Setelah beberapa penampilan, kini tibalah giliran drama musikal untuk tampil. Pembawa acara berjalan ke tengah lapangan dan sebuah tirai menutupi area belakang MC tersebut.
"Kali ini di belakang saya ada sebuah tirai nih. Siapa yang kira-kira tau apa isinya?" MC tersebut melihat satu-persatu penonton.
Salah satu siswa berteriak. "Tirai, Kak!" Sontak seluruh siswa lain menertawakannya.
"Isinya adek! Ih gemes deh saya. Hayo, siapa yang bener maka tirainya akan dibuka," ucap MC tersebut.
Para siswa sedikit berdebat sebelum akhirnya menebak.
"Dance."
"Padus?"
"Silat?"
"Sulap."
"Drama?"
"Yup, benar. Drama musikal akan segera kalian saksikan sebentar lagi." Penonton pun menjadi heboh karena tak sabar untuk menyaksikan.
"Mari kita lihat bersama-sama penampilan Drama Musikal yang berjudul 'L' amour de ma vie'. Selamat menyaksikan!" MC akhirnya menuju ke pinggir panggung.
Tirai terbuka dan menyuguhkan pemandangan seolah-olah sebuah kelas. Di sana ada enam meja dan kursi. Ada juga kipas angin besar di pinggir panggung dan sebuah papan tulis.
Dua siswa memasuki kelas dan instrumen mulai dimainkan. Terlihat Melani dan Rian saling mengejek satu sama lain.
Rian memgambil sebuah sapu dan menjentikkan jarinya, mengisyaratkan Melani untuk memberinya salah satu microphone yang ada di meja.
Melani mengambil dua microphone, satu untuk Rian dan satu lagi untuk dirinya sendiri. Rian pun mulai bernyanyi.
Dalam sepi engkau datang
Beriku kekuatan 'tuk bertahan
Kau percaya aku ada
Kau yang aku inginkan selamanyaKini giliran Melani untuk bernyanyi sembari Rea dan El datang memasuki kelas dengan bergandengan tangan.
Kau adalah hatiku
Kau belahan jiwaku
Seperti itu kumencintamu sampai matiSetelah selesai menyanyikan bagiannya Melani berlari ke pinggir panggung. Instrumen dari lagu 'Mencintaimu sampai mati' tetap berlanjut. Saat ini Lingga, Dara, Alfa, dan Rangga ada di bagian depan sambil melakukan gerakan tarian.
Instrumen lagu telah berubah. Kini mereka berlari ke pinggir lapangan untuk mengambil beberapa properti. Terlihat El sedang menutupi mata Rea.
Saat membuka matanya, Rea sudah mendapati beberapa temannya sedang memberinya kejutan ulang tahun. Rea tersenyum dan menutupi setengah wajahnya dengan tangan.
"Happy birthday, sweetheart." El tersenyum manis.
Instrumen lagu 'Selamat Ulang Tahun' oleh Jamrud mulai dimainkan. Haris dan Rian muncul dengan mic di tangan mereka lalu mulai bernyanyi.
Hari ini hari yang kau tunggu
Bertambah satu tahun usiamu, bahagialah kamu
Yang kuberi bukan jam dan cincin
Bukan seikat bunga, atau puisi, juga kalung hatiRian berlari mendekati El dan menarik laki-laki tersebut ke depan. El terlihat bingung. Sementara Haris menjabat tangan Rea dan mengucapkan selamat ulang tahun pada gadis itu.
Maaf, bukannya pelit
Atau nggak mau ngemodal dikit
Yang ingin aku beri padamu doa s'tulus hatiEl mengambil alih mic milik Rian dan mulai bernyanyi. El mendekati Rea yang duduk di salah satu bangku dan meraih tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Querencia
Teen Fiction"Let's play a game," ucap gadis di depannya. El langsung menaikkan satu alisnya. Ia membiarkan gadis itu menyelesaikan perkataannya. "It's easy. You just need to find me in real life." Wajah gadis seketika berubah menjadi blur. El terbangun dari m...