ᴇɴᴅɪɴɢ

88 27 0
                                    

Lima bulan berlalu. Kini El dan Rian akan lulus dari SMA. Acara perpisahan akan dilakukan pada hari ini. El tentunya telah mengudang Rea untuk datang di waktu acara informal berlangsung.

Rea tengah menunggu kehadiran Lingga untuk menjemputnya. Tentu saja Dara akan ikut datang ke acara perpisahan tersebut. Karena Lingga adalah anggota OSIS, ia pasti akan ada di tempat acara sejak pagi. Tetapi Lingga diminta oleh Rian untuk menjemput Rea sebelum acara informal dimulai.

Tin.

Lingga membunyikan klakson dan mereka langsung meluncur ke sekolah.

Setelah sampai, mereka langsung di sambut oleh Rian di dekat area parkiran. Rian berlari menuju pintu penumpang dan membukakan pintu untuk Rea.

"Giliran Rea aja langsung lo bukain, Kak," sindir Lingga.

Dara kemudian muncul dan berjalan ke samping Lingga. "Sabar, Ling. Mangkanya cari pacar."

"Ngaca, say. Lo juga belum punya pacar," sindir Lingga.

"Yaelah, Rea kan bestie gue. Kenapa pada ngomongin pacar?" Dara dan Lingga hanya cengengesan.

Rian menggelengkan kepalanya lalu menarik tangan Rea menuju tempat acara berlangsung. Dara dan Lingga mengikuti di belakang.

Mereka duduk di kursi penonton paling depan. Tepatnya di belakang sofa Kepala Sekolah dan Wakilnya.

Acara informal pun dimulai dan mereka mulai bertepuk tangan. Beberapa penampilan mulai dari dance, tarian, duet, dan band telah ditampilkan.

Lingga sibuk merekam semua penampilan hingga memorinya hampir penuh. Sementara Dara dan Rea sibuk membicarakan outfit yang dikenakan oleh para dancer.

Tibalah saatnya untuk Band Elgarian untuk tampil. El, Gara, Rian, dan Anca sudah berada di tempatnya masing-masing.

"Halo para penonton yang cantik dan ganteng! Ketemu lagi sama kami Elgarian. Gimana kabarnya nih?" Anca menyapa.

"Baik."

"Galau nih!"

"Wah banyak yang galau nih. Gimana kalau kita nyanyi bareng?" tanya Anca.

Penonton kembali berteriak. Anca memberi kode teman-temannya untuk mulai memainkan lagu pertama.

Band Elgarian menampilkan lagu 'Dekat Dihati' milik RAN. Para penonton mulai merekam penampilan mereka dan ada beberapa yang mengangkat tangan mereka.

"Nah, udah nih. Waktunya buat lagu kedua yaitu..... Hayo apa hayoo? Ada yang bisa nebak nggak nih?" Anca menatap satu-persatu penonton.

"Enggak!"

"Nggak tau."

"Oke-oke, aku kasih clue. Lagunya lagu luar." Anca kembali mengangkat micnya.

"Lagu Justin Bieber bukan?!" teriak salah satu penonton.

"Bener, kalau ada yang nebak bener, nanti boleh foto berdua sama Gara." Anca menunjuk Gara yang sedang membersihkan pianonya.

Gara terkejut tetapi tetap tersenyum paksa. Para penonton beramai-ramai menyebutkan semua lagu Justin Bieber.

"Beauty and a beat!"

"Love yourself?"

"Baby!"

"Sorry!"

"Stuck in the Moment!"

Anca kembali mengangkat micnya. "Akhirnya ada yang bener nebaknya. Yup, kami akan menampilkan lagu 'Stuck in the Moment' milik Justin Bieber. Selamat menyaksikan!" Anca sedikit mundur lalu mulai menyanyikan lagu tersebut.

QuerenciaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang