Hari ini adalah 3 hari sebelum ia benar-benar resmi menyandang marga Park pada namanya. Dan Yoongi sudah memantapkan hati untuk mengatakan dengan jujur semua pada hoseok.
Sebenarnya Yoongi sangat takut, ia takut hoseok akan tahu lebih dulu sebelum dia memberitahukannya sendiri. Hari ini undang pernikahannya dibagikan. Dan keluarga Jung, keluarga Hoseok pasti menerimanya.
"Semoga Hoseok tidak membacanya", batin Yoongi sambil menatap undangan pernikahannya yang berada diatas nakas kecil dikamarnya.
~~~
Cahaya matahari mulai masuk kekamar namja tersebut melalui celah-celah kecil tirai kamarnya. Hoseok membuka matanya dengan berat.
"Matahari? Astaga aku terlambat" batin Hoseok terkejut saat bangun dengan sang mentari sudah bersinar terang.
Ia segera mandi. Berganti pakaian dengan kaos biru dan celana jeans. Turun kebawah menyapa eommanya yang tengah memegang undangan pernikahan.
"Wah, keluarga Min sudah akan menerima menantu lagi. Kau kapan mau beri eomma menantu juga" ujar eomma Hoseok pada putranya yang tengah menikmati sarapannya.
"Keluarga Min?" tanya Hoseok memastikan ia meletakkan roti yang tadi sedang ia makan. Namja itu hanya ingin memastikan ia tidak salah dengar. "Apa kakak Yoongi sudah menikah lagi?" batin Hoseok.
"Iya keluarga Min, Park Jimin dan Min Yoongi"
"Uhuk...uhuk" Hoseok memukul dadanya karena terasa sesak, sedangkan eommanya sudah panik sambil mencarikan air untuk Hoseok.
"Kau ini sudah besar masih saja makan tersedak" omel eommanya pada Hoseok dan hanya diberi cengiran kuda oleh Hoseok.
"Bukankah Park Jimin adalah mantan suami anak pertama dari keluarga Min, mereka bercerai lalu menikahkannya lagi dengan adiknya. Aish, eomma tak tahu jalan pikiran keluarga ini" gerutu eomma Jung.
Kemudian eomma Jung melegang pergi meninggalkan Hoseok yang masih diam tak berkutik dan menaruh surat undangan pernikahan Yoongi tepat disamping Hoseok yang sudah tak melanjutkan makannya.
"Yoongi" lirih Hoseok.
~~~
Yoongi sampai dikampus ia mengatur nafasnya. Menetralisir rasa khawatirnya.
"Pagi hyung es ku" sapa Jungkook sambil menepuk pundak Yoongi dari belakang.
"Hm" Yoongi hanya berdehem untuk membalas Jungkook.
"Ish hyung kau ini lemas sekali. Apa sudah sarapan hyung?" tanya Jungkook.
"Sudah"
"Apa hyung sudah makan?"
"Aku sudah sarapan berarti sudah makan, kookie"
"Ah iya juga. Apa sarapannya kurang?"
"Tidak"
"Atau mau makan lagi?"
"Tidak"
"Ayo tidak usah jaim denganku, mari kookie temani makan lagi dikantin"
"Tidak tidak aku sudah kenyang, Jungkookie"
Namun terlambat Jungkook sudah menggenggam erat tangan Yoongi menyeretnya menuju kantin. Jungkook segera memesan makanan dengan semangat.
"Kurasa bukan aku yang akan makan nanti" gerutu Yoongi saat Jungkook memesan banyak makanan. Untuk dirinya bukan Yoongi.
"Hyung mau pesan apa?" tanya Jungkook setelah ia selesai memesan yang tadi katanya hanya "menemani" Yoongi sarapan lagi.
"Tidak" balas Yoongi.
"Ok, bi, jus alpukat satu ya" ujar Jungkook pada penjual kantin.
"Kau pesan...lagi?" heran Yoongi.
"Tidak bukan untukku tapi untukmu hyung" jelas Jungkook sambil menuju tempat duduk yang diikuti Yoongi dibelakang.
"Hm terserahmulah" pasrah Yoongi. Lalu suara tanda pesan masuk pada ponselnya membuat Yoongi membuka ponselnya.
"Hobie" gumamnya.
Hobie Yoon nanti selesai kampus kau pulang bersamaku ya
Yoongie Tentu, ada sesuatu juga yang perlu aku beritahu padamu
Hobie Baiklah nanti kau tunggu didepan saja biar aku yang menghampirimu
Yoongie Siap bos
Yoongi kembali menutup ponselnya. Menarik napasnya memberi kekuatan pada dirinya sendiri.
"Hyung kau baik-baik saja?" beo Jungkook melihat gerak gerik aneh Yoongi.
"Aku baik" balas Yoongi dengan senyumnya.
"Jangan sok manis begitu kau membuatku takut" balas Jungkook yang sangat jarang melihat Yoongi tersenyum seperti itu.
"Dasar kelinci buntal"
~~~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Huaaaaa udah lamaaaaaaa banget author ga update. Mon maap ya wahai para readers. Author aja kaget waktu liat udah 1k lebih vote.
Waw happy 1k vote. Ehe.
Makasih buat semua readers, big hug dari author. Vomment nya jangan lupa.