Semua terasa sunyi
Dewa yang sibuk dengan pikirannya entah memulai dari mana ia untuk bicara pada istrinya
Dan Naya yang sudah jengah sendiri menunggu sesuatu yang tak pasti
Naya ingin menunggu penjelasan dari suaminya namun sepertinya itu hanya sia sia saja,"Maaf kan mas"Ucap Dewa yang akhirnya bersuara juga
"Memangnya mas tau kesalahan mas apa?"balas Naya dengan sinis menatap suaminya yang menunduk,duduk di tepi Ranjang sedangkan Dirinya berdiri bersedekap dada
"Mas ingin menjelaskan semuanya, tapi Mas mohon jangan berfikir untuk pergi lagi dari mas"Lirih Dewa dengan susah payah
"Mas saja belum menjelaskan apapun,"Balas Naya
Mengalihkan tatapannya saat melihat dewa mendekatinya
Dan menuntunnya duduk di tepi ranjang dengan dewa yang bertumpu di lantai dan memeluk perutnya,"Sebelum menjelaskan,mas pengen nyapa anak kita dulu"ucap Dewa yang berhasil membuat Naya menegang
Tangan kekar dewa mengelus lembut perut sang istri dan mendekatkan wajahnya pada perut itu diman anaknya berada, Perasaan haru menyebar pada dadanya saat untuk yang pertama kalinya menyapa sang buah hati,
Setitik air mata dewa menetes,
Naya yang menyaksikan itu hanya mampu berdiam dalam keheningan,ada perasaan bersalah dalam dirinya saat mengingat dirinya yang berniat menyembunyikan kehamilannya dari siapapun bahkan kedua orang tuanya pun enggan ia beri tau apa lagi suaminya yang sumber kekecewaannya"Mas tau darimana"Tanya Naya dengan susah payah
Dewa mendongak menatap wajah istrinya itu dengan tatapan teduhnya"Tidak penting mas tau darimana,tapi mas ingin bertanya maksud dari surat yang kamu titipan itu apa, Selingkuh?, bahkan mas tidak ada waktu untuk melakukan itu"Ucap dewa tegas
"Tapi Naya lihat dengan mata kepala Naya sendiri...mas dan wanita itu.."Naya tak sanggup melanjutkan ucapannya
Dewa menghelah nafas sejenak
Sebenarnya takut untuk memberi tahu siapa Wanita yang dimaksud istri itu,dewa takut Naya akan kecewa padanya karena telah menyembunyikan hal sebesar itu, namun jika ia tidak menjelaskan maka Naya akan lebih benci padanya karena mungkin berfikir bahwa ia telah selingkuh jadi dewa harus bagaimana"Sebenarnya wanit.."
Tok tok tok
Ucapan dewa terpotong saat seseorang mengetuk pintu kamar mereka Naya pun berdiri untuk membuka pintu
"iyah Bi"Ucap Naya saat mengetahui bahwa yang mengetuk pintu adalah asisten rumah tangga bi Unah
"ehh maap Non ganggu dibawah udah di tunggu sama ibu di meja makan"Ucap Bi Unah dengan kiku saat pandangan jatuh pada Pria tampan yang tengah duduk di tepi ranjang yang tak lain adalah suami nona mudanya
"Iya bi,Naya ntar nyusul"Balas Naya dengan senyum tipis
"Baik non"Ucap Bi Unah Dan berlalu dari pintu
Naya menutup pintu kembali dan memilih menghampiri suaminya yang tengah duduk di tepi ranjang, namun langkah Naya berhenti saat melihat sebuah kresek di meja kecil
Dewa mengikut arah pandangan istrinya dan baru menyadari bahwa ia lupa memberikan Martabak telor kesukaan istrinya"Martabak kesukaan kamu"Ucap dewa dengan senyum tipisnya saat melihat istrinya yang beberapa kali meneguk ludahnya
Dewapun berdiri dan mengambil kresek yang berisi martabak telur itu dan memberikannya pada istrinya,
"Ini mas mandi dulu, Kamu kebawah saja makan pasti kamu lapar,ntar mas nyusul"Ucap dewa serta memberikan kresek tersebut pada istrinya,
Dewa tau jika bukan dia yang memberikan itu pada Naya dapat di pastikan Naya tidak akan mengambilnya yang dilihat betapa besar gengsi yang melekat pada diri istrinyaNaya mengambil kresek tersebut dengan kiku
Setelah mengucapkan terimakasih pada suaminya yang sudah membeli ia martabak kesukaannya, untuk sejenak Naya ingin berdamai dulu dengan suaminya, selebihnya nantilah Naya pikirkan,
Dewapun berlalu memasuki kamar mandi dengan senyum gelinya saat melihat wajah malu malu istrinya,
Dewa baru ingat sesuatu ia lupa bertanya usia kehamilan istrinya
Hmmm nantilah ia tanya bersamaan dengan penjelasan yang sesungguhnyaSetelah dirasa sudah beres dewapun memilih untuk kebawa ,Dengan penampilannya dengan bajunya kotak kotak Putih dengan celana bahan pajang berwarna Hitam yang ia temukan ada di lemari yang memang sengaja ia tinggal di rumah mertua untuk berjaga-jaga sewaktu waktu mereka menginap disini,
Setelah sampai dimeja makan ia dapat melihat istrinya yang tengah duduk dengan martabat telur yang hanya tersisa satu di piring saja,hal itu membuat sedut bibir dewa terangkat,dewa berfikir istrinya ini kelaparan atau memang doyan makan,
Dewa menarik kursi dekat istrinya
Sedangkan Naya yang menyadari kehadiran suaminya hanya diam saja,Setelah meneguk air putih Naya beralih mengambil piring dan menaruhnya dihadapan suaminya,
"Cukup"Ucap dewa saat dirasa Makanan yang dihadapannya ini sudah cukup dan beralih menatap istrinya yang sibuk menaruh lauk pauk tanpa bertanya padanya dan yah semua adalah kesukaan dewa yang memang sudah istrinya hafal
Dewa menyantap sarapannya dengan khidmat sesekali menatap istrinya yang juga Tenga menatapnya itu cukup membuat dewa salah tingkah
Tbc
Like and komen guys jangan lupa vote nya hehe love you 💝
KAMU SEDANG MEMBACA
Love My Husband (END)
DiversosFOLLOW TERLEBIH DAHULU!!! *** Tak cukup dengan ujian yang tak kunjung mendapat momongan, Naya harus menelan pil pahit saat menyaksikan langsung pengakuan suaminya yang telah memiliki istri lain, Saat itu juga Naya memilih pergi tanpa suaminya ketah...