Saat ini Naya berada di mobil menuju kantor suaminya Dengan segala persiapan kejutan Naya yang akan ia berikan kepada suaminya
Senyumnya selalu mengembangkan tak sabar melihat reaksi Suaminya saat mengetahui sebentar lagi akan menjadi ayah,Naya tau Ini adalah hal yang paling di tunggu oleh Suaminya
Nayapun sampai di lobi kantor
Dan berjalan anggun memasuki kantor sang Suami,Banyak parah kariawan kantor yang menatapnya kagum, adapun Iba dan berbagai macam lainnya, entahlah apa ada yang aneh dengan penampilannya dan Naya tidak mempedulikan itu, saat ini fokusnya adalah menuju Ruangan suaminya
Naya pun memasuki lift
Dengan amplop ditangannya yang sudah ia pegang saat keluar dari mobil,Ia tak ingin menunda untuk memberi tahu suaminyaLift berdenting Naya berjalan pelan menuju Ruangan suaminya yang berada di pojok,
Dan tak mendapati Sekretaris yang berada di luar tepatnya berada di Depan Ruangan suaminya ituNaya berjalan pelan ke pintu, mengintip celah ruangan suaminya itu
Kening Naya berlipat,
Saat melihat seorang wanita Tenga duduk di sofa dekat dengan suaminya
Namun wanita itu bukan sekretaris suaminya melainkan seseorang yang Naya temui di lift satu hari yang lalu,Naya sediki mendeka kan telinganya ke arah celah pintu agar dapat jelas mendengar percakapan di antara wanita itu dengan suaminya,
"Berapa bulan hmm"Ucap Dewa dengan lembut yang mampu membuat Naya Syok,
Naya sedikit mengintip dan melihat pemandangan yang sangat menyakitkan, Dimana suaminya dengan lembut mengelus perut wanita itu,apa selama ini ia di bodohi,di selingkuh i tentu saja bodoh batin Naya dengan pandangan berkaca² sungguh ini sangat menyesakkan baginya
Naya mengigit bibirnya agar suara tangisnya tak terdengarNaya ingin mendengar lagi percakapan itu namun di urungkan ia tak mau lagi mendengar sesuatu yang mungkin lebih menyakitkan ini ,dan yah Semua asumsi serta pemikirannya selama ini benar jika suaminya tengah berselingkuh
"Mmmt udah 8 bulan mas"Balas wanita itu dan tunggu mas??
Naya tidak habis pikir jika selama ini ia telah di bodohi"Bu Naya"Panggil seseorang di belakang Naya dan itu adalah sekretaris suaminya
"loh ibu menangis?"tanya Fika sekretaris dewangga saat melihat istri sang atasan menangis di depan ruangan atasannya
"nggk ini cuman kelilipan aja"Jawan Naya asal naya tidak ingin terlihat lemah di depan wanita ini yang sudah membuatnya beberapa kali jengkel
"kamu dari mana saja tdi"Ucap Naya mencoba mengalihkan pembicaraan
"ouhh maaf Bu tadi ke toilet"Jawab Fika dengan senyum kaku,Fika tidak bodoh ia tau bahwa istri atasannya ini tidak menyukai keberadaanya, padahal ia tak pernah berniat menggoda atasannya sungguh,Fika hanya Murni untuk kerja bukan untuk jadi pelakor
"ibu nggk masuk ke ruangan bapak ,"Fika bertanya saat.melihat gelagat aneh dari Istri bosnya itu
"udah tadi,ini udah mau pulang"dan tentu saja Naya berbohong
Dengan perasaan terluka Naya membuang amplop yang berada di genggamannya ke tong sampah
Dan itu semua tidak luput dari pandangan Fika,
"Saya.pamit dulu"ucap Naya dengan senyum terpaksa
"Iya Bu"Fika dapat melihat raut wajah terluka di mata Ibu bosnya itu saat membuang sesuatu ke tong sampah,dan berlalu begitu saja menuju lift, setelah beberapa menit Fika tak henti hentinya menatap tong sampah itu dan menerkah nerkah isinya ia sempat melihat logo Rumah sakit di depan Amplop yang dibuang oleh istri atasannya,
Fika yang memang memiliki tingkat kekepoan yang mendarah daging memilih berjalan ke tong sampah yang tepat berada di samping pintu ruangan bosnyaSaat yang bersamaan pintu ruangan bosnya terbuka saat Fika berhasil mengambil amplop yang berada di tong sampah
Seorang wanita cantik keluar bergandengan dengan seorang lelaki yang sangat tampan wanita itu sempat tersenyum padanya dan saat kedua orang itu hilang di balik lift, Pintu ruangan bosnya terbuka
Fika hanya bisa cengengesan saat pak dewa mengangkat alisnya sebelah heran dengan sekretaris itu"Eh pak dewa"Ucap Fika.canggung
"apa itu "Tanya dewa saat melihat sebuah logo Rumah sakit di depan Amplop,
Bukan tanpa alasan dewa hanya ingin kesejahteraan bagi semua kariawan kantor agar perusahaan menanggung semua biaya rumah sakit jika mungkin ada kariawan yang sedang
sakit"Ehh mmt ini amplop yang ibu bos buang tadi pak, hehhe cuman kepo dikit pak "Ucap Fika tanpa rasa malu
Dewa yang mendengar kata "ibu bos"
Seketika langsung membelalak"Istri saya?"Tanya dewa memastikan
"Memangnya bapak punya berapa istri?,"tanya Fika denga perasaan takut" saat dewa denga terburu" mengambil amplop yang berada di genggaman Fika tanpa menjawab pertanyaan sekretarisnya yang menurutnya konyol
"Apa kamu yakin itu istri saya"Tanya dewa sekali lagi ia hanya ingin memastikan,
"Yakin pak,,dan kelihatan tadi ibu itu kaya abis menangis pak"Jawan Fika
"MENANGIS!"teriak dewa khawatir yang sukses membuat Fika tersentak dengan suara atasnya yang menggelegar itu
"tapi mengapa istri saya tidak keruangan saya!" Tanya dewa panik"mmt itu tadi ibu bilang udah dari ruangan pak dewa kok,dan juga ibu bos mmt maap mengintip ke ruangan pak bos tadi"Cicit Fika dengan apa yang ia saksikan tadi saat melihat ibu bosnya mengintip dan sesekali menggeleng,
Fika tidak bodoh² amat untuk melihat semuanya dari kejauhan,Dengan perasaan khawatir dewa merogoh sakunya mengambil ponsel untuk menghubungi sang istri,ia baru ingat percakapaninya dengan Naya semalam bahwa istrinya akan kekantor untuk memberi sesuatu,dewa terus menelpon sang istri
Namun beberapa kalipun tetap sama ponsel Naya tetap tidak aktif ia sungguh khawatir ada apa dengan istrinya itu?Dewa ingat amplop yang berada di genggamannya belum sempat ia buka Lantaran rasa khawatir yang telah menguasainya,dengan tangan yang bergetar dewa membuka amplop itu dengan perasaan yang bercamuk,
Dewa bertanya² apa selama ini istrinya sakit dan merahasiakan semua darinyaNamun otaknya tiba² sulit mencerna semua saat matanya menemukan sebuah Surat dengan bertuliskan positif hamil
Dan sebuah USG yang berbatas namakan istrinya NayaMata dewa berkaca² dia hanya bungkam dengan mata yang masih menatap hasil USG yang berada di tangannya
"aku akan menjadi ayah"Ucap Dewa dengan suara lirih
Seketika dewa sadar istrinya Naya
Dewa mengalihkan pandangannya dan berucap tegas kepada Fika yang hanya memandanginya dengan wajah cengo"batalkan semua meeting hari ini,dan naikkan semua gaji kariawan",Ucap Dewa dengan tegas
Dan berjalan tergesah" menuju liftFika hanya bisa menatap sang bos dengan pandangan cengo dan sedetik kemudiang berubah dengan teriakan hebo
************
TBC
Jangan lupa votenya guys 💝
KAMU SEDANG MEMBACA
Love My Husband (END)
RandomFOLLOW TERLEBIH DAHULU!!! *** Tak cukup dengan ujian yang tak kunjung mendapat momongan, Naya harus menelan pil pahit saat menyaksikan langsung pengakuan suaminya yang telah memiliki istri lain, Saat itu juga Naya memilih pergi tanpa suaminya ketah...