Four

2.5K 259 20
                                    

Happy Reading 🌼

.
.
.
.
.

Dirumah yang terlihat sederhana, sepasang suami istri terus saja berdebat karna bulan ini tidak ada pemasukan uang sama sekali dari keponakannya itu... Ya mereka adalah Kim Jiyong dan Yerim, Paman dan Bibi nya Jennie

"Pokoknya aku gamau tau, Jennie harus kirim kita uang! Kalo bukan dia siapa lagi yang menanggung biaya hidup kita.."

Jiyong menggeleng tak percaya dengan ucapan Yerim, padahal dia sudah berusaha mencari pekerjaan setelah beberapa bulan ini menganggur karna PHK dari kantornya dulu

Dan sekarang tabungannya kian menipis, hal itu membuat Yerim sang Istri frustasi dan menjadikan Jennie sebagai ladang uang nya selama Jiyong belum mendapatkan pekerjaan

"Kau tau sendiri kalo aku sudah berusaha untuk mencari kerja, bahkan serabutan pun aku lakukan demi mendapatkan uang untuk kita hidup Yer... Kenapa harus Jennie yang kau kuras uangnya" pekik Jiyong marah

"Aku hanya meminta apa yang menjadi hak ku Jiyong... Dari Jennie kecil sudah aku rawat sampai dewasa, dan itu semua pakai uang kita" Jiyong semakin dibuat geram dengan ucapan Istrinya

Apa Yerim lupa kalo sebagian dari uang itu adalah milik Jennie sendiri, hasil dari menjual seluruh aset orang tua Jennie.. Jiyong sangat menyayangi Jennie, dia sudah menganggap Jennie sebagai anak kandungnya sendiri

Meskipun dia juga memiliki anak perempuan bernama Somi yang umurnya 2th lebih muda dari Jennie. Tapi Yerim terlalu memanjakan Somi sampai anaknya itu jadi keras kepala dan semena mena,

Apapun yang diinginkannya harus terpenuhi tanpa memperdulikan bagaimana caranya, padahal Somi sendiri tidak pernah mau bekerja untuk membantu perekonomian keluarganya dan cuma bisa merepotkan orang tuanya

"Harusnya kau sadar, Jennie tidak pernah meminta apapun dari kita... Justru kau menggunakan uang hasil dari jual rumah Adikku hanya untuk dirimu sendiri dan Somi...."

"....Apa kau tidak malu sampai sekarang masih mau merepotkan nya? Kenapa kau tak suruh Somi mencari pekerjaan juga? Dari pada cuma kluyuran setiap hari belanja, belanja dan belanja!! Jennie sendirian Yerim, dia sudah tidak punya siapa² lagi selain kita. Biarlah dia bahagia dengan hidupnya sendiri tanpa kau bebani lagi" ucap Jiyong yang sudah berkaca kaca

"Terus saja kau membela ponakan kesayanganmu itu, kau saja belom bisa dapat kerjaan yang tetap malah nyuruh Somi bekerja! Orangtua macam apa kau.! Pokoknya selama kau masih belum dapat pekerjaan yang layak... Aku akan tetap meminta uang kepadanya" putus Yerim lalu pergi meninggalkan Jiyong yang terdiam

"Aaaaargghhh sialan"

Jiyong berteriak sambil menendang kursi yang ada di depannya itu hingga patah, melampiaskan amarahnya karna merasa gagal melindungi Jennie. Karna Istrinya itu bukan cuma memeras Jennie tapi juga sampai memukul nya jika Jennie tidak bisa memberikan apa yang Yerim mau

"Maafkan Paman Jennie"

.
.
.

"Kau mau kemana?"

Rose bertanya heran ketika Jennie menampilkan wajah paniknya merapikan penampilan dengan tergesa-gesa

"Aku lupa bulan ini belum kirim uang ke Bibi Yerim, aku takut dia marah" setelah selesai dengan urusan rambutnya, Jennie segera keluar dari kamar diikuti Rose

"Kau masih saja kirim mereka uang? Kau sendiri serba pas²an Jennie... Kenapa kau selalu mementingkan mereka dari pada dirimu sendiri?"

Jennie terhenti pergerakannya mendengar ucapan Rose, lalu dia berbalik dan tersenyum teduh

The First || {JenLisa} ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang