3 bulan berlalu. Kini Yoongi tengah bermain-main dengan anaknya (?). ia sekarang bisa merasakan perutnya mulai mengeras. Akan ada acara dirumahnya ia hanya membantu mendesign acara.
Sebenarnya semenjak hamil Yoongi sadah tidak melakukan apa-apa. Ini karena keluarganya yang super protektif pada dirirnya. “Ah, iya setidaknnya aku harus mandi.” Gumamnya. Mengingat ia belum mandi meski jam sudah menunjukkan pukul 5 sore.
Ia baru saja memasuki kamar mandi tetapi ponselnya sudah bordering. ‘APPA’ nama yang muncul dilayar ponselnya. “Ne appa.” Ujar Yoongi. Tetapi yang terdengar malah suara tangis ibu Yoongi. “Eomma? Semua baik-baik saja?” tanya Yoongi kini sudah benar-benar merasa cemas dan takut.
“Yoongi-ya, Miingi koma selama 4 hari terakhir. Kami pikir ia akan segera sadar jadi kami memilih untuk tidak memberitahumu. Tapi kondisinya justru memburuk. Kita semua kini hanya bisa berdoa untuknya.” Jelas nyonya Min yang kini sudah hampir kehilangan rasa optimis akan kesembuhan putrinya.
“Eomma,” ia tak dapat menahan airmatanya , “Noona… dia akan baik-baik saja. Aku yakin itu. Ia akan melihat an-“ Yoongi merutuki dirinya sendiri ia hampir keceplosan. Ini akan memperburuk keadaan orang tuanya disana. “Ia akan melihat keponakannya. Ia juga menunggu meilhat bayiku. Iapasti kembali dengan senyuman aku percaya itu.” Ia terus member isemangat pada ibunya meski suaranya bergetar.
“Terimakasih sayang. Eomma menyayangi kalian berdua.”
“Ne, eomma nan arra.” Ujar Yoongi menutup percakapan tersebut. Ia tak bisa rasakan kakinya yang sudah lemas.
Padahal hari ini ada acara dirumahnya untuk mengumumkan sekaligus syukuran atas kehamilan Yoongi. Ia terduduk dikasur sesaat kemudian ibu mertuanya masuk. Tidak seperti biasa mengetuk pintu kini ibu mertuanya langsung masuk dengan terburu-buru mengkhawatirkan menantunya yang tengah hamil. Ia juga mendengar berita soal Miingi setalah ditelfon Jimin.
30 menit kemudian Jimin sampai dirumah. Ia segara menemui istri dan ibunya. Ia berencana pergi ke Amerika saat itu juga untuk melihat kondisi Miingi. Ia begitu khawatir pada ‘mantan istrinya’. Tanapa piker panjang ia langsung mengatakan bahwa ia akan pergi ke Amerika.
Mendengar hal itu ibunya murka. “Apa-apaan kau? Aku tahu kita semua khawatir disini tapi kau… bahkan bukan lagi bagian dari wanita itu.” Ibu Jimin tidak bisa menahan amarah pada putranya. Istrinya tengah hamil disini dan suaminya malah lebih khawatir pada wanita lain.
“Tidak, tidak eomma tidak akan membiarkanmu pergi.” Tegas ibunya. “Eomma,” Lirih Yoongi,”Biarkan Jimin pergi kesana aku juga ingin memastikan bagaimana kabar kakakku disana, aku tidak keberatan.” Ujarnya. Membuat ibu mertuanya tercengang menantunya ini terlalu polos.
Pada akhirnya Jimin tetap pergi meski ibunya menolak keras tidak mengzinkan. Ia masih dibuatakan cintanya pada seorang Min Miingi. Begitu juga dengan acara dirumah Yoongi masih tetap berjalan. Meski tanpa kedua orang tuanya dan suaminya.
~~~
Setelah terbang selama kurang lebih 12 jam Jimin langsung menuju rumah sakit tempat Miingi dirawat. Tuang dan nyonya Min dibuat terkejut dengan kedatangan Jimin. Ia datang dengan pakaian kacau dan wajah pucat.“Eomma, appa,bagaimana Miingi?” tanya Jimin.
Bukannnya disambut hangat tuan Min malah membalas dengan nada amarah. “Bagaimana kau bisa datang kesini?!” bentaknya.
“Ne?” Jimin tidak mengerti kenapa mertuanya marah. Tunggu, mertua. Sial! Jimin lupa posisinya ia dibuatakan rasa khawatirnya sampai ia lupa siapa istrinya sekarang.
~~~
Yuhu long time ga update.
Jimin kamu itu solimi ya!Solimi solimi sholehah!
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY?!!
RomanceMenikah dengan mantan kakak ipar? "Aku juga tidak nafsu denganmu" "Aku? Jimin?" [MINYOON] [#12Minyoon 3/1/2020] [#47Watty 20/5/2020]