19

2.6K 229 12
                                    

Kelas sudah selesai. Yoongi takkan lupa tentang janjinya bersama Hoseok. Dan... sesuatu yang akan ia jelaskan pada Hoseok.

Tin~tin~

Klakson mobil Hoseok mengalihkan atensinya pada aspal yang ia pijak.

"Hai, Yoongi ayo masuk" ujar Hoseok pada Yoongi membuka kaca mobilnya. Yoongi langsung masuk kedalam mobil Hoseok.

"Emm, Yoon kau mau langsung pulang atau kita makan sebentar. Aku... perlu bicara sesuatu" ujar Hoseok.

"Kita makan saja, hyung. Aku juga ingin menjelaskan sesuatu" balas Yoongi.

"Menjelaskan tentang undangan pernikahanmu?" batin Hoseok.

Hening.

Canggung.

Dua manusia yang berada didalam mobil larut dalam perasaan mereka masing-masing.

Kini mobil Hoseok sampai disebuah restoran tentu saja bukan milik Jin. Bisa beda cerita nanti kalo mereka kesana.

Hoseok keluar dari mobil. Kali ini Yoongi membuka pintu mobilnya sendiri yang sebelumnya selalu dilakukan oleh Hoseok. Saat masuk kedalam restoran pun Hoseok masih menggenggam tangan putih pucat milik Yoongi.

"Tuan mau pesan apa?" ucap seorang waitress pada mereka.

"Menu utamanya saja" ujar Hoseok. Dan Yoongi hanya mengangguk.

Hoseok masih menunggu, saat ini Yoongi masih diam. Mereka tak menatap satu sama lain. Tak ada candaan, hanya melemparkan pandangan pada interior yang ada pada restoran tersebut. Sampai makanan yang mereka pesan datang.

"Hoseok" lirih Yoongi ditengah-tengah acara makan mereka Yoongi ingin cepat mengatakannya ini membuatnya sesak. Yoongi meletakkan pisau dan garpu yang ia pegang. Mendongakkan kepala kearah Hoseok.

"Aku ingin...aku argh kita tak bisa melanjutkan ini semua" ujar Yoongi pada Hoseok yang menatapnya kaget. Tidak tidak terlalu kaget karena Hoseok sudah menduganya. Hanya kenapa Yoongi tak mengatakan alasannya.

"Kenapa Yoongi?" balas Hoseok lembut.

"KARENA AKU AKAN MENIKAH BUKAN DENGANMU TAPI ORANG LAIN!" teriak Yoongi. Sudah ia tidak dapat membendung airmatanya. Pertahanannya hancur. Yoongi langsung berdiri, keluar meninggalkan Hoseok.

Hoseok dengan sigap mengejar Yoongi. Dan mendapat pria manis itu diparkiran. Hoseok langsung memeluk Yoongi.

"Kau pasti punya alasannya kan, aku tau kau mencintaiku dan akan terus begitu" ujar Hoseok lembut sambil mengelus puncak kepala Yoongi.

Yoongi mendongak kearah Hoseok dengan mata berair benar benar lucu bagi Hoseok, Yoongi nampak seperti seekor anak kelinci. Yoongi bingung akan Hoseok sudah jelas bukan bahwa ia telah mengkhianati hubungan mereka. Kenapa Hoseok masih mau menerimanya.

"Kau...terlalu baik. Aku tidak pantas untukmu" ujar Yoongi sambil melepas pelukan Hoseok.

"Memangnya calon suamimu itu pantas untukmu? Biarkan aku tetap mencintaimu Yoongi" balas Hoseok.

"Tentu saja pantas. Kau itu yang tak pantas untuk calon istriku pecundang"















































































"JIMIN?"

Jimin langsung Menarik Yoongi kepelukannya. Memperlihatkan bahwa Yoongi hanya miliknya.

"Sana jauh jauh dari calon istriku. Sudah ku bilang pecundang tak pantas berdekatan dengan calon istri seorang Park Jimin" ujar Jimin lagi.

"Kau apa-apaan sih, Park Jimin" desis Yoongi tajam pada Jimin.

"Apa-apaan bagaimana nyonya Park Yoongi" balas Jimin lagi sambil mengelus puncak kepala Yoongi yang ditepis kasar oleh Yoongi.

"Hoseok" lirih Yoongi.
"Tak apa Yoongi aku baik-baik saja ucapan pria sinting ini tak akan berpengaruh padaku. Aku tau apa yang kau rasakan padaku Yoongi" ujar Hoseok sambil tersenyum kearah Yoongi.

Yoongi merutuki nasibnya ia jelas mendapatkan hati pria bak malaikat tapi malah harus bersama pria monster.

"Ck, kita lihat siapa yang benar-benar sinting" balas Jimin. Yoongi dengan sigap menginjak kaki Jimin tanpa belas kasihan.

"Sakit sayang" balas Jimin.

~~~

~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Makasih untuk semua readers sudah menyempatkan waktunya untuk membaca dan mencet bintangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Makasih untuk semua readers sudah menyempatkan waktunya untuk membaca dan mencet bintangnya. Ehe.

WHY?!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang