3

3.6K 304 2
                                    

"Yoon hyung!" panggil orang itu yang entah sudah keberapakali Yoongi mendengarnya dihari ini sampai membuat ia jengah.

"Apalagi Jeon!" jengah Yoongi.

"Omo! Hyung kau lupa apa ini tepat kesebulan kita menjadi mahasiswa dan Jin hyung akan mentraktir kita di kafenya" semangat Jungkook.

"Ah aku lupa kalau urusan makan dia paling cepat" guman Yoongi. Dan Jungkook langsung menarik tangan Yoongi.

~~~
Mereka, ya, Taehyung, Hoseok, Jungkook, dan Yoongi sedang dalam perjalan ke kafe Jin. Taehyung yang menyetir dan Hoseok duduk disamping Taehyung. Jungkook dan Yoongi dikursi belakang.

"Jadi bagaimana kuliahnya ha?" tanya Taehyung untuk menghentikan keheningan diantara mereka.

"Ah, menyusahkan banyak sekali tugasnya mana dosennya tak ada yang tampan" suara Jungkook yang terdengar lesu

"Tapi kalau Yoongi hyung pasti tidak masalah dia kan pintar dan juga jadi dekat dengan Hos..." ucapan Jungkook terputus karena tangan Yoongi dengan cepat menutup mulut Jungkook.

"Yak! Hyung kau ini apa-apaan hah!" pekik Jungkook sesaat setelah Yoongi melepas tangannya.

"Jangan macam-macam Jeon" suara rendah Yoongi yang membuat Jungkook diam seketika.

"Masih menyeramkan ternyata" gumam Jungkook.

~~~
Mereka memasuki kafe Jin. Yoongi merasa ada yang aneh. Kafe yang biasanya rame kini benar-benar sepi. Namun sekarang ada banyak sekali hiasan seperti balon berbentuk hati dan bunga. Namun hanya ada mereka.

'Apa kafe Jin hyung bangkrut? Ah kurasa tidak' batin Yoongi.

Tangan Yoongi sengaja menyenggol tangan Jungkook. "Kenapa sepi sekali?" tanya Yoongi berbisik pada Jungkook.

"Hyung juga akan tahu nanti" jawab Jungkook santai. Aku akan tahu, apa yang mereka sembunyikan, pikir Yoongi. Saat Yoongi lihat ekspresi wajah Jungkook, Taehyung, dan Hoseok mereka terlihat biasa saja ya Hoseok agak sedikit berbeda wajahnya berkeringat padahal ini ruang berAC.

"Sudah datang! Jadi bisa kita mulai sekarang Hoseok?" suara Jin membuyarkan pikiran Yoongi tentang apa yang terjadi.

"E-entahl-lah a-aku g-gugup" jawab Hoseok terbata. Ada apa ini pikir Yoongi. Kemudian Hoseok memberi kode pada yang lain.

Lalu tiba-tiba semua menyingkir saat Yoongi juga akan ikut menyingkir dengan cepat Hoseok meraih tangan Yoongi dan kemudian ada suara lantunan biola.

"Yoon" suara lirih Hoseok membuat Yoongi menengok kearahnya.

"Aku sudah lama menyimpan rasa ini dan mengumpulkan keberanian untuk mengatakannya kepadamu. Yoon entahlah aku merasa nyaman saat didekatmu aku selalu ingin menjagamu aku sakit ketika kau dekat dengan yang lain. Aku mencintaimu Yoon. Aku tak memaksa kau harus membalas cintaku aku hanya ingin kau tau bahwa aku mencintaimu" ucap Hoseok panjang lebar untuk menyatakan cintanya.

"H-hyung aku juga mencintaimu sungguh aku menahannya selama ini aku tak pernah tahu kalau, kalau hyung juga mencintaiku" dan Hoseok langsung memeluk Yoongi.

"Yoon kau mau menjadi kekasihku?" tanya Hoseok.

"Ya ya aku mau hyung sangat...hiks...a-aku mencin..." ucapan Yoongi terputus bibir milik Hoseok sudah berada tepat dibibirnya membuat Yoongi kaget untuk sejenak. Lalu Yoongi membalas ciuman itu. Basah. Suara decakan.

"Yak! Kalian lupa ada anak kecil disini!" astaga lagi-lagi suara Jungkook yang merusak. Dan Taehyunglah yang mendapat tatapan tajam Hoseok, dibalas senyum kotak oleh Taehyung.

~~~
"Gomawo hyung sudah mengantarku pulang" ucap Yoongi sambil melepas sealtbetnya. "Sama-sama" balas Hoseok dengan mengecup lembut kening Yoongi dan berhasil membuat semburat merah dipipi Yoongi.

~~~
"Eomma aku pul... Noona!" Yoongi terkejut melihat kakaknya sedang duduk sambil menangis dipelukan eommanya. Yoongi langsung berlari dan duduk disamping kakaknya. Kakak tersayangnya. Hidupnya.

"Noona ada apa?" khawatir Yoongi.

"Yoon" lirih suara Miingi sambil mendongak untuk menatap Yoongi. Dapat Yoongi lihat kakaknya sangat kacau.

"Aku...hiks...b-bercerai dengan...hiks...Jimin" jelas Miingi sambil terisak.

"MWO?!" kaget Yoongi tak percaya.


~~~
Makasih buat yang udah baca.

Ditunggu vomment nya.

WHY?!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang