Part 13:Sesuatu

537 58 0
                                    

Happy Reading...

Sore harinya kedua pasangan itu berniat menonton film bersama, bioskop. Itu lah tujuannya, mungkin sekalian mereka saling bucin, ohh ayolah doyoung mendesis malas ketika haruto dekat dengan kakaknya.

"Lama-lama aku lipet juga ini bumi"gumamnya, haruto begitu posesif, jangankan junghwan orang doyoung yang statusnya adek jihoon aja di larang deketan.

Apa lagi gandengan, tambah ga di izinkan. Selesai menonton filem mereka berniat makan malam bareng dulu,tentu tuan muda watanabe yang bayar kan dia yang ngajak.

"Hyung, ada sesuatu??"tanya junghwan karna dia yang paling peka, haruto kalau udah ngajak keluar untuk nonton atau makan itu sangat langka, dia mau nraktir tapi biasanya lewat aplikasi saja.

"Emang ada apa hwan??"tanya doyoung, sebenarnya kalau masalah traktir bagi doyoung itu biasa saja, lagian dia kan belum kenal si tuan muda watanabe dengan baik.

"Gapapa sih, cuma langka aja ngelihat haruto nraktir dan keluar gini, biasanya meski nraktir juga aplikasi"ucap junghwan, yang di bicarain malah tersenyum tipis, junghwan itu sangat peka kalau masalah beginian.

"Nanti juga tau"jawab haruto masih tersenyum, junghwan memicingkan matanya jarang sekali dia di larang tau.

Dari pada ngebongkar junghwan memilih mengangguk. Di perjalanan pulang mereka memilih hening, junghwan yang mikir apa yang di rahasiakan haruto, jihoon dan doyoung yang emang capek, dan haruto karna persiapannya.

Ketika sampai di halaman rumah Park junghwan terkejut, dia hafal banget malah sama seluruh plat dan mobil bahkan semua kendaraan yang di miliki keluarga watanabe. Junghwan melirik haruto yang terkekeh, mau terkejut juga ini haruto, mau bilang aneh juga yang di depannya itu haruto.

"bener kata jake hyung, di antara pertemanan ini orang yang ga pantes di kagetin itu cuma haruto, karna ini nih contohnya"ucap junghwan dalam hati.

Ketika masuk semua anggota keluarga menoleh, asahi menitikan air matanya, memanggil si sulung dan di peluknya dengan erat,"bunda, ada apa??"tanya jihoon masih dengan mata menyerjap bingung, sang bunda meminta anaknya duduk.

"Hyung, junghwan tadi hampir aja pingsan tapi ga jadi, kan junghwan inget kalau temenan sama haruto ga boleh kaget"bisik junghwan ke hesseung, yang di ajak bicara terkekeh membenarkan segala ucapan yang di lontarkan sama adik kelasnya haruto ini.

"Haru kamu mau lanjutin??"tanya Jinhwan Mamanya.

"Yaa"jawab haruto masih dengan senyum yang terpatri.

***

Doyoung masuk ke kamar jihoon, melihat sang kakak yang sudah terlelap. Menatap sang kakak dengan sendu apa lagi ingatannya terputar ke beberapa jam yang lalu."ga kerasa yaa kak"ujarnya lirih, mencium kening sang kakak lalu ke kamarnya untuk tidur.

Jangankan doyoung, Asahi masih tersedu-sedu bahkan dia menangis dari keluarga watanabe yang mengucapkan maksud kedatangannya,"sayang, udah yaa nangisnya"ujar jaehyuk menenangkan sang istri.

Sebenarnya jaehyuk juga terkejut bahkan jantungnya kayak mau loncat dari tubuhnya, tetapi dia mau mencari tau itu serius atau tidak, tetapi waktu haruto meminta izin bahkan mata anak itu tak memancarkan kebohongan sedikit pun.

"Tapi... Tapi... Hiks.."asahi tak bisa melanjutkan ucapannya, dia masih syok bahkan tadi dia sampai hampir jatuh posisi duduk kalau jaehyuk tak cepat-cepat menahan tubuhnya.

***

Haruto tak ada hentinya tersenyum ketika mengingat kejadian beberapa jam yang lalu. Dia sangat suka melihat jihoon wajahnya memerah karna malu, yang ngebuat dia merasa bersalah... Dia sudah membuat kedua orangtua jihoon terkejut dan shock.

Flashback

Haruto menyiapkan dirinya sebelum mengatakan sesuatu yang serius ke keluarga jihoon. Setelah dirasa siap dia menatap kedua orangtua jihoon secara bergantian.

"sekitar 6 bulan lagi aku dan jihoon sudah lulus SMA kan tante. Haru memang tak pernah mengucapkan kalau haru suka sama jihoon, kita juga tak pacaran."

"tante,om"menghela nafas sebentar,"haruto berniat langsung ke jenjang serius sama jihoon. Hari ini, malam ini, di depan keluarga haru langsung, haru melamar jihoon untuk menjadi pendamping saya, lulus SMA haru akan langsung menikahi jihoon".

Asahi terdiam, dia memproses semua perkataan yang haruto lontarkan, dia terlalu terkejut mendengar semua itu. Anaknya yang polos, matahari pertamanya sebelum doyoung sudah di lamar orang, Dia bakalan nikah dalam waktu yang dekat.

Jaehyuk juga terdiam, dia menatap haruto dengan dalam, mencari kebohongan yang anak itu lontarkan. Dia menghela nafas ketika haruto terlihat serius 100% tanpa tanda-tanda keraguan."haruto, bukan om mau mencegah, menikah itu hubungan yang sangat serius. Kalian bakal bersama bukan hanya 1 hari dan 2 hari tapi bakal seumur hidup".

Haruto mendengar itu hanya mengangguk dan tersenyum tipis,"haru tau, haru ngerti, haru juga paham maksud om. Kita kenal juga cuma beberapa bulan bukan??, Mungkin memang aneh om kalau baru ketemu langsung ngajak anak ke hubungan serius, apa lagi dengan mudah seperti membeli permen".

"Jihoon itu dunia haruto, dia juga rumah haruto, tempat haruto berpulang, calon istri sekaligus ibu dari anak-anak kita kelak. Jujur haruto itu bajingan, tapi om setelah jihoon hadir di kehidupan haru, keseharian haruto bisa berubah, haruto itu anak yang suka tak peduli sama sekitar tapi cuma jihoon orang pertama yang ngebuat haru takut jihoon kenapa-kenapa. Kita tunangan dulu om, kita akan belajar saling memahami terlebih dulu sementara menunggu kita lulus".

"sebenarnya haruto juga takut kalau menikah muda, yang paling haruto takutin itu nyakitin perasaan jihoon, ngebuat jihoon nangis atau menghancurkan kehidupan jihoon yang penuh hangat gini".

Semua orang hanya menyimak perkataan haruto, doyoung sendiri meneteskan air mata. Kakaknya sebentar lagi kakaknya akan berumah tangga, tinggal pisah dari dia dan orangtuanya. Jihoon memang polos, tapi dia kakak yang paling perhatian dan pengertian, tanpa doyoung ucapin apa yang di butuhkan dirinya, jihoon akan lebih dulu memenuhi kebutuhannya.

"tenang om, haruto udah hesseung wawancarain kok, nanti kalau haruto berani nyakitin jihoon, bakal saya balikin kok jihoonnya. Kalau ga gitu bakal saya nikahin kok jihoonnya, siapa juga yang ga kepincut sama anak manis om sih"ujar hesseung, haruto meliriknya dengan tajam tetapi di balas juluran lidah pertanda mengejek.

"baik kalau itu yang kamu inginin, om juga udah tandain ucapan kakak sepupumu. Nanti kalau sudah bosen sama anak om balikin aja yaa dengan baik, jangan buat anak om tau apa itu luka yaa"ucap jaehyuk sepertinya dia masih tak ikhlas kalau anak sulungnya bakal menikah.

Flashback off

"Kenapa nih anak mama senyum-senyum sendiri??"tanya jinhwan dengan senyum yang terpatri.

"Ma, makasih udah nyetujuin keputusan haruto, haru janji bakal nyayangin jihoon seperti haruto nyayangin Mama"ucap haruto, meski kedua orangtuanya jarang punya waktu dengannya tapi kedua orangtua itu akan mendukung apa keputusannya, haruto sangat beruntung kalau jihoon baru hadir sudah membuat Mamanya merestui hubungannya.

































------
TBC
------

Aneh yaa??

Kok tiba-tiba udah ngelamar??

Alasannya aku ngebet ke ending hehehehe, sorry kalau ga nyambung, aku satuin serumah dulu sambil ngejalanin status hubungan Junghwan dan Doyoung.

Ngomong-ngomong, kayaknya ceritaku yang satunya, yang judulnya Stories of togetherness at school. Bakal aku hapus guyss, aku ga bisa ngelanjutinnya.

Sorry yaa 😭😭😭

See u next part

IT TURNS OUT   ||  HaruHoon - ft HwanBbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang