Part 16.belum ditemukan

251 7 0
                                    

Naya prov

Gua malas banget hari ini,Ririn udah pergi kerja
Sedangkan gua cuman rebahan disini
Padahal gua berencana cari kerja
Buat ilangin bosan gua,
Cuman Ririn nggk ngebolehin

Takut terjadi apa-apa sama gua terutama kandungan yang masih Sangat rentah
Di tambah setiap pagi harus ngalamin mual setiap bangun pagi

Ini udah hari ke 7 gua dibali
Kadang gua mikir kok mas dewa nggk nyariin gua yah,
Apa dia udah bahagia dengan wanita pilihannya,

Gua tersenyum kecut,
Tentu saja jikapun ia masih mengharapkanmu mungkin ia akan pergi mencarimu
Dan menemukanmu Disini

Gini amat nasib percintaan gua,

*****

"Gimana pencarian Naya pa"Bunda Sarah bertanya pada suaminya itu yang saat ini tengah duduk di ruang tamu memijit pelipisnya yang berdenyut

"Belum ada konfirmasi dari suruhan ayah Bun"Ucap Pram

"Apa nggk sebaiknya kita lapor polisi aja ya"Saran bunda Sarah

Pram tak menanggapi ucapan istrinya itu,ia Hanya menunduk
Ia baru saja datang dari rumah sakit menjenguk menantunya yang masih setia menutup mata,
Pram langsung pulang dari perjalanan bisnis saat mendapat kabar dari istrinya Bahwa menantunya mengalami kecelakaan,

Ia sudah menganggap dewa sebagai anak kandungnya sendiri,
Ia tau dewa tak memiliki siapa kecuali adik perempuannya
Paman dan bibi dewa sudah meninggal mereka adalah orang yang merawat dewa sejak kecil hingga dewasa

Saat ini Pram sibuk mencari dalang kecelakaan dewa ia tau bahwa kecelakaan itu bukan suatu kebetulan melainkan seseorang telah merencanakan semua jauh sebelum kecelakaan itu terjadi,

Ditambah Naya yang belum juga ia temukan, entah kemana anak itu
Ia belum mendapatkan informasi dari orang suruhannya
Baginya Pram melapor pada polisi hanya akan membuang-buang waktu saja,

*****

"Ahh Kenyang"Naya tersenyum puas dan mengelus perutnya

Saat ini ia berada di salah satu restoran yang dekat dengan hotel tempatnya tinggal
Setelahnya iapun mengecek Ponsel yang Ririn berikan padanya,
Naya bersyukur mempunyai sahabat baik seperti Ririn yang pengertian
Naya terkekeh geli sendiri ia mendapat Ponsel baru dari Ririn

Ia tau sahabatnya itu adalah Sultan
Hanya saja Ririn yang memang tidak menyukai kemewahan dan memilih untuk kerja dan hidup mandiri
Jauh dari keluarganya

Naya menatap jam tangan miliknya yang sudah menunjukan pukul 3 sore dan sebentar lagi Ririn akan pulang
Naya bergegas
Bersiap siap untuk menuju kasir
Untuk membayar makanannya

Saat akan keluar dari pintu restoran
Naya hampir jatuh saat tak sengaja menabrak seseorang
Naya menutup mata bersiap menyentuh lantai

Namun beberapa saat Naya tak merasa tanda tanda akan menyentuh lantai kecuali sebuah tangan kekar yang memeluk pinggangnya

Mata Naya terbuka membuat netranya bersitatap dengan seorang pria yang mampu membuat Naya terpaku Naya terpesona dengan wajah rupawan pria itu

Dengan cepat Naya berdiri
Dan memperbaiki Rambutnya yang sedikit menutup wajahnya

"Maaf saya sedang buru buru"Ucap lelaki itu dengan wajah datar

"Ah i-iyaa"Naya mengangguk kaku dan tersenyum
Ia sedikit salah tingkah ditatap begitu dalam seorang pria tampan,
Naya ingat Lo punya suami-Batin Naya menjerit

"Permisi dan maaf sekali lagi"Ucap pria tersebut Naya mengangguk menanggapinya setelah itu pria tersebut berlalu dari hadapannya memasuki restoran

Naya sedikit mengeryit merasa bahwa wajah lelaki itu sedikit familiar baginya
Naya mengangkat bahunya acuh
Dan ia pun berjalan keluar dan menuju hotel
Tanpa ia ketahui bahwa seseorang Tengah menatapnya dengan pandangan yang sulit di artikan

Love My Husband (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang