Jimin diomeli habis-habisan oleh mertuanya. Kehadirinnya di Amerika tentunya bukan hal yang diharapkan mengingat statusnya dengan Miingi dan keadaan istrinya saat ini.
Tapi nasi sudah menjadi bubur, kenyataan bahwa sekarang Jimin dirumah sakit tempat Miingi dirawat. Pada akhinya ia diperbolehkan melihat Miingi, mantan istrinya.
Miingi terbaring lemah diatas kasur rumah sakit dengan bagitu banyak alat medis ditubuhnya. Wajahnya cantiknya terlihat kurus dan pucat. Ia hanya bisa melihat dari kaca ruang tempat Miingi dirawat. Tidak bias mengontrol emosinya, ia mulai menitikkan air mata. Jari-jarinya menyentuh kaca, ia ingin sekali memegang tangan Miingi, tangan yang dulu selalu mengelus halus kepalanya.
Eomma Min masuk menghampiri Jimin. Ia harus kembali menyadarkan menantunya tentang situasi yang terjadi sekarang.
"Jimin-a..."
Mendengar suara yang memanggilnya Jimin segera mengusap airmatanya.
"Apakah sudah memberitahu Yoongi kau sudah sampai disini? Aku tidak mau kedua anakku sama-sama sakit, yang satunya sakit fisik dan yang lainnya sakit hati." Ujarnya. Mau bagaimanapun Jimin adalah bagian besar dari hidup kedua anaknya. Ia mengusap bahu Jimin memberinya sedikit kekuatan.
Jimin menganggukkan kepalanya, kemudian berjalan keluar ruangan. Ia terduduk, dan mengeluarkan ponselnya.
"Yoongi-ya, aku minta maaf meninggalkanmu begitu saja beberapa jam lalu. Tapi aku harap kau mengerti dan bersikap maklum atas diriku. Aku sudah sampai. Miingi ia baik-baik saja, eomma, appa juga. Aku akan segera kembali."
Tuan Min duduk disamping menantunya yang terlihat kacau. Menarik nafas panjang, ia tahu perceraian Jimin dan Miingi adalah salah satu titik terendah dalam hidup Jimin. Ia bahkan tidak tahu jelas kenapa hal tersebut harus terjadi. Ia menerima semua, apapun, bagaimanapun keadaan Miingi. Namun anak sulungnya tetap ingin berpisah dari Jimin. Yang mana hal tersebut tentunya menyakiti keduanya.
"Kau terlihat kacau, istirahatlah lalu segera kembali pulang. Aku bisa menjaga putriku disini. Tetapi aku memintamu untuk menjaga anakku yang lainnya."
Jimin menegakkan duduknya, menghela napas berat.
"Maaf membuat anda semakin terbebani dengan kehadiran saya. Saya akan kembali sekarang." Wajahnya menghadap tuan Min kemudian menggerakan kepalanya, memberi salam pada ayah mertuanya.
Ia keluar dari rumah sakit dan langsung menuju ke Bandara. Ia sangat berantakan, ia tahu kesalahannya. Namun kenyataan ia tidak bisa menahan perasaannya saat mendengar kondisi Miingi yang memburuk.
~~~
Yoongi membaca pesan dari Jimin. Ia hanya membaca tidak tahu ia harus membalas bagaimana. Hatinya sakit juga tenang sekaligus saat membaca pesan tersebut. Ia mengusap halus perutnya dan merilekskan perlahan tubuhnya. Setalah terasa amat berat beberapa waktu lalu.
Eomma Park masuk kekamar menantunya. Ia juga mendapat pesan dari Jimin, bahwa ia akan segera kembali. Nyonya Park hanya ingin memastikan bahwa menatunya juga tahu akan kabar terbut. Saat ia masuk yang dilihat adalah menantunya sedang tertidur disofa. Terlihat sangat Lelah, tapi ia juga lega pada akhirnya Yoongi tertidur setalah beberapa waktu terakhir, duduk saja ia terlihat gelisah.
Nyonya Park mengambil selimut, membenarkan bantal agar menantunya nyaman. Ia kembali keluar membiarkan menantunya beristirahat.
~~~
It's been two years and you're still waiting. I really thank you. Saya sering dapat notif dari cerita ini. Bener bener ga nyangka bahkan setelah dua tahun masih ada yang nunggu lanjutan ceritanya. Saya ga bisa ngomong apapun selain maaf dan terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY?!!
RomanceMenikah dengan mantan kakak ipar? "Aku juga tidak nafsu denganmu" "Aku? Jimin?" [MINYOON] [#12Minyoon 3/1/2020] [#47Watty 20/5/2020]