part 35

1.3K 116 26
                                    

Part ini lumayan panjang

Happy Reading❤️

Rea bangun dengan keadaan yang mengenaskan, matanya bengkak ada kantong mata hitam dibawah matanya dan pipinya juga ikut membengkak akibat kelamaan menangis. Semalaman tidak bisa tidur memikirkan nasip percintaannya dengan Elang. Ingin rasanya memaafkan dan melupakan karena biar bagaimanapun itu hanya masalalu tetapi hatinya yang paling dalam menolak. Betapa dia menjadikan Elang sebagai pusat hidup satu-satunya sejak dulu. Tetapi pria itu tidak melakukan hal yang sama terhadapnya membuatnya merana. Kenyataan bahwa bukan dia yang pertama buat pria itu membuat dadanya sakit. Bahwa ada wanita lain yang pernah tidur dalam pelukan pria itu membuatnya makin tidak sanggup menangani sakit yang ia rasakan, memperparah lukanya.

Pagi ini Rea mengenakan make up yang cukup tebal untuk menutupi sembab di wajahnya. Rambutnya digulung rapi kebelakang dengan jepitan hitam. Membuatnya terlihat dewasa dengan dandanan itu, tertegun sejenak melihat penampilannya dicermin kamar. Kemudian menghela napas pelan, ia merapikan kembali kemejanya dan mengambil tas untuk segera berangkat bekerja.

Saat keluar dari kosan ia melihat Elang tiba-tiba keluar dari sebuah mobil berwarna hitam. Menatap bergantian Elang beserta mobil itu. Ia mengingat bahwa pria itu mengatakan akan tidur dimobil. "Ini mobil kantor" seolah tahu isi fikirannya, Elang menjelaskan.

Tidak menjawab dan ia tidak mau tahu, membuang muka kemudian berjalan lurus tidak mengindahkan keberadaan pria itu. Kemudian tersentak saat Elang menahannya dengan menggenggam tangannya Erat "Rea jangan begini, kita butuh bicara" ia dapat melihat pria itu lebih kacau darinya, kantong mata, wajah kusam dan pakaiannya masih sama dengan yang semalam.

"Tidak ada lagi yang perlu dibicarakan, aku sudah selesai dengan kamu" ucapnya cuek, dan berusaha agar terdengar tegas.

"Maksud kamu apa? Jangan bicara sembarangan kamu!" Elang yang kurang tidur lagi-lagi tersulut emosi.

"Tolong lepaskan, aku harus bekerja" mendengus kemudian mencoba melepaskan tangannya tetapi Elang makin mengeratkan genggamannya.

"Rea!" Serunya tegas.

"Apa! Apa lagi sekarang?" Tidak kalah tegas, ia menantang tatapan sayu pria itu. "Aku ingin selesai sekarang" ia kemudian melanjutkan kalimat yang membuat Elang merana. Rea melihat pupil Elang membesar sejenak dan badan pria itu menegang saat ia mengucapkan kaliamat itu.

***
Tbc

Faded (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang