Setelah beberapa menit menunggu
Dengan cemasNaya mendengar mesin mobil dan mengintip lewat jendela kamar dari atas,Naya dapat melihat suaminya turun dari mobil dan menenten sebuah kresek entah apa isinya
Naya memilih untuk tidur saja,ia belum siap untuk menatap wajah suaminya, yang membuatnya kembali mengingat kejadian di kantor lalu hal itu akan membuatnya kembali merasa tersakiti sungguh
Namun rencananya itu hanyalah sebuah pemikiran semata, entah mengapa perutnya tiba" ingin mengeluarkan sesuatu,
Nayapun buru" kekamar mandi dengan tangan yang menutup mulutnya,****
"Jadi kamu belum cerita ke Naya, tentang Dewi,"Tanya Ayah Pram kepada Dewangga yang duduk di hadapannya
"Belum yah"Jawab Dewangga Dengan gelengan singkat
"Jika kamu ingin rumah tanggamu baik" saja,beri tau semua pada istri mu itu,ayah tidak habis pikir keras kepalanya itu tidak bisa hilang" dari kecil sampai sekarang Istri mu itu sama persis dengan Bundamu keras kepala"Ucap Ayah Pram menggebu-gebu yang sudah tau sikap istri dan putrinya yang sama persis
"Ehgmm"Deheman itu membuat Ayah dan menantu itu menghentikan obrolan mereka,dan mengalihkan tatapannya kepada Bunda Sarah yang entah kapan sudah berada di Dekat mereka dengan napan yang berisi Teh dan kue Ringan,
Ayah Pram yang mengerti tatapan istrinya yang seakan ingin menelannya hidup" hanya berdehem untuk menghilangkan kegugupannya yang sudah ketahuan menggosipkan istrinya di hadapan menantu merekaDewangga yang melihat ayah serta ibu mertuanya hanya bisa tersenyum dalam diam, Dewangga tau seperti apa kebucinan ayah mertuanya itu kepada Bunda sarah, serta kisah cinta keduanya yang sering Naya Ceritakan kepadanya, sungguh Dewa berharap kelak ia dan istrinya bisa menua bersama serta bisa membangun keluarga yang humoris
"Sudah gosipnya?"Tanya Bunda sarah sesekali melirik suaminya itu yang sedang menyesap teh buatannya
Ayah Pram yang mendapat tatapan mautpun hanya bisa berdoa dalam hati agar istrinya tidak menghukumnya dengan tidak memberi jatah
"Ayah Bunda,hmm Dewa keatas dulu"Pamit Dewa
"Iyah, selesaikan dengan cara yang dewasa,kamu tau sendiri nak, seperti apa Istrimu itu, Kalaupun dia marah kamu sebagai suami harus memahami dan tetap sabar"Ucap Bunda sarah Dengan lembut
"Iya Bun"Ucap Dewa dengan senyum tipis
Dewa pun berlalu dan menenten sebuah kresek , meninggalkan ayah dan ibu mertuanya itu,Dewangga tau sebentar lagi ayah Pram akan mendapatkan Omelan dari bunda SarahAda satu hal yang membuat Dewa berfikir,Apa kehamilan Naya belum di ketahui Ayah serta Bunda mertuanya,dan jawabnya pastilah Iyah,Sebab jika mereka tau pasti akan hebo apa lagi Bunda Sarah yang sejak lama menginginkan kehadiran Cucu
****
Tok Tok Tok
Sudah beberapa kali dewa mengetuk pintu namun tidak mendapatkan balasan dari dalam,
Dewa pun memilih untuk membuka handle pintu dan ya pintunya pun terbuka,Dewa tidak mendapat siapapun di dalam kamar,Kecuali koper istrinya yang berada di Samping lemari,
Mungkin istrinya sedang mandi pikir dewa,dewa memilih untuk menaruh kresek tadi ke Meja kecil yang ada dalam kamar dan dewa menuju balkon menatap keluar Dimana Hujan tak henti"nya turun sembari memikirkan mulai darimana ia akan meminta maaf pada Istri yang mungkin tidak sengaja ia sakitiDewa akan menerima konsekuennya karna tidak memberi tau istrinya tentang hal sebesar ini,
Naya akan kecewa padanya dewa tau itu,Krekk
Dewa mengalihkan tatapannya kearah pintu kamar mandi,dan mendapati istrinya yang hanya mengenakan Handuk sampai paha serta rambut yang di cepol asal hal itu yang membuat dewangga tak berkedip menatap istrinya,
Naya yang merasa di perhatikan pun menoleh ke arah balkon yang terbuka, dan mendapati suaminya yang menatapnya tanpa berkedip,
Naya dengan perasaan acuh tak acuh memilih melanjutkan langkahnya menuju koper berisi pakaiannya
Dewangga yang mendapat sikap istrinya itu hanya bisa pasrah
Dengan langkah pelan dewa mendekati istrinya yang tengah menggeret koper dengan susah payah ke arah Spring bed dengan sigap dewa mengambil alih koper sang istri dan dengan muda mengangkatnya ke Spring bed,Naya hanya diam saja dengan tindakan suaminya,
Naya bisa mendengar helaan napas suaminya itu,
Sedangkan dewa sesekali melirik istrinya yang sedari tadi memilih untuk bungkam,
Dewapun memilih untuk duduk di tepi ranjang dan menatap istrinya yang tengah memakai bra serta baju tidur andai saja istrinya sedang tidak marah padanya mungkin dewa sudah menggempur istrinya itu,namun untuk saat ini ia harus sabar dengan sifat sensitif istrinya yang mungkin di pengaruhi oleh masa awal kehamilan,
Dewa berfikir apa istrinya sedang berusaha untuk menyembunyikan tentang kehamilannya itu,Naya sungguh mati matian menutupi kegugupannya saat mendapati tatapan suaminya yang tak pernah lepas saat ia memakai pakaian,Well walau sekalipun mereka sudah melakukan lebih dari sekedar melihat
Tetap saja ada rasa Salting, Siapa coba yang tahan di tatap seperti itu,
Naya merutuki kebodohannya, hanya karna malas berjalan ke kamar mandi ia malah memilih mengganti baju di hadapan suaminya,Naya menhelah nafas panjang saat berhasil memakai pakaiannya
Naya pun berjalan kearah kaca rias tanpa memperdulikan suaminya yang ikut berdiri dan mengikutinya
Naya melepaskan ikatan rambutnya dan mengambil Hendrayer untuk membuat rambutnya yang selaruh basah menjadi kering,
Naya menatap pantulan wajahnya di cermin saat merasa di perhatikan dan benar saja netra mata keduanya bertubrukan,
Dewa menatap kegiatan istrinya dengan khidmat dan memilih mengambil alih Hendrayer untuk mengeringkan rambut istrinyaSetelah selesai hening sejenak tidak ada yang membuka percakapan baik Naya maupun dewa,
Keduanya memilih untuk bungkam,Naya merasa kecewa dengan sikap suaminya yang sepertinya tidak merasa bersalah Dengan perbuatannya itu, serta keterdiaman mas Dewa yang membuat Naya berfikir bahwa benar jika.suaminya berselingkuh jika tidak mungkin sedari awal suaminya akan memberi penjelasan yang sesungguhnya padanya
Tbc
Like and komen guys jangan lupa vote nya hehe love you 💝
KAMU SEDANG MEMBACA
Love My Husband (END)
DiversosFOLLOW TERLEBIH DAHULU!!! *** Tak cukup dengan ujian yang tak kunjung mendapat momongan, Naya harus menelan pil pahit saat menyaksikan langsung pengakuan suaminya yang telah memiliki istri lain, Saat itu juga Naya memilih pergi tanpa suaminya ketah...