Part 8:Luka

898 78 15
                                    

Happy reading...


Matahari mulai terbit, ketika jihoon sudah selesai mandi tinggal makan. Niatnya sih pengen berangkat sendiri,tapi haruto lebih dulu mengirimi pesan untuk menunggunya.

//Tin tin

Suara mobil di luar membuat jihoon bergegas melihatnya, dan betapa terkejutnya jihoon ketika melihat itu mobil Ayah dan Bunda nya, dengan senyum merekah jihoon keluar,"kakak!!"panggil doyoung.

Jihoon menoleh dan menerima pelukan sang adik, tepat setelah itu mobil berwarna hitam berhenti,semua anggota keluarga menoleh dan menyernyit sedangkan jihoon malah menanggapi dengan lambaian tangan. Ketika si pemilik mobil keluar,barulah doyoung mengenali siapa itu.

”ternyata yang di omongin junghwan kemarin bener”ujar doyoung dalam hati.

Si pengendara mobil itu mendekat, menyapa ayah dan ibu jihoon dengan ramah. Tetapi ketika melihat mereka masih menyerjap bingung haruto mengenalkan diri lagi.

"Saya haruto om, anak yang waktu itu nganterin jihoon pulang pas kesasar"ujar haruto mengingatkan

Kedua orang tua itu serempak mengangguk mengerti,"astagaa… bisa-bisa saya lupa"ujar bunda jihoon.

"Yaudah kalau gitu hoonie berangkat yaa bun,nanti kesiangan kalau ndak cepet-cepet"ucap Jihoon dengan senyum manisnya.

***

Doyoung masih berusaha tak terkejut ketika haruto dan jihoon sudah berangkat. Tetapi nyatanya susah, melihat haruto perhatian ke jihoon aja udah buat dia linglung, meski dia sudah berbaring di kasur kesayangannya pikirannya masih mencerna perubahan haruto.

”orang kalau udah jatuh cinta emang gitu dob, meski nyawa pun taruhannya kalau dah bucin pasti susah obatnya”itu kata ayahnya pas melihat doyoung dengan wajah terkejut.

”terus kak oci gimana yaa?? Udah taukah tentang ini??"tanya doyoung dalam hati

Iya, doyoung tau kalau yoshi suka sama jihoon, bahkan dulu pas awal ketemu doyoung meng-list kalau yoshi kakak iparnya. Tetapi kembali lagi dia tak tau rencana tuhan kan??, Kalau dia tau bakal ada orang lain pasti tak semudah itu meng-list nama orang atau masa depan orang.

Awalnya doyoung ngira kalau haruto nggak bisa lembut jadi cowok, tetapi ketika melihat secara langsung tadi membuatnya berhenti berpikir buruk. "Andai cowok seperti kak haru ada banyak"gumamnya.

*

*

*

Kembali lagi ke pasangan yang perjalanan ke sekolah itu, keduanya berdiam canggung. Ga sihh, cuma haruto yang sedikit canggung, kalau jihoon mah asik main game baby bus di ponselnya.

Haruto melirik jihoon lebih tepatnya ke ranum yang maju karna sang pemilik fokus ke gamenya, ketika lampu masih merah haruto dengan cepat mencium pipi jihoon, sedangkan jihoon sendiri menatap haruto dengan polos."fokus banget sih mbul, main game apa coba??"

Jihoon menunjukan ponselnya yang masih menampilkan game itu, haruto tidak bisa tak terkikik ketika melihat game itu mulai. Anak seusianya kebanyakan main game yang menantang, tapi beda lagi kalau itu jihoon, game yang di punya hanya game santai dan permainan anak paud.

"Astagaa mbull… bisa mati muda ngelihat kamu sepolos ini"ujar haruto, mengacak ramputnya frustasi

Dengan polos jihoon menghentikan tangan haruto yang masih mengacak rambutnya sendiri, lalu jihoon merapikannya dengan hati-hati, Membuat pemuda yang di perlakukan seperti itu menahan nafasnya sejenak.

"Jangan di berantakin haru…, nanti gantengnya hilang"ucap Jihoon dengan mata berkedip polos

"Ga bisa bayangin kalau jihoon ketemu kakak sepupu gue, di kira masih paud kali ini anak"gumam haruto,hingga terlihat seperti mendumal tak jelas

IT TURNS OUT   ||  HaruHoon - ft HwanBbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang