Seven

2.3K 222 19
                                    

Happy Reading 🌼

.
.
.
.
.

Makan siang kali ini terasa berbeda, terutama untuk Jennie juga Rose... Ini pertama kalinya mereka makan bersama orang kaya, canggung? Tentu saja,,, tapi memiliki atasan yang sangat pengertian juga baik seperti Irene, mereka sedikit rileks. Di tambah celotehan Jisoo dan Seulgi membuat situasi di atas meja itu lebih nyaman

Berbeda dengan Jennie yang selalu menampilkan wajah datarnya, justru Lisa terlihat sangat bahagia bisa makan satu meja dengan Jennie... Apalagi mereka duduk berhadapan

"Bisa gak gausah natap aku kayak gitu?"

Bisik Jennie melototkan matanya kearah Lisa yang sejak tadi tersenyum padanya, berusaha sepelan mungkin agar tidak terdengar sama yang lain

Untung saja tidak ada yang sadar interaksi Jennie dan Lisa karna baik Seulrene maupun Chaesoo sama² sibuk dengan obrolannya sendiri

"Lo jutek banget kenapa sih"

Jennie memilih mengabaikan Lisa yang cemberut dan kembali fokus pada makanannya

"Jenn" tak ada sautan dari Jennie

"Jennie...." Masih di acuhkan

"Jenn lo udah simpen nomor gue belom?" Ucap Lisa lagi setelah melihat teman²nya sedang asik bercanda tanpa menghiraukan mereka berdua

"Belom"

"Kok belum sih"

"Ya kau kan gak ada chat atau telpon aku... Gimana mau nyimpen?" Kesal Jennie entah sadar atau tidak dengan ucapannya

"Ciyeee yang nungguin telpon dari gue" mendengar itu Jennie kaget sampai tersedak, reflek Lisa langsung memberikan minuman nya kepada Jennie

"Jenn kau gapapa?" Rose yang menyadari temannya tersedak pun beralih menepuk pelan punggung Jennie

Sementara Jennie hanya menggeleng dan meminum minuman pemberian Lisa

"Pelan pelan makan nya Jennie, gausa buru²... Waktu jam kerja masih lama kok" ini bukan Lisa maupun Rose yang bilang, tapi Irene

"Ah iya Miss, maaf"

Setelah itu Jennie kembali menatap Lisa dengan tajam, sedangkan yang di tatap cuma nyengir lalu berucap

"Nanti gue telpon lo" bisik nya sambil mengedip kan mata. Jennie hanya menggelengkan kepalanya pusing, Emang gak ada rasa bersalah sedikit pun nih orang, pikir Jennie

Merasa jengah dengan kelakuan Lisa, Jennie memilih menghabiskan makanannya agar bisa secepatnya pergi dari sana

Sementara Lisa hanya menyaksikan Jennie makan karna piring dia udah kosong, jadi sebisa mungkin Jennie berusaha fokus dan tidak terganggu dengan orang di depannya ini

"Lo kalo cemberut gitu makin jelek" celetuk Lisa hanya dilirik oleh Jennie

"Sekali aja lo coba senyum sama gue, pasti cantik banget" tetap diabaikan Jennie

"Tap--"

"Aku selesai, Rose aku duluan ya... Miss Irene terimakasih sudah ditraktir, saya mau lanjut kerja dulu. Permisi"

Potong Jennie langsung nyelonong pergi gitu aja tanpa mendengar jawaban Rose maupun Irene, yang membuat Lisa menutup rapat mulutnya.

Jennie hanya tidak tahan dengan ocehan Lisa. Sedangkan Rose yang baru sadar temannya pergi pun bergegas menyusul Jennie tak lupa pamit sama Irene juga

"Rose lucu ya" ini Jisoo yang ngomong dan langsung mendapat tatapan curiga dari yang lain

"M-maksud gue Rose asik orang nya, gampang akrab sama kita gitu hehe" ucap Jisoo lagi

"Bae, keknya temen kita satu ini udah menemukan tambatan hatinya deh" Sindir Seulgi yang matanya masih menatap kearah Jisoo sukses membuatnya melotot

"Kamu benar Bear, sejak tadi aku perhatikan mereka ngobrol kek semangat banget"

"Lo suka sama Rose Jis?" Celetuk Lisa sementara Jisoo semakin gelagapan

"Apaan sih kan tadi gue udah bilang kalo Rose orang nya asik, jadi kita juga seru tadi ngobrol nya. Bukan karna gue suka dia" bantah Jisoo

"Gak percaya gue" jawab Lisa membuat Jisoo mendengus

"Harusnya gue yang tanya gitu sama lo"

"Maksud lo?" bingung Lisa

"Lo suka kan sama Jennie?" Lisa tersentak kaget, tapi secepatnya menetralkan wajah nya

"Atas dasar apa lo nanya kek gitu, gak ada yang bahas Jennie disini"

"Alah lo pikir gue gak denger yang kalian obrolin tadi? Lo demen kan sama Jennie? Jujur!" Tekan Jisoo

Irene dan Seulgi hanya melongo melihat perdebatan mereka berdua, karna kalo sudah bertemu baik Irene maupun Seulgi seperti tak menganggap yang lain ada. Sebab itu dia gak sadar apa yang dilakukan teman²nya tadi

Saat masih menunggu jawaban Lisa, dering telpon Jisoo berbunyi. Jisoo mengeram kesal ketika nama Joy tertera pada layar ponsel nya, meskipun malas dia tetap mengangkat telpon Joy

"Ada apa Joy?"

"Ck iya iya saya segera kesana!" Jisoo langsung memutuskan panggilan tersebut dengan menggerutu

"Sekretaris pengganggu!!" Lisa bernafas lega karna tidak harus mencari alasan untuk menjawab pertanyaan Jisoo

"Kenapa Jis?" Tanya Lisa mengalihkan obrolan tentang Jennie

"Si mulut mercon minta gue tanda tangan sekarang juga, sumpah ya bisa gak sih Lis lo cariin pengganti Joy. Beneran tekanan batin gue kalo terus²an punya sekretaris macam Joy" Seulgi dan Irene terkekeh mendengar gerutuan Jisoo sementara Lisa memutar bola mata malas

"Ck biarpun cerewet seenggak nya dia disiplin, gak kayak lo"

"Ngaca woi ngaca! Kayak lo udah paling disiplin aja. Dahlah gue mau balik kantor, dari pada kuping gue sakit lagi dengar ocehan Joy" Jisoo berlalu pergi meninggalkan Lisa dan yang lain

Melihat itu, Lisa juga mengajak Seulgi untuk kembali ke kantor. Mengalihkan pandangannya dan berusaha menahan mual ketika Seulgi mencium bibir Irene sebagai tanda perpisahan. Dalam hati Lisa, dia bersumpah jika ia memiliki kekasih... dia akan bercumbu di setiap tempat, termasuk di depan mata Seulgi dan Irene!

*Kapan status jomblo gue ganti berpacaran, ck - Lisa

.
.
.

Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore, saat masih sibuk merapikan meja nya... Kening Rose mengkerut ketika matanya menangkap sosok Jennie yang masih terdiam menatap kosong pada komputer

Melihat jam dinding dan Jennie secara bergantian, Rose semakin dibuat heran. dirasa mejanya sudah rapi ia lantas mendekat pada Jennie

"Jennie" panggil nya tak mendapat respon apapun

"Jennie Kim?!!?" Ulang Rose sedikit keras mampu membuat Jennie sadar

"Apa?"

"Kau ini kenapa? Sejak tadi pagi aneh banget"

"Apanya yang aneh? Aku baik² saja" Rose menyilangkan tangannya menatap penuh curiga pada Jennie

"Ya ampun sudah jam 5, kenapa kau masih berdiam disini. Ayo pulang" ucap Jennie lagi mengabaikan tatapan intimidasi dari Rose dan memilih merapikan meja kerja nya

"Rose, cepat rapikan meja mu. Aku sudah ingin berbaring di kasurku"

"Mejaku sudah rapi dari tadi" datar Rose membuat Jennie melihat kearah meja Rose kemudian menampilkan deretan giginya sambil menggaruk leher yang tak gatal

"Hehe yasudah ayo pulang"

"Wait" cegah Rose menahan tangan Jennie, dia tau pasti Jennie akan kabur darinya

"Baiklah² nanti aku ceritakan dirumah saja" pasrah Jennie saat melihat mata melotot Rose, tentu hal itu membuat Rose senyum penuh kemenangan

"Oke. Kita pulang sekarang" ajak Rose langsung menggandeng tangan Jennie









See you 💛

The First || {JenLisa} ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang