23

2K 144 13
                                    

Yoongi sudah duduk manis dimobil menunggu Jimim yang masih mengunci pintu rumah. Ini rumah Jimin jadi Jimin yang harus mengurusnya itu yang ada dipikiran Yoongi.

Jimin masuk kemobil melihat kearah Yoongi sejenak baru kemudian mulai berkendara. Jimin gelisah apakah kali ia harus mengikuti apa mau Miingi lagi. Ini terlalu berbahaya untuk masa depan Yoongi. Jimin juga merasa bersalah atas apa yang Yoongi jalani sekarang.

"Yoongi-ssi kau... em kau yakin?" ragu-ragu Jimin.

"Kalau aku tidak yakin kau mau putar balik lalu menungguku mengemas pakaian mengantar menuju sebuah tempat yang jauh lalu besok mengajukan surat perceraian setelah itu kita melakukan mediasi persidangan dan mungkin perebutan harta warisan setelah selesai mari menganggap tidak saling mengenal, kau mau?" Yoongi segera mencari udara setelah bicara panjang dengan sekali nafas saja.

"Dan yang paling penting kau mau kembali bertanggungjawab atas airmata Miingi. Aku memang bukan orang baik tapi aku tak pernah mencoba untuk bersikap jahat" kali ia berujar sendu.

Kali ini Jimin tercengang Jimin tak mengira jika Yoongi begitu memikirkan Yoongi. Ah, tidak dari memang Yoongi selalu memikirkan Miingi. Kalau tidak mana mau ia menikah dengan Jimin.

~~~
Mereka sampai dirumah sakit. Jimin memarkirkan mobilnya Jimin memberi Yoongi air mineral. Yoongi cengo orang disampingnya ini kenapa.

"Agar otakmu tidak panas aku tidak mau kau nanti meledak-ledak diruang dokter" ujar Jimin masih menyodorkan air tersebut pada Yoongi.

Yoongi mengambil botol air mineral tersebut lalu menempelkannya kejidat Jimin. "Kau yang harus minum ku rasa otakmu mulai bekerja tidak benar" Yoongi membuka pintu mobil ia menatap gedung rumah sakit tersebut.

Jimin juga ikut segera keluar. Ia dan Yoongi berjalan beriringan. Sesaat Jimin terhenti kembali mengingat masa lalu saat ia masih bersama Miingi.

Flashback on

"Miingi tunggu" Jimin berlari keluar dari gedung rumah sakit mengejar istrinya yang kini benar-benar tengah hancur perasaannya.

"Pergi Jimin. PERGI!" Miingi terus berlari ia tidak melihat kebelakang terus berusaha pergi dari Jimin. Kakinya melemas tenaganya habis begitu sakit rasanya. Ia yang selama ini menunggu seorang bayi tidak bisa memilki bayi betapa hancue hatinya sakit ini.

Jimin segera memeluk istrinya yang terduduk dilapangan parkir rumah sakit. Tubuh Miingi tremor, Jimin mengelusi punggung Miingi menenangkan sang istri.

"Tak apa-apa Miingi-ya, kau saja sudah cukup untukku" ia terus menenangkan istrinya.

"AKU MAU ANAK JIMIN. ANAK!"

Flashback off

Jimin terjingit mengingat masa kilas balik masa lalunya langkahnya terhenti. Yoongi juga ikut terkejut. Apa Jimin melihat hantu pikirnya.

"Hai Suga hyung" seorang laki-laki dan wanita parubaya datang kearahnya dengan menggandeng wanita parubaya tersebut. Ia pasti mengantar ibunya pergi ke dokter.

"Hai JB" balas Yoongi. "Kau tau tadi Jimin melihat hantu lalu ia terkejut benar-benar penakutkan" lapor Yoongi.

Jimin awalnya cengo atas apa yang dibicarakan Yoongi tapi untung ia pintar sehingga ia cepat paham situasi mana yang dimaksudkan oleh Yoongi.

"Kau tau hantunya dimana sekarang?" tanya Jimin.

"Dimana?" beo Yoongi.

"Dia... ada disampingmu" Jimin mengerjai Yoongi rupanya.

"AAAAA JIMIN USIR DIA DARI SISIKU!" reaksi tak terduga Yoongi.

"PFFFT HAHAHAHA!" Jimin dan JB tertawa bersama melihat kesombongan Yoongi yang runtuh seketika.

Disisi lain Miingi melihat semua ia daritadi sudah menunggu didepan pintu masuk rumah sakit. Mengepalkan tangannya erat.

"Dasar tidak tahu diri"

~~~

INFO

1. Cerita ini akan diusahakan tamat pada akhir tahun.
2. You're will comeback juga update hari ini spesial ulang TAHUN IU.

tbc.

WHY?!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang