BAGIAN (40)

3.6K 381 50
                                    

Vote dan komen

Dari dulu, selama masih ada kebohongan, Jevin tidak pernah merasa tenang lantaran selalu dihantui rasa bersalah dan takut. Sejak kehamilannya dan sejak kepergian Kavin, Jevin semakin dilanda kekhawatiran dan ketakutan karena kebohongan yang disembunyikan, meskipun pada kenyataannya anak yang dikandung sudah jelas anak Jeremy, tapi tetap saja Jevin merasa tidak nyaman.

Sebenarnya Jevin ingin jujur dan mengakui semuanya, lalu meminta maaf dan berharap ia bisa memulai semuanya dari awal, tapi Jevin tidak berani. Disamping itu juga ia masih terus saja memikirkan Kavin meski hubungan nya sudah selesai. Jevin benar benar tidak mengerti.

Lalu sekarang tiba-tiba semuanya terbongkar dengan sendirinya. Jevin percaya, mau sepandai apapun dia menutup kebohongan, pasti suatu saat akan terbongkar, dan mungkin inilah saat nya. Jeremy tiba-tiba menemukan surat hasil tes DNA yang dilakukan untuk mengetahui ayah dari anaknya. Jevin tidak tahu bagaimana Jeremy bisa mengetahui. Entah Jeremy memang menyelidiki secara diam-diam atau memang Jevin yang sedang ceroboh. Kini saatnya Jevin berkata jujur, dengan memasang mental siap tidak siap menerima tanggapan dari Jeremy, Jevin sudah pasrah jika dia akan kehilangan keduanya. Kehilangan Kavin, juga kehilangan Jeremy.

"Jelasin, kenapa ada surat seperti ini kamu simpan. Ini milik kamu kan?" Desak Jeremy yang merasa yakin atas firasat nya saat melihat ekspresi kaget Jevin. Jevin tampak ketakutan.

"Mas... dapet darimana kertas itu?" Tanya Jevin masih mencoba tenang meskipun mustahil. Jantungnya sudah berdegup sangat kencang.

"Nggak penting saya dapat darimana, yang jelas ini milik kamu kan? Kamu..."

"M-mas.. maafin aku" kata Jevin sambil menatap Jeremy penuh rasa bersalah. Tidak ada pilihan lain, ini memang saatnya semuanya terbongkar dan Jevin terpaksa harus mengakui semuanya.

"Saya butuh penjelasan kamu, bukan kata maaf. Bisa jelaskan kenapa kamu punya surat seperti ini, kenapa kamu melakukan tes DNA anak kita dengan orang lain. Kamu punya laki-laki lain selain saya?" Tutur Jeremy beruntun dengan nada tertekan jelas menahan marah. Bahkan Jevin belum menjelaskan apapun tapi Jeremy sudah bisa merasakan kekecewaan nya karena ia yakin Jevin memang menyembunyikan sesuatu dari nya.

Jevin meraih tangan Jeremy, menggenggam nya sambil gemetar menahan takut. "Maafin aku mas, maafin aku.." ucap Jevin bingung harus memulai dari mana.

"Jawab, benar kamu punya hubungan lain selain dengan saya?" Tanya Jeremy sekali lagi.

Isak tangis sudah terdengar dari bibir Jevin. Jevin menundukkan kepalanya sambil menggenggam tangan Jeremy gemetar, detik selanjutnya Jevin mengangguk tanpa suara, menjawab pertanyaan nya tadi. Perasaan Jeremy mencelos seketika.

"Maafin aku mas. Aku memang punya laki-laki lain dibelakang kamu, tapi anak ini bener bener anak kamu mas, anak kita, disitu tertulis hasil tes DNA nya nggak cocok, yang artinya itu anak kamu mas." Tutur Jevin menjelaskan dengan sebisanya dan nada gemetar.

"Sama siapa?" Tanya Jeremy dingin.

Jevin terdiam kali ini. Inilah puncak rahasianya. Jevin menjalin hubungan dengan anak dari suaminya sendiri. Mungkin Jeremy akan murka.

"Jawab" desak Jeremy.

Jevin mengangkat pandangannya mencoba menatap Jeremy yang jelas menyorotkan kemarahan.

"Aku ... sama Kavin, mas.." ungkap Jevin akhirnya.

Untuk yang kedua kalinya hati Jeremy mencelos mengetahui kenyataannya. Tidak pernah terpikirkan olehnya bahwa dia akan dikhianati oleh istrinya dan anaknya sendiri. Jeremy benar-benar tak habis pikir dan sangat kecewa.

Mommy Boy (markno) [SEGERA TERBIT] READY STOK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang