Part 19.Belum ada perkembangan

168 4 1
                                    

Jakarta

"Apa Om sudah menemukan,dalang dibalik kecelakaan mas dewa?"rehan bertanya pada Pram,
Saat ini keduanya berada di taman rumah sakit

"belum ada informasi dari suruhan saya, namun di pastikan orang itu akan kita temukan dalam waktu dekat"Ucap Pram yakin

Rehan mengangguk mengerti,

"Apa belum ada perkembangan kondisi dewa?"Tanya Pram dengan perasaan cemas Saat rehan menggeleng dengan lesu

"Belum om, dokter hanya menyarankan agar seseorang yang sangat berarti dalam hidup mas dewa memberi semangat dan dukungan dan sesekali mengajak mas dewa bicara walaupun tak mendapat respon tapi itu adalah salah satu jalan agar alam bawa sadar mas dewa, tetap merespon dan memiliki semangat untuk bangun"Jelas rehan memberitahu sesuatu yang dokter katakan padanya

Pram mengangguk mengerti,
Ia sudah berusaha untuk menemukan Naya putrinya sendiri, namun belum ada informasi sama sekali

Ia tau yang dewa butuhkan saat ini adalah dukungan dari orang yang sangat berarti untuknya yaitu istrinya

"Keadaan istri dan anakmu bagaimana?"Tanya Pram
Rehan tersenyum

"Alhamdulillah semuanya baik, Istri saya sudah baik cuman butuh istirahat yang cukup untuk pemulihan luka Caesar, Untuk Anak saya bian, Dokter sudah memperbolehkan untuk keluar dari inkubator"Ucap rehan dengan senyum bahagia dia bersyukur atas segalanya

Pram tersenyum mendengarnya,

"jadi kapan dokter memperbolehkan untuk pulang?"Tanya Pram

"sekitar 2 3 hari lagi om"Balas rehan

Pram mengangguk dan mengajak rehan untuk menuju ruangan dewa untuk melihat kondisi menantunya itu

*****

Ririn mengerjap ngerjap menyesuaikan penglihatannya
Ia menatap langit langit rumah rumah sakit

Sembari mengingat kembali nyawanya yang hampir merenggang
Ia bersyukur masih diberi kesempatan untuk membuka mata

Ririn tak menyadari bahwa sedari tadi Naya menatapnya kesal

"Sadar juga Lo"Ucap Naya mengalihkan perhatian Ririn

"Gua pikir gua udah ada di surga"Ucap Ririn bercanda membuat Naya mengeplak lengannya

"Aduhh nay,"Aduh Ririn dramatis

"Makanya nggk usah sok sok an ginikan jadinya"Omel naya

"Iyah²" ucap Ririn ia memang menyesal melakukan tindakan itu,

Ririn mengedarkan pandangannya untuk mencari seseorang

"Dito sama Arvin udah pulang tadi,Klo nggk salah mereka berdua mau kembali lagi,kesini lihat keadaan Lo,"Ucap naya seakan mengerti apa yang Ririn cari

Ririn mengangguk
Padahal ia berharap Arvin masih disini

Ririn kembali mengingat seseorang yang menolongnya saat tenggelam ia ingin berterima kasih secara langsung kepada orang itu

"Nay orang yang nolongin mana ya"tanya Ririn kepada naya yang tengah memotong buah apel

Ririn baru menyadari banyak buah buahan dimeja nakas

"Arvin  yang nolongin Lo,gua takjub lihat kemampuan berenang dia tadi,"Naya menjawab dengan gelengan tak habis pikir dengan kemampuan Arvin tadi,ia tak menyadari perubahan Ririn yang saat ini mencerna setiap kata yang naya ucapkan

"Arvin?"Ririn memastikan jangan sampai pendengarnya tiba tiba bermasalah

Naya mengangguk
"Iyah,Lo mau tau nggk rin,tadi itu dia beri Lo nafas buatan errr Lo tau kan nafas buatan Rin?? . iyyahh, yang Lewat mulut itu rinn"Ucap Naya dengan serigaian lucu
Saat melihat wajah Ririn yang memerah

Love My Husband (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang