Happy reading
Setelah beberapa Minggu di rawat, hari ini Mauren diperbolehkan untuk beristirahat di rumah, tentu saja hal itu membuat Mauren sangat senang, akhirnya ia bisa terbebas dari ruangan membosankan itu.
Saat ini, Mauren, Queena, dan juga Reynand berada di apartemen Queena.
Mauren berbaring di atas queen size sedangkan Queen dan Reynand duduk selonjoran di karpet bulu yang berada di dekat queen size.
"Gimana keadaan Lo Ren? Udah baikan?" Tanya Reynand sekedar basa-basi
Mauren merubah posisinya menjadi bersandar di kepala tempat tidur lalu menatap Reynand "Udah lumayan kok! Buktinya gue udah gak papa!" Jawabnya
Queena menghembuskan nafas lega, begitupun dengan Reynand.
"Oh Iyah! Lo udah janji sama gue buat ceritain semuanya!" Ucap Mauren menatap Reynand, meminta penjelasan
Reynand menggaruk tengkuknya yang tidak gatal lalu menatap Queen di sebelahnya "Gimana Queen? Kita ceritain gak?" Tanyanya
Queena nampak bimbang, ia takut jika Mauren memaksakan mengingat masa lalunya maka hal itu akan membuat Mauren kembali sakit. Namun kemudian ia mengangguk setuju, tidak ada salahnya kan? Lagian kalau ingatan Mauren kembali, itu akan lebih baik buat kedepannya.
Reynand menghela nafas kasar, akhirnya ia memutuskan untuk menceritakan semuanya, Mauren mendengarkan dengan seksama, namun kali ini ia menahan rasa sakit yang menghantam kepalanya
Setelah cerita mengalir dengan lancar, tiba-tiba semua ingatan Mauren di masa lalu berlomba-lomba memasuki pikirannya membuat Mauren meringis kesakitan
"Ren! Lo gak papa?" Tanya Queena panik
Pletak
"Eh si goblok! Lo liat tuh Mauren kesakitan! Lo malah nanyain!" Kesal Reynand setelah menjitak dahi Queena.
"Santai dong nyet! Lo kira gak sakit hah!"
Bukannya menolong Mauren yang meraung kesakitan, kedua manusia berbeda gender itu malah bertengkar
"DIAM!!" Teriak Mauren marah lalu menatap mereka datar
Lantas perkelahian mereka berdua terhenti akibat suara Mauren yang begitu keras
"Ren! Lo gak papa kan?" Tanya Queena cemas lalu duduk di pinggir tempat tidur
"Ren! Lo lupa kan sama gue? Orang paling ganteng sejagat raya!" Celetuk Reynand dengan pdnya
Mauren hanya bisa menghela nafas lelah, ia kemudian memilih merebahkan tubuhnya daripada menatap kedua manusia kurang akhlak itu
"Lo udah inget gue gak?" Tanya Queena
Mauren mengangguk malas "Iyah! Lo kakak gue yang gak waras!" Jawabnya acuh
"Eh sekate-kate Lo! Enak banget tuh congornya ngomong! Gini-gini juga gue kakak Lo! Yang sopan dong!" Kesal Queena sambil berkacak pinggang
Sementara Queena yang mengomel tidak jelas, Mauren lebih memilih menutup matanya lalu menenggelamkan wajahnya dalam selimut
Drrttt drttt
Belum genap semenit Mauren menutup mata, tiba-tiba handphonenya bergetar menandakan panggilan masuk, namun gadis itu enggan menjawabnya
Drrrtt drrrtttt
"Telpon dari siapa sih Ren? Berisik tau gak!" Kesal Queena yang saat ini tengah memainkan handphonenya, ia ikut merebahkan diri di samping Mauren, karena lelah mengomel, sedangkan Reynand memilih duduk di sofa singgel

KAMU SEDANG MEMBACA
Badgirl Antagonis✓ [HIATUS]
Teen Fiction{FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!} Apa yang ada di benak kalian saat mendengar kata Antagonis? Pasti kalian langsung berpikir tentang kejahatan kan? Yah itu memang benar! Antagonis! Adalah kepribadian seseorang yang jahat dan kejam, namun apa yang terjadi j...