Happy Reading ❤
Elang sedang makan siang, seperti biasanya dia hanya akan duduk sendiri. Tidak seperti yang lain menggunakan jam istirahat untuk makan sekaligus mengobrol dengan rekan kerja yang lain. Kalaupun dia mengobrol saat makan siang itu hanya jika saat sedang dengan klien yang menggunakan jasanya saja untuk suatu proyek. Jika tidak, dia akan memilih makan sendiri agar segera selasai dan dia bisa pulang cepat juga, dengan pekerjaan yang tidak terbengkalai.
Sebenarnya beberapa minggu ini dia sedang dalam mood yang sangat buruk. Hubungannya dengan Rea makin hambar, wanita itu sengaja memerankan seseorang yang bukan dirinya. Dia merindukan Rea yang manja, wanita itu seperti hanya melakukan tugasnya bukan karena keinginan hatinya. Bahkan saat mereka sedang bermesraan, wanita itu memang tidak menolaknya lagi. Tetapi sehabis pelepasan ia akan langsung membelakanginya atau kekamar mandi dan selalu bersikap dingin. Seakan-akan dia melakukan itu karena harus bukan karena ingin. Masih banyak lagi perubahan wanita itu yang tidak sanggup ia pikirkan, membuatnya marah sekaligus frustasi.
Saat berkelana dalam lamunannya tentang Rea, tiba-tiba seseorang menepuk pelan bahunya.
"Hai elang" suara wanita menyapa pendengarannya. Wanita itu tersenyum lebar saat Elang menoleh, ia melihat wanita dewasa dengan terusan berwarna cokelat muda melekat ketat ditubuhnya berdiri dibelakang. Wanita itu adalah Sandra sumber kemarahan wanitanya. Saat mengingat kembali sifat Rea beberapa hari ini diakibatkan oleh wanita ini, kemarahannya kembali kepermukaan. Bukankah dia sudah minta untuk dijauhi, kenapa masih menunjukkan wajahnya dihadapan Elang.Dengan sedikit lebih kasar ia menyingkirkan tangan itu, melepaskan sentuhan wanita itu dari sana. "Aku boleh duduk disini?" Wanita itu masih tetap tersenyum walaupun dibalas dengan delikan tajam oleh Elang. Dia seperti tidak terpengaruh.
Elang tidak menjawab ia meliarkan pandangannya mencoba menjelajahi mencari tempat kosong selain disini. Seakan mengetahui maksud dari Elang, wanita itu kembali melanjutkan. "Sudah tidak ada tempat kosong lagi" ucapnya lembut, selembut senyumnya.
"Hem... silahkan bu" Elang bergumam secara terpaksa, ia melanjutkan makanannya dengan cepat, agar segera bisa keluar dari sini.
"Kamu apa kabar?" Setelah duduk tepat disamping Elang, bukannya menyantap makanannya wanita itu malah mengalihkan perhatian sepenuhnya ke pria disampingnya.
"Baik" tidak menoleh sedikitpun, ia melanjutkan makannya dengan cepat.
"Kenapa kamu tidak pernah membalas pesanku?" Sandra tiba-tiba berbisik tepat ditelinga Elang. Wanita itu sengaja meniupkan hangat nafasnya didaun telinga pria itu.
***
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Faded (END)
Romantik21+ Rea dan Elang adalah korban dari orang tua yang tidak bertanggung jawab. Tinggal dipanti asuhan sedari kecil membuat Rea yang tertutup dan pendiam menggantungkan segala kepercayaannya kepada Elang. Pria yang mementingkan Rea diatas segalanya, se...