Satu tahun berlalu Yoongi belum juga hamil padahal mereka sudah berusaha keras. Kondisi Miingi semakin memburuk. Setiap hari Miingi harus ke rumah sakit mengecek keadaanya. Dokter sudah menyarankan agar Miingi tetap stay dirumah sakit. Tapi Miingi menolak. Ia bersikeras tidak mau diobati sebelum Yoongi hamil.
Jimin semakin pusing akhir-akhir akibat sikap Yoongi yang suka aneh-aneh. Dia sudah gila rasanya. Tidak mungkin Yoongi juga gila. Atau MEREKA SAMA-SAMA GILA. Seperti semalam misalnya.
Flashback on
Malam ini terasa sangat tenang air hujan membuat malam yang dingin terasa semakin dingin. Jimin sangat lelah ia mulai memejamkan mata. Ia hampir dijemput oleh mimpi sebelum pada akhirnya...
"JIMIN! JIMIN!" seseorang ah bukan monster mengetuk pintu kamarnya secara brutal dari luar. Jimin memilih tidak peduli. Tapi monsternya malah semakin anarkis.
"Ah tidak lagi Yoongi aku sedang lelah." balas Jimin.
"Hiks, hiks Jimin aku hanya mau makan begitu tega kau padaku, hiks." Yoongi mulai menangis. Senjatanya sejauh ini ampuh agar Jimin mau mengikuti kemauannya.
Cklek
"Ada apa?" malas Jimin. Ia melihat monster bertubuh gempal dengan kulit putih pucat sudah berbaring tidak tahu tempat didepan kamarnya.
"Aku mau nasi padang."
"Tidakkah kau waras Yoongi ini jam 2 pagi mana ada warung nasi padang yang buka." Sabar-sabar Jimin sabar. Ia terus merapalkan kata tersebut dihatinya.
"Aku mau itu Jimin, hiks."
Jimin pergi ia kembali masuk kekamar. Mengambil ponsel dan menelfon seseorang. Setelah itu ia keluar dan kembali menemui Yoongi yang tidak bergerak dari tempatnya. Pipi Yoongi memerah ia kedinginan.
"Tunggu saja diruang tengah sebentar lagi nasi padang datang. Satu lagi nyalakan penghangat sekarang dingin." Jimin masuk dan melanjutkan tidurnya.
Cklek
Yoongi juga ikut masuk. Ia memilih duduk disofa kamar Jimin.
"Aku tunggu disana aja deh." ujar Yoongi. Jimim hanya mengintip ia sudah sangat mengantuk.
Flashback off
"JIMIN!"
Jimin langsung terduduk dari tidurnya. Ia bermimpi mendengar suara ibunya. Tidak itu terasa terlalu nyata. Ia keluar kamar melihat wajah ibunya yang sudah sangat marah.
"Aigo eomma ada apa?" Nyawa Jimin belum kembali seluruhnya.
"Kau keterlaluan. Dasar tidak waras. Anak kurang ajar." Jimin terbelalak bagaimana ibunya datang-datang langsung menyumpah serapahi dirinya.
"Bagaimana bisa kau biar istrimu tidur diruang tengah hah?" omel ibu Jimin.
"Eomma tau aku rasa menantu eomma mulai kehilangan akal. Akhir-akhir ini ia selalu meminta hal yang tidak jelas. Membuatku melakukan ini itu. Yang paling aneh ia memintaku membelikan semua hal bertema kartun Paw Patrol." Jelas Jimin.
"Apa nafsu makannya meningkat?" tanya ibu Jimin.
"400x lipat meningkat."
"Apa dia suka makan yang asam-asam?"
"Dia menghabiskan 5 mangga muda sendirian."
"Apa dia mual?"
"Mual? Aku rasa tidak"
"Apa kalian sudah test?"
"Bel... Test apa?" Kini Jimin bingung.
Ibu Jimin mencubit lengan anaknya dengan keras kemudian memutarnya.
"Bagaimana jika Yoongi hamil?" Terka ibu Jimin.
Jimin mengangguk-angguk sekarang ia paham kenapa Yoongi terus menerus bersikap aneh. Ada satu hal yang ia tak mengerti.
Kenapa ia mau mengikuti apa yang diinginkan Yoongi? Padahal ia belum tahu Yoongi hamil atau tidaknya.
"Apa aku dikehidupan dulu merupakan budaknya?" gumam Jimin.
"Hah?" bingung ibu Jimin.
~~~
Jimin dan ibunya tengah dibuat harap cemas setelah melakukan test. Hasilnya masih garis satu."Eomma." Suara Jimin.
"Tidak Jimin eomma dulu juga seperti ini kita harus tunggu beberapa menit lagi." kekeh ibu Jimin berdasarkan pengalamannya.
Yoongi hanya duduk tenang sambil makan camilan yang tadi ia minta belikam saat Jimin membeli alat test tersebut.
"Garisnya... jadi dua." santai Yoongi.
"DAEBAK!"
~~~

KAMU SEDANG MEMBACA
WHY?!!
RomanceMenikah dengan mantan kakak ipar? "Aku juga tidak nafsu denganmu" "Aku? Jimin?" [MINYOON] [#12Minyoon 3/1/2020] [#47Watty 20/5/2020]