BAGIAN (7)

10K 943 87
                                    


Absen ges

Tiga hari yang lalu Jevin absen kuliah untuk memulihkan kondisinya yang menurun. Selama itu pula Jevin tidak keluar kamar dan tidak bertemu Kavin. Beberapa kali Kavin meneleponnya dan mengirim pesan berupa pesan pesan yang membuat Jevin tertekan, namun Jevin mengabaikannya. Ia menghindari Kavin. Bahkan hingga hari ini.

Setelah tiga hari, hari ini Jevin telah kembali masuk kuliah. Namun dia masih menghindari Kavin, bahkan menatap Kavin pun tak berani. Jevin merasa perbuatan Kavin kemarin masih meninggalkan trauma pada dirinya sehingga membuat Jevin merasa takut untuk bertemu dengan Kavin.

Jevin pun berangkat kuliah dengan diantar Jeremy sengaja untuk menghindar dari Kavin. Di kampus pun Jevin terus menghindar sebisa mungkin agar tidak bertemu Kavin, meskipun ia yakin tidak akan selamanya Jevin bisa menghindari Kavin, namun setidaknya untuk saat ini Jevin ingin menenangkan dirinya.

***

Jevin baru saja beranjak dari tempat duduknya dengan terburu untuk pergi dari kelas kemana pun asal tidak di kelas atau di kantin, sebab saat jam istirahat begini Kavin pasti menghampirinya di kelas atau mencarinya di kantin.

"Jev, kantin yok. Udah sembuh belum? Atau mau dikelas aja?" ajak salah satu temannya, Ravel. Dia tahu Jevin sedang sakit karena kemarin bolos tiga hari.

"Duluan aja, gue mau perpustakaan nyari buku," jawab Jevin berbohong.

"Buku apa?" Tanya Ravel lagi.

"Ada. Yaudah gue duluan ya." Pamit Jevin tanpa menunggu tanggapan Ravel ia langsung melangkah keluar kelas.

Namun baru saja Jevin tiba di ambang pintu, terlihat Kavin berjalan ke arahnya dan menghampirinya.

Sontak, Jevin mendadak gelisah dan takut.

"Pulang bareng gue," ucap Kavin tanpa basa-basi.

"Tapi Mas Jer--"

"Daddy gak bisa jemput. Dia nelpon gue tadi," potong Kavin.

"O-oh?" Jevin pun langsung mengecek ponselnya dan mendapati beberapa pesan belum terbaca dari suaminya.

"B-baru kebuka chatnya, tadi lagi belajar " kata Jevin.

"Pulang jam berapa?" Tanya Kavin.

"Ada satu matkul lagi,"

"Bolos aja, ikut gue." Putus Kavin sepihak dan langsung menarik Jevin keluar dari kelasnya tanpa persetujuan.

"Vin, mau kemana?" tanya Jevin.

"Ikut aja udah."

Sesampainya di parkiran, Kavin langsung mendorong Jevin masuk ke dalam mobilnya kemudian ia menyusul kemudian.

Perasaan takut langsung Jevin rasakan begitu mereka berada di dalam mobil berdua dan di parkiran yang sepi. Jantungnya berdegup kencang antara takut dan gugup.

Kavin menoleh ke arahnya, mendekatkan wajahnya dan memperhatikan Jevin dengan tatapan intimidasi seperti biasa yang selalu membuat Jevin tak berkutik.

"Kenapa lo ngehindarin gue?" Tanya Kavin.

"Siapa yang ngehindar.. gue enggak--"

"Gue tau!" potong Kavin.

"T-tapi gue..."

Tangan Kavin bergerak menelusuri wajah Jevin dengan lembut. "Udah sembuh sayang.?" tanya Kavin lembut.

Jevin mengangguk kaku. "U-udah."

"Bagus. Berarti udah siap nerima hukuman dari gue lagi?" Ujar Kavin tersenyum tipis.

"Enggak mau, Vin! Pleasee jangan lagi.." takut Jevin hampir kabur dari mobil.

Mommy Boy (markno) [SEGERA TERBIT] READY STOK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang