Part 24.Siuman

203 5 0
                                    

RS Bhayangkara
Pukul 21:26

Naya duduk dengan gelisah di brangkar rumah sakit.
Ia belum di perbolehkan untuk pulang, karena keadaannya yang masih terlihat lemas
Naya menatap setiap penjuru ruangan
Ia hanya sendiri

Seluruh anggota keluarganya berada di ruang rawat mas dewa yang ternyata baru saja di pindahkan
Naya merasa bersyukur karena itu

Naya tidak sabar bertemu dengan Suaminya
Naya sungguh bosan
Ia duduk termenung,
Ia seperti melupakan seseorang
Detik berikutnya ia tersentak,
Astaga Ririn dimana sahabatnya itu sekarang?
Naya menepuk dahinya pelan
Ia melupakan sahabatnya,
Apa Ririn sudah berada di rumah orang tuanya?
Pikirannya

Lama Naya duduk dan bersender di brangkar
Ia tidak tau penyebab suaminya kecelakaan,
Ia sepertinya ketinggalan banyak berita

Naya memilih berbaring dan tidur
Besok ia akan menemui suaminya

*****

Seorang pria Tampan dengan bibir pucat hanya bisa mengedarkan pandangannya menatap orang² di sekitarnya

Sedangkan orang orang disekitarnya menatapnya dengan pandangan haru,
Mereka bersyukur saat melihat lelaki yang mereka tunggu² akhirnya bangun dengan mata yang terbuka sempurna

Dewa lelaki itu hanya diam,
Bersender di brangkar rumah sakit
Ia masih mencerna setiap situasi yang terjadi,
Kepala sedikit berdenyut nyeri
Dan lagi Tubunnya terasa nyeri
Terutama bagian lengannya

Ia memejamkan mata guna menghilangkan denyutan di kepala

Ayah Pram,bunda Sarah,Dewi dan rehan khawatir melihat itu dan segera memencet tombol di bagian atas brangkar untuk memanggil Dokter

klekk

Dokter datang dengan cepat mendekati pasien sambil menggunakan Stetoskop dan memeriksa keadaan pasien

Mulai dari denyut nadi, jantung,dan perban di bagian kepala

"Bagaimana keadaannya dok"Tanya Pram dengan khawatir

Dokter nampak berpikir dan tersenyum kecil

"pasien baik² saja pak,hal ini memang sering terjadi, bagian kepala akan sedikit berdenyut karena baru selesai melakukan operasi,kita tunggu masa pemulihannya saja pak,dan sedikit demi sedikit denyutan di kepala akan hilang dengan sendirinya, setelah luka pasca operasi bagian kepala kering"Ucap dokter menjelaskan
Semua yang berada di sana mengangguk Mengerti
Setelah itu dokter pamit undur diri

Dewi mendekati kursi yang berada di samping brangkar yang di tempati sang kakak

Dewi duduk disana dan mengambil tangan dewa dengan lembut membuat dewa yang awalnya menutup mata seketika membuka
Dan menatap Dewi

Orang orang yang berada di sana menyaksikan kakak dan adik itu yang saling melepas rindu

Dewi menitihkan air matanya
Ia sangat berterima kasih pada sang maha kuasa saat mendengar kabar bahwa sang kakak telah sadar dari koma setelah lebih dari seminggu menutup mata,bukan hanya itu Dewi sempat putus asa saat mengetahui sang kakak mengalami Kritis,
Dan harus di rujuk
Namun terjadi keajaiban yang Mampu membuat dokter yang saat itu menangani dewapun tercegang

Dimana pasien yang mengalami Kritis dan jantung lemah setelah beberapa hari
Dinyatakan sembuh dari koma dan kondisinnya yang saat itu masih kritis
Walau saat itu tubuh dewa masih sangat lemas

Dewi sesekali mengecup punggung tangan sang kakak

Dewa belum membuka suara suaranya namun tatapannya seakan menyiaratkan sesuatu

*****

Sedangkan di tempat lain
Ririn saat ini berada di Rumah sakit Nuga  yang tidak lain adalah rumah sakit milik ayahnya ia datang kemari untuk menemui sang mommy yang memang berprofesi sebagai Dokter spesialis Bedah dan psikologis

Ia sudah beberapa bulan tidak bertemu dengan mommynya
Itu karena ia memilih tinggal sendiri ia hanya ingin hidup mandiri
Serta ia merasa bosan dan kesepian dirumah ketika seluruh Anggota keluarganya bekerja dimana sang ayah pergi melakukan tugas negara begitupun dengan sang Abang dan lagi mommynya yang bekerja di rumah sakit

Ririn yang saat itu merasa bosan setelah lulus kuliah memilih untuk mencari kerja sendiri
Seluru anggota keluarga awalnya melarang terutama sang Abang tercinta Aidan Nugraha ia tak ingin adiknya kerja apa lagi tinggal sendiri dan jauh dari keluarga di tengah kerasnya kehidupan kota dan kekerasan yang sering terjadi

Namun berkat perkataan Ririn yang meyakinkannya ia pun dengan berat hati mengiyakan keinginan sang adik
Tentu saja Aidan tidak akan membiarkan adiknya sendiri jauh dari keluarga
Ia sudah menyewa seseorang untuk selalu memantau dan menjaga adiknya dari jauh

Ririn yang awalnya tidak tau merasa takut, saat merasa ia selalu di pantau dan diperhatikan dari jauh entah dimanapun ia berada namun saat mengetahui itu ia merasa lega
Dan membiarkan saja
Bahkan ia sudah terbiasa dengan itu

Ririn menatap pintu ruangan di depannya
Dengan bertuliskan nama. Pemilik
"Dr.Rheanna Nugraha S.Dok,s.Psiki"

tok tok tok

"Masuk"Ucap seseorang dari dalam

Rhea menatap ambang pintu dan ia reflek berteriak hebo

"Astaga naga,!!! Anak mommy"Pekik Rhea dan berjalan menuju sang putri yang mendengus sesaat
Sekarang kalian tau kan sifat Ririn menurun dimana yap.sang bunda mereka memiliki sifat yang hampir mirip bahkan wajah

"Mommy berisik deh,"Ucap Ririn berjalan ke arah mommynya yang sudah siap sedia memeluknya
Ririn menyambut pelukan itu tak kalah eratnya

"Diam kamu,Kenapa baru muncul he,betah jauh dari keluarga hmm"Ucap mommy yang menggerutu dan kembali duduk di meja kerjanya sambil memijat keningnya

Ririn yang melihat itu
Seketika berjalan kebelakang mommynya dan berinisiatif memijat kening sang mommy

Rhea memejamkan matanya menikmati pijatan lembut Putrinya
Ia

Ririn mengamati berkas yang berada dalam genggaman sang mommy

"Mom itu apa"Tanya Ririn yang memang tidak mengerti seluk beluk tentang masalah kesehatan,namun Ririn sedikit paham bahwa yang ada dalam genggaman sang mommy adalah Surat hasil kesehatan seseorang

"Hmm,"Rhea membuka matanya
Dan sesekali kembali membaca surat di genggamannya
Ia menghelah nafas sesaat

"Hasil laporan kesehatan seseorang,
Mommy kasian padannya ia tidak memiliki keluarga sama sekali,
Dokternya teman bunda,kamu masih ingat kan dokter Marinka, yang biasa kerumah itu,?"Ririn mengangguk

"Nah dia cerita ke mommy, bahwa pasiennya itu mengalami gangguan mental,Dan saat ini kesehatannya semakin menurun, setelah ia mengetahui anaknya di tangkap polisi, mommy kasian padannya"Lanjutnya dengan menerawang
Ririn yang mendengar itu turun prihatin

"terus Surat kesehatannya kenapa.ada di mommy"Tanya Ririn

Rhea menghelah nafas sesaat

" karena dokter Marinka sedang hamil besar dan sebentar lagi akan melahirkan jadi Tugasnya di lempar kemommy ,begitu"Jelas rhea yang di angguki Ririn

Ririn tampak berpikir

"Mom Ririn pengen jenguk Orang itu"Ucap ririn

Membuat rhea menatap anaknya sebentar dan nampak berpikir Beberapa menit
Dan kemudian mengangguk mengiyakan

"kamu boleh ikut mommy sebentar, soalnya mommy pengen periksa keadaannya lagi ok"Ucap rhea
Yang di angguki Ririn

"mommy periksa beberapa surat kesehatan pasien dulu,kamu boleh baring" di sana klo mau"Ucap Rhea
Ririn mengangguk dan memilih berjalan ke arah Spring bed yang lumayan besar di pojokan dekat jendela

Tbc
Like and komen guys

Love My Husband (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang