Sinar mentari pagi mengusik tidur lelap Lisa membuat matanya perlahan terbuka, setelah nyawa nya terkumpul dia cepat² mengecek ponsel nya guna melihat apakah sudah ada balasan pesan dari Jennie
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mendengus ketika Jennie belum juga membalas pesannya, yang ada malah spam chatt dari Seulgi dan Jisoo. Tanpa berniat membuka pesan mereka, Lisa segera bangun untuk mandi bersiap berangkat ke kantor
Selama menuju kantor Lisa sesekali mengecek ponsel nya berharap Jennie sudah membalas pesannya, tapi lagi² dia berdecak malas karna Jennie belum juga aktif
"Tuh orang dah kek jurig lama², suka banget ilang²an" gerutunya
Karna fokus nya teralihkan pada ponsel, Lisa tak menyadari bahwa di depan ada orang lewat sampai membuat nya banting setir hampir menyerempet orang yang entah diyakini akan menyebrang
Lisa bernafas lega karna mobilnya berhasil menghindari orang tersebut, kemudian matanya melotot saat melihat seorang wanita yang terduduk kesakitan memegangi kakinya
"Oh shit!" Umpatnya lalu keluar guna melihat kondisi orang yang hampir ia tabrak
"Ya Tuhan, lo gak papa kan? sorry gue gak sengaja" ucap Lisa menghampiri orang tersebut
Sedangkan orang itu segera menoleh untuk memaki Lisa yang sudah membuatnya seperti ini, tapi yang terjadi malah dia terpaku melihat wajah rupawan Lisa, sejenak dia melupakan rasa sakit di kakinya. Sampai lambaian tangan Lisa menyadarkan nya
"Haloo👋"
"Ah iya, ini kaki gue sakit banget auch"
"Sorry banget gue beneran gak sengaja, coba gue lihat kaki lo" panik Lisa segera melihat keadaan kaki orang tersebut, semakin merasa bersalah ketika dia melihat ada luka di pergelangan kaki orang asing itu
Sementara oknum korban tabrak tak sengaja itu menatap Lisa lebih intens hingga memunculkan debaran kencang pada jantung nya, apalagi aroma Lisa sangat wangi dari jarak sedekat itu
"Gue bawa lo ke rumahsakit ya, biar kaki lo segera diobati"
Tanpa menunggu jawaban, Lisa membantu orang itu untuk berdiri dan menuntunnya menuju mobil, tak ada penolakan dari lawannya. Karna jantungnya terus berdetak kencang juga dia merasa ini kesempatan untuk bisa berkenalan dengan Lisa
Sampai di rumah sakit orang asing itu segera di tangani oleh Dokter di temani Lisa yang merasa bertanggung jawab atas apa yang terjadi. Dokter pun keluar ruangan setelah mengobati dan memasangkan perban pada kaki pasiennya
