૮₍'˶🩰 ׅ ׅ⸼ּ ݂݁Hαlαmαn 005⚶ִׁ

4K 117 0
                                    

𖥻05. AMARAH SERGIO

Hi, luvv🪷🪩 kamu tau cerita ini dari siapa dan darimana? kok, bisa kesasar?

jika ada kesalahan kata dalam penulisan, mohon dikoreksi, itu sangat membantu.

btw kamu suka cerita ini? maaf, ya, aku sering ngilang dan ngeghosting. konfliknya cukup ringan, kok. gak perlu mikir-mikir dan nebak karena aku ngeletak clue di beberapa chapter 😁
_______________________

Irish Rayne Pertiwi senang bukan main karena kedatangan Sargeo dengan begitu peluang bebas bisa Irish harapkan. Sargeo berbeda jauh dari Sergio, sebab pemuda khas pemilik lesung pipit itu sangat ramah dan lemah lembut. Irish menyebut Sargeo adalah pahlawan kehidupan.

Saat-saat genting seperti ini Sargeo menyelamatkan Irish dari terkaman singa.

Irish teramat menyayangi Sargeo, satu-satunya cowok yang tidak percaya omong kosong Sergio. Lebih tepatnya berpihak ke Irish.

15 hari? Bukankah waktu yang cukup lama? Namun, bagi Irish adalah perputaran teramat cepat. Tidak apa-apa daripada tidak libur sama sekali.

Cuma Sargeo yang mengerti perasaan Irish dan cuma Sargeo pula yang menyadarkan Irish dari hubungan tidak wajar bersama Sergio sejak SMP, dulu. Tanpa Sargeo mungkin Irish bukan lagi seorang 'gadis' perlahan-lahan Sargeo menjelaskan kepada Irish dengan lembut dan penuh pengertian.

Walaupun Sargeo dan Sergio kembar, kepribadian mereka tidak berarti juga sama 'kan? Oke, Sargeo lahir duluan beberapa menit dari Sergio dan sikap Sargeo terlihat lebih dewasa daripada kembarannya yang sangat arogan dan pemaksa itu.

Sargeo tidak jauh berbeda miripnya dengan Sergio. Tapi, sayangnya Sergio lebih tinggi sehingga orang mengira Sergio adalah kakaknya. Tidak masalah, Sargeo malah senang dan mengira dirinya awet muda.

"Kamu mau telur gulung, gak?" Sargeo menggenggam erat tangan Irish, ia memalingkan wajah menatap sang adik dengan kasih sayang seorang abang.

"Boleh!" seru Irish antusias. "Udah lama gak makan telur gulung."

Sargeo mengangguk paham. "Sama abang kamu bebas, minta apa aja abang beliin jangan takut."

Tenang aja Sergio tidak berani bermain kasar kepada Irish di depan Sargeo karena kartu As Sergio ada dalam genggaman Sargeo. Mudah saja menjinakkan manusia berkepala batu itu. Awalnya Sergio tidak setuju Irish dibawa keluar bahkan pemuda itu menyolot, menatap tajam Irish agar patuh perintahnya tapi namanya Irish yang ingin kebebasan pun menghiraukan tatapan mematikan Sergio.

Akhirnya setuju dengan syarat gak boleh lama, batas waktu sampai dua jam lebih dari itu Sergio menyeret Irish pulang lalu memberikan hukuman sesuka hatinya.

Cih!

"Duduk dulu." Sargeo menepuk kursi disebelahnya.

Omong-omong selama dipenjara pola makan Irish juga di atur, lho. Sergio tidak membolehkan Irish memakan jajanan pinggir jalan, misalnya telur gulung, gorengan dan lainnya karena menurut Sergio semua itu tidak sehat di makan.

"Kamu mau berapa?"

"Lima."

"Lima?" beo Sargeo.

"Iyaaa abang." Sargeo terkekeh geli.

"Mang, telur gulungnya sepuluh, ya!" Sargeo sedikit membesarkan suaranya, antrian lumayan panjang juga.

"Wokeh." Mamang telur gulung mengacungkan jari jempolnya.

Irish menumpukan kedua tangannya di sisi kursi, kakinya ia gerakkan dan matanya menatap kagum beragam kegiatan manusia. Hanya bersama Sargeo ia bisa bebas menikmati indahnya dunia, Irish tidak sadar ia tersenyum tipis melihat sepasang remaja bercengkrama ria.

Obsession Brother [ ON GOING ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang