junghwan dengan mata melirik sinis ke doyoung.
Tak ada bedanya saat di rumah, doyoung lagi-lagi banyak berceloteh, entah tentang kesehariannya atau apa pun itu. Bahkan kucing di jalanan yang mau makan hasil curiannya aja di julidin."ini kakak ama adek kok beda jauh yaa, si kakak paling banyak diem, sedangkan si adek kalau dah ngomong malah nge-rap"gumam junghwan.
Doyoung tiba-tiba berhenti berbicara dan menatap junghwan dengan senyum manis, junghwan yang di tatap hanya mengerutkan keningnya bingung,"kenapa??"tanyanya.
"Hwan, dobby haus"ucap Doyoung dengan bibir di poutkan.
Junghwan langsung menatap doyoung dengan tatapan datar, sedangkan yang di tatap malah cengengesan padahal tak ada yang lucu."sumpah lo ngeselin banget jadi orang, ngidam apa sih nyokap lo dulu"ucap junghwan dengan sinis,tetapi tetap membelikan minuman.
Kalau di tanya dimana keberadaan kedua bocah ini, yaitu perjalanan entah itu kemana.
***
Suara kendaraan saling bersahutan, tetapi di dalam mobil ini begitu hening, bahkan tak ada yang berniat membuka suara,"lo ga beli apa-apa lagi kan Ji??"tanya haruto.
Yang di tanya hanya menggeleng karna dia juga bingung mau beli apa,"langsung pulang aja deh Haru"ujar jihoon pandangannya masih menatap ke jendela mobil.
Tiba-tiba haruto membelok ke jalan lainnya, jihoon dengan cepat menoleh seakan tatapannya bertanya mau kemana."ayo ikut gue bentar"ujar haruto ketika mengerti tatapan yang di berikan jihoon.
Ternyata haruto membawa jihoon ke sungai Han, sebenarnya malam ini begitu dingin,tetapi entahlah kenapa haruto malah mengajak ke sungai yang jelas-jelas banyak udara.
"Bulan purnama yaa sekarang, terang banget cahayanya"ujar jihoon menatap bulan yang bersinar,tak sadar lelaki di sampingnya menoleh dan tersenyum tipis.
Haruto menempelkan badannya ke jihoon, memeluknya guna menghangat agar tak kedinginan. Lalu matanya mengikuti arah pandang jihoon, yaitu ke atas langit yang bertaburan bintang,"karna bulannya tau kalau ada seseorang yang indah di bumi"ujar haruto.
Jihoon yang bersandar haruto mendongakkan kepalanya,menatap haruto dengan senyum dan berkedip polos,"iya, dan seseorang itu haruto"ujar jihoon dengan polos,haruto tiba-tiba tersenyum malu, biasanya aja di goda sama temannya dia gapapa,tapi lihatlah kalau jihoon yang ngomong dengan polosnya.
Tatapan mata mereka bertemu dan sama-sama menyungging senyum manis,haruto mengecup pipi kanan Jihoon yang gembul itu,"ji… mbulnya haru…"ucap Haruto tiba-tiba, jihoon menyerjap tetapi pipinya terasa panas mendengar ucapan haruto.
"Hoonie kok di panggil mbul??"tanya jihoon dengan polos
Haruto terkekeh mendengar ucapan jihoon, rasanya perutnya di gelitiki mendengar nada bicara jihoon."karna pipi kamu gembul banget, kayak bakpao, jadi pengen gigit"jelas haruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
IT TURNS OUT || HaruHoon - ft HwanBby
RomansBagaimana jadinya, bila lelaki manis dan polos harus berurusan dengan lelaki yang kasar dan brandalan. Dan bagaimana bila sampai mereka saling mencintai, apakah bisa bersama dengan baik?? Atau malah putus di tengah perjalanan?? B×B Haruhoon Haru ¡ D...