Happy Reading ❤️
Sedikit lagi cerita ini tamat sih...
***
Rea membuka pintu perlahan dan menatap lagi dengan was-was ke jam tangannya yang sudah menunjukkan angka sepuluh malam. Seharian ini dia menghabiskan waktu diluar bersama Adit dan Mika, tentu saja Elang mengijinkannya dengan wajah yang sudah ditekuk. Mengerutkan kening ia menatap bingung, kenapa lampu semua dimatikan biasanya jam segini lampu kecil didapur tetap nyala. Dia keluar juga tadi karena Elang sedang ada urusan penting di kantor, dari pada bosan sendirian dia memutuskan menerima ajakan Adit.
Melangkah kan kaki, kemudian menyalakan lampu ruang tamu dan ia menemukan Elang tidur telungkup di sofa. Pria itu masih mengenakan kemeja yang dipakenya tadi buat kekantor. Meletakkan tasnya ke kamar dan merapikan rak sepatu didekat pintu masuk terlebih dahulu. Lalu ia mencuci tangan sebelum mendekat kearah Elang dan menyentuh bahunya untuk membangunkan.
"Bang Elang" panggilnya sembari menepuk punggung pria itu.Elang hanya bergumam, lalu menggeser tubuhnya dan menarik tangan Rea untuk bergabung dengannya. Setelahnya pria itu mendekap erat dirinya.
"Bangun dulu bang, aku harus mandi ini udah kemalaman" ia menggeliat mencoba melepaskan belitan pria itu dipinggangnya."Udah tahu kemaleman, kenapa baru pulang?" Tanyanya dengan nada menggeram, pria itu sepertinya sudah menahan kesal sedari tadi. "Aku menelfon tapi sama sekali tidak digubris, ngapain aja kamu diluaran sana heum?"
"Aku kan lagi main"
Elang membalikkan tubuh Rea menghadap kearahnya, lalu mencium keras bibir wanita itu. "Aku gak peduli dengan teman kamu itu, jangan terlalu dekat dengannya!"ucapnya kemudian setelah melepaskan ciumannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Faded (END)
Romance21+ Rea dan Elang adalah korban dari orang tua yang tidak bertanggung jawab. Tinggal dipanti asuhan sedari kecil membuat Rea yang tertutup dan pendiam menggantungkan segala kepercayaannya kepada Elang. Pria yang mementingkan Rea diatas segalanya, se...