"Apakah ini yang dinamakan privilege istri kontrak pemilik Ghassan group?"
~ Wedding on Paper ~
ZAHRA sudah berada di kampus. Hari ini ia harus mengurus surat-surat untuk administrasi penelitian tugas akhirnya di jurusan. Begitu membuka tas untuk megambil pena, hal pertama yang terlihat adalah sebuah kemeja pria di dalam tasnya. Apalagi kalau bukan kemeja Oemar. Jujur, sebenarnya ia benar-benar merasa konyol dengan membawa-bawa kemeja yang telah pria itu pakai itu ke kampus. Tapi bagaimana lagi, jika tidak ia akan mual-mual lagi. Tidak mungkin ia harus mual-mual di kampus, tentu itu akan mengundang kecurigaan orang-orang dan membuat tubuhnya lemah sehingga akan membatalkan rencana kegiatannya hari ini. Jadi, setiap kali merasa mual ia akan mencium aroma kemeja itu.
Sesampai di rumah, ia merasa begitu kelelahan, membuatnya langsung terkapar dan tertidur. Saat sudah sore menunjukkan pukul empat ia terbangun. Ia pun langsung melaksanakan sholat ashar. Setelaah sholat, perutnya terasa lapar. Ia kemudian menuju ke bawah untuk mencari makanan.
Begitu membuka pintu kamar, ia dikagetkan dengan tubuh jangkung Oemar sudah menjulang di depannya. Hampir saja wajahnya menabrak dada pria itu.
"Tuan sudah pulang?" ucapnya sedikit gagap. Ia cukup heran, jarang-jarang sekali pria itu pulang jam segini, biasanya pria itu akan pulang dimalam hari.
"Kau mau kemana?" pria itu malah balik bertanya.
"A..ku mau cari makanan di bawah."
Pria itu kemudian menyodorkan beberapa paper bag dan kantong plastik belanjaan ke Zahra.
"Ini untukmu,."
"Untukku, Tuan?" tanyanya memastikan.
"Mm"
Meski agak ragu, Zahra kemudian mengambilnya. "Terimakasih, Tuan."
Ia pun melihat apa saja isinya. Ternyata disana terdapat beberapa cemilan-cemilan sehat, buah-buahan dan banyak susu hamil dengan berbagai merek dan rasa.
"Tuan, ini susu hamilnya kenapa banyak sekali?"
"Aku tidak tahu kau akan suka yang mana. Jadi aku ambil saja semuanya. Mulai nanti, aku harus melihat kau meminumnya. Aku ingin anakku tumbuh dengan sehat," ucap pria itu itu kemudian melenggang masuk ke dalam kamar. Zahrapun kemudian mengekori pria itu ke dalam untuk menaruh cemilannya di kamar, karena semenjak hamil ini dia seringkali merasa lapar. Setelah itu ia menuju dapur untuk menaruh susu dan buah-buahan tersebut.
Setelah dari dapur Zahra kembali ke kamar, meski telah tidur tubuhnya masih saja terasa lelah saat ini. Setibanya di kamar ia langsung menyandarkan tubuhnya di sofa. Oemar yang baru keluar dari kamar mandi begitu melihat itu langsung menghampirinya.
"Kau terlihat begitu kelelahan."
"Sudah kukatakan kau jangan terlalu kelelahan. Apa saja yang dilakukan tadi selama saya tidak ada?"
"Ih. Ini tongkat dingin Kenapa datang-datang langsung sensi aja sih!" batin Zahra.
"Aku tadi ke kampus untuk mengurus tugas akhirku, Tuan."
"Dari pukul berapa sampai jam berapa?" tanyanya dengan nada dingin.
"Pukul 9 hingga pukul 1 siang," jawab Zahra.
"Kenapa lama sekali??"
"Ya mengurus perizinan di perusahaan objek penelitianku itu tidak mudah, Tuan" jelas Zahra.
"Memangnya kau akan meneliti tentang apa?"
"Tentang Pengaruh Kompensasi Finansial Terhadap Kinerja Pegawai pada PT Ardhya Development."
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding on Paper ✓Tamat
Romansa"Ini bukan lamaran. Ini sejenis kesepakatan. Kita akan menjalani pernikahan kontrak selama waktu yang ditentukan" ___________ Berada di jalan buntu, tak pernah terbayangkan oleh seorang gadis yatim bernama Zahra Kirana. Dikejar deadline pembayaran u...