BAGIAN [49]

4.4K 428 106
                                    

Vote + komen

Jujur Jevin maupun Kavin sangat syok mendengar kabar bahwa anak didalam perut Jevin ternyata kembar, sebab selama ini pun Jevin tidak tahu dan dokter sebelumnya yang rutin memeriksa Jevin sama sekali tidak pernah mengatakan bahwa anaknya kembar. Tapi dokter ini bilang ada beberapa faktor penyebab tidak terdeteksi nya si bayi kembar tersebut, dan mungkin memang benar itu penyebab nya.

Kedua, Jevin juga dilanda syok dan khawatir begitu mengetahui bahwa kondisi salah satu bayinya ternyata kurang sehat. Entah sejak kapan kondisi lemah itu menyerang salah satu bayinya, sebab selama ini tidak terdeteksi, dan sekarang Jevin khawatir.

..

"Vin... gue bener bener gak tau kalo anaknya kembar. Selama ini dokter langganan mas Jeremy gak pernah bilang kalo anaknya kembar" ujar Jevin pada Kavin. Mereka sedang dalam perjalanan pulang omong omong, setelah selesai melakukan pemeriksaan dan mendapatkan fakta baru mengejutkan.

"Iya, kan dokter ada bilang tadi faktor faktor nya, mungkin emang karena itu baby satunya gak ketahuan," jawab Kavin mencoba tenang.

"Tapi gara-gara itu baby satunya lemah Vin, itu pasti karna gak pernah dapat perhatian, karna dia tersembunyi " ujar Jevin sedih.

Kavin menggenggam tangan Jevin disampingnya agar tidak begitu cemas. "Lo tenang aja ya, sekarang kan udah terdeteksi jadi sekarang lo harus jaga baby babynya dengan baik. Sebulan lagi lo lahiran, jangan stres, jangan banyak pikiran, jangan sakit, pokoknya harus selalu sehat biar baby juga sehat, oke" tutur Kavin panjang lebar.

Jevin hanya bisa pasrah dan percaya. Sebab sekarang ada Kavin di sampingnya yang akan selalu menemani nya dan membuatnya merasa tenang serta aman, maka Jevin janji tidak akan stres lagi, ia hanya perlu fokus menjelang kelahiran anaknya saja.

"Gue akan temenin lo sampe baby lahir" kata Kavin.

"Setelah baby lahir?" Tanya Jevin sambil melihat Kavin yang fokus mengemudi.

Pemuda itu tampak tersenyum tipis tapi terkesan miris. Dan jawabannya pun meluncur. "Setelah itu ya lo sama daddy dan baby. Bahagia berempat " kata Kavin.

Jevin kembali berkaca-kaca. Ia tidak menyukai saat Kavin pasrah dan seolah-olah mengikhlaskan Jevin bersama Jeremy dengan mudahnya. Jevin tau Kavin tidak semudah itu melepaskan nya.

"Vin..." panggil Jevin kemudian.

"Hm?"

"Anaknya kembar "

"Iya?"

"Gue pikir ini salah satunya anak kita Vin, darah daging lo juga ada disini" ujar jevin tiba-tiba kepikiran hal tersebut sambil mengelus perutnya.

Entah mengapa Jevin tiba-tiba merasa bahwa ikatan batin Kavin dengan kandungannya selama ini karena didalam perutnya adalah anak Kavin. Sebelumnya memang tes DNA nya menyatakan bahwa Kavin buka ayah dari kandungan nya, tapi itu sebelum diketahui bahwa anaknya kembar, jadi Jevin pikir mungkin bayi satunya itulah anak Kavin.

"Jev? Jangan mikir aneh-aneh, mana mungkin bisa kayak gitu, udah jelas jelas tes DNA nya nggak sama sama gue" kata Jevin meyakinkan.

"Bisa aja vin, karna gue ngerasa lo punya ikatan batin sama baby kuat banget, mungkin salah satunya anak kita" kekeuh Jevin.

Kavin menghela napasnya sejenak. "Jev, sekarang lo punya beban pikiran baru? Gue nggak mau ya gara gara pikiran lo ini lo jadi stres lagi dan terus kepikiran, ntar baby nya makin lemah Jevin. Lo cukup fokus ke kandungan lo aja, plis gak usah mikirin apa apa, masalah baby nya kembar itu anak siapa kita bisa cari tau setelah mereka lahir, sekarang lo cukup fokus ke kandungan aja" tutur Kavin panjang lebar. Ia tidak mau hanya karena dugaan Jevin itu jadi membuat Jevin kembali dilanda beban pikiran dan berimbas ke bayinya.

Mommy Boy (markno) [SEGERA TERBIT] READY STOK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang