Part 18.Airin Nugraha

193 5 1
                                    

"Akk Rin ini bagus banget sumpah"Ucap Naya dengan perasaan memuncak ia begitu antusias, bahkan saat pertama kali menginjak tempat ini Naya tak henti hentinya berdecak kagum, sampai duduk di salah satu kursi pun ia masih tetap tersenyum antusias,

Ririn tersenyum bangga dengan itu
Ia membawa Naya kesalah satu tempat wisata di bali yang begitu di minati para wisatawan di setiap penjuru dunia

Saat ini mereka di pantai Kuta
Tempat wisata terkenal di bali

Naya duduk di salah satu kursi sesekali menguyah makanan pesannya,dan sesekali mengamati setiap pengunjung

Banyak bule tampan disini
"Rin Lo nggk ada niat apa cari cowok,liat tuh banyak bule ganteng ²lagi"ucap Naya mengamati bule tampan yang sedang berjemur di pantai yang tak jauh dari tempatnya dan Ririn

"nggk minat gua"Ucap Ririn sesekali menyeruput jus buahnya
Tanpa memperdulikan tatapan Naya yang memicinng curiga
Ia tau apa yang ada dalam pikiran sahabatnya itu

"Lo pikir gua lesbian"Cerocos Ririn dengan mata melotot
Membuat Naya menghelah nafas lega

"Ya gue bingung aja,Lo nggk pertama tu cerita² tentang cowok manapun ke gue,wajar lah gue pikir Lo lesbi"Ucap Naya blakblakan
Ririn mendengus jengkel
Ia msih normal btw,tidak pernah membahas tentang lelaki bukan berarti tidak tertarik,

hanya saja ia sudah mencintai seseorang namun di tolak mentah-mentah membuat Ririn merasa tak tertarik lagi untuk membahas spesies lelaki lagi

"Lo disini juga Rin"Sapa seseorang membuat Ririn menegang ditempatnya,Naya mengamati dua pria tampan yang saat ini duduk tepat di hadapannya dan juga Ririn,

Sepertinya Naya perna melihat pria yang satu ini tapi dimana?

Ririn yang awalnya mematung mencerna setiap situasi,detik berikutnya ia tersenyum paksa

"Ahh iya Lo juga disini To"Ucap Ririn sesekali melirik pria yang satunya bahkan lelaki itu tak pernah mau menatapnya Ririn tersenyum kecut
Ia terlalu berharap pada bosnya itu

"Ouhh hy ini siapa Rin"Ucap Dito menatap Naya
Padahal sebelumnya ia sudah mengenal wanita itu
Dito melirik bosnya sekaligus sahabatnya itu yang tak lain adalah Arvin Pradipto yang hanya diam saja

"dia teman gua,awas Lo udah punya pawang dia "Ucap Ririn membuat Dito terkekeh mengangguk sedangkan Arvin hanya memperlihatkan wajah datarnya,
Dito mengulurkan tangannya kepada Naya

"Hy gua Dito"Ucap Dito Naya membalas uluran tangan dito.dan tersenyum tipis

"Naya"Ucap Naya dan melirik satu pria yang sedang sibuk dengan pikirannya sendiri,Dito yang mengikuti arah pandang Naya dan mendapati Arvin yang sibuk dengan pikirannya sendiri,ia pun menyenggol lengan lelaki itu,

Detik berikutnya Arvin mengubah raut wajahnya yang awalnya datar² saja sedetik kemudian ia tersenyum
Manis
Membuat Dito molongo ditempatnya ia mengerti pasti sahabatnya ini sedang melakukan rencananya

Arvin mengulurkan tangannya dengan senyum menawan
Kepada Naya, membuat Ririn lagi" tersenyum teduh ia tak pernah di perlakukan seperti itu saat ia dan Arvin berdua

"Arvin"Ucapnya,

"Naya"ucap Naya

"Sepertinya saya pernah melihat mu"Ucap Naya membuat Arvin tersenyum dan mengangguk

"Yap restoran dekat hotel, yang menabrak mu "Ucap Arvin diakhiri dengan kekehan kecil

Dibalas dengan senyum Naya
Dito dan Ririn hanya menyimak setiap percakapan keduanya, tanpa Naya ketahui bahwa orang yang saat ini berbincang dengannya adalah orang yang membuat Suaminya terbaring tak berdaya di rumah sakit,

Love My Husband (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang