MY SAVAGE BOY-- 13

274 16 2
                                    

📖 Selamat Membaca 📖


Naura menghentikan langkahnya mendadak, gadis itu diam dengan tatapan ditekuk lelah. "Kamu mau membawa ku kemana, sebenarnya?" tanyanya lembut.

Ia sudah tidak sanggup jika berdebat dan membuang energinya. Itu hanya akan sia-sia saja. Lebih baik ia berjalan menikmati alurnya saja kali ini. Toh lagian besok Aksa benar-benar mengijinkannya untuk pergi ke sekolah lagi.

Tautan tangan mereka tidak terlepas. Aksa masih menggenggamnya erat. Lelaki tampan itu mendekat padanya. "Kamu lelah?"

Tak bisa dipungkiri, Naura mengangguk. Gadis itu memang lelah. Wajahnya terlihat sangat menggemaskan.

"Apa kamu mau sebentar saja, kita tetap melakukan dinner malam ini. Setelah berdansa sebentar, kita bisa pulang." pinta Aksa. Ia sebenarnya tidak tega, tetapi mereka sudah sampai pada tempat yang Aksa minta. Sedikit lagi mereka sampai disana.

"Untuk apa dinner ini?" tanya Naura tidak mengerti. Pasalnya setelah pulang dari kantor ia langsung disuguhkan dengan dress cantik di kamarnya.

"Agar kamu terbiasa denganku, kita bisa semakin dekat dan nyaman." terang Aksa lembut.

Pandangan mata gadis itu teduh, Aksa ingin berlama-lama menatapnya. "Begitu, ya?" ucapnya bingung sendiri.

Aksa mengangguk.

"Hah, baiklah!" pasrahnya.

***

Naura tak bisa berbohong jika tempatnya sangat bagus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naura tak bisa berbohong jika tempatnya sangat bagus. Gadis itu duduk dengan dress berwarna hitam lengan panjang.

"Aku pikir dinner di rooftop lebih baik, udaranya tidak begitu menusuk. Kamu bisa menyegarkan pikiran mu." jelas Aksa melihat reaksi gadisnya yang terlihat nyaman.

Tak mau membuang waktunya lebih lama. Mereka menghabiskan sebuah steak wagyu tak lupa tambahan spaghetti di sebelahnya.

Lelaki berusia matang itu hanya mengenakan kemeja berwarna hitam selaras dengan gaun gadisnya. Dua pemain orang yang akan memainkan sebuah piano dan biola tampaknya sudah bersiap. Tinggal menunggu perintahnya.

"Naura?"

Gadis itu menoleh,"Apa?"

Aksa mengulurkan tangannya didepan tangan gadisnya yang tampak bertaut. Ia menundukkan pandangannya pada tangan besar lelaki itu.

"Mau berdansa?" tawar Aksa.

"Aku tidak bisa berdansa, sebaiknya tidak usah saja." ucap Naura meringis malu.

Ulasan senyum Aksa membuat gadis itu sedikit tertegun. Lelaki itu sangat tampan, apalagi jika mau tersenyum pasti orang orang tidak akan takut dengannya.

"Aku akan mengajarimu," lalu berdiri dari duduknya berjalan ke arah Naura yang masih terdiam. Ia menunggu apa yang akan Aksa lakukan.

Lelaki itu rupanya menariknya ke sudut tempat yang dipojoknya ada dua orang yang bertugas.

MY SAVAGE BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang