Hari pertama setelah pernikahan Jeremy dan Jevin dilangsungkan, kini Jevin telah dibawa kerumah Jeremy. Suasananya begitu canggung dan membuat Jevin tertekan. Berada satu atap dengan mantan kekasihnya yang sejujurnya masih sangat Jevin cintai dengan status yang berbeda. Ya.. menjadi ibu tiri bagi Kavin.
Ngomong ngomong soal Kavin, sejak kemarin usai acara pernikahannya, Kavin sama sekali tidak terlihat hingga acara selesai. Bahkan hingga hari ini pun Kavin masih tak terlihat.
Jevin duduk di meja rias kamar Jeremy seusai mandi dan bersiap untuk kembali kuliah. Setelah ini, bagaimana Jevin harus menjalani kehidupannya sebagai ibu tiri untuk Kavin. Jevin tidak sanggup jika harus berpapasan dan bertatap muka dengan Kavin di dalam rumah yang sama dan sebagai ibu tiri untuk Kavin. Belum lagi sifat Kavin terhadapnya nanti.
"Good morning, babe," ucap Jeremy tiba-tiba sambil mencium pipi Jevin, membuat Jevin yang terkejut langsung rerflek menghindar dan memasang wajah takut.
Jeremy melihat respon Jevin dengan ekspresi maklum. Mungkin Jevin belum terbiasa dan memang benar itu yang Jevin rasakan. Masih menakutkan rasanya berada satu kamar bahkan satu ranjang dengan pria yang sebelumnya tidak dikenalnya sama sekali.
"Hei, jangan gugup, sayang. Sekarang kita suami istri " ujar Jeremy sambil mencoba tersenyum.
"M-maaf." balas Jevin tak enak, takut membuat Jeremy tersinggung.
"Saya tau kamu masih belum terbiasa, tapi berusahalah untuk terbiasa oke." Ujar Jeremy lembut.
Jevin akui, sepertinya Jeremy memang lelaki baik, tapi tetap saja rasa canggung dan gugup itu ada.
"I-iya. G-gue... ah.. saya akan berusaha. " jawab Jevin dengan bahasa berbelit belit.
Jeremy tertawa kecil merasa gemas. "Panggil saya Mas."
Jevin memandang Jeremy terkejut akan ucapan pria tersebut.
Apa apaan barusan. Panggil Mas? Yang benar saja!
"Karna sekarang kita kan udah suami istri, saya gak mau kita jadi canggung karena panggilan formal itu. Jadi, Panggil saya mas, oke." Tutur Jeremy dengan senyum manis yang malah terlihat seperti senyum om om mesum. Hei, Jeremy kan memang om om!
Apa lagi sekarang? Jevin harus memanggil Jeremy dengan panggilan menggelikan itu. Bagaimana respon Kavin jika mendengarnya coba.
"Mengerti, sayang?" Kata Jeremy degan nada tekanan yang sarat memaksa Jevin mengiyakan.
Jevin dengan takut pun mengangguk patuh. "I-iya mas."
"Bagus" Jeremy tersenyum puas sambil mengusap kepala Jevin.
"Ayo turun, kita sarapan, " ajak Jeremy kemudian.
Tanpa protes Jevin pun menurut dan beranjak dari duduknya kemudian berjalan ke luar lalu turun menuju ruang makan.
"Hari pertama mas akan antar kamu ke kampus, tapi nanti kalau mas udah mulai sibuk kamu berangkat sama supir atau sama Kavin gak papa ya." Tutur Jeremy di sela langkahnya.
Jevin langsung menoleh ke Jeremy dengan ekspresi horor. Berangkat dengan Kavin? Demi apapun Jevin tidak mau. Sungguh!
"Aku sama supir aja mas," jawab Jevin cepat.
"Hm, kenapa? Kalian satu kampus kan."
"I-iya tapi aku sama supir aja,"
Jeremy menggangguk mengerti. "Yaudah iya."
Mereka tiba di ruang makan. Sarapan pertama di rumah Jeremy, Jevin masih terlihat canggung dan gugup. Dia tentu masih merasa asing dengan statusnya yang sudah menjadi seorang istri dari pria yang usianya jauh diatasnya dan yang lebih membuat tertekan tentu saja karena suaminya adalah ayah dari kekasihnya. Ini sungguh gila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy Boy (markno) [SEGERA TERBIT] READY STOK
Randommark x jeno ft. Jaehyun baca aja original story by babangmarkli