Part 17.Arvin Pradipto

234 6 1
                                    

Kedua wanita itu menatap iba seorang pria yang terbaring dengan selang selang yang menempel pada tubuhnya, serta kepala yang dipenuhi perban

Mata Dewi berkaca kaca ia duduk di samping brangkar sang kakak
Mengambil tangan dingin yang di pasangi infus itu dan mengecupnya beberapa kali

Sarah yang menyaksikan itu hanya mampu menitihkan air mata
Ia mengelus lembut punggung Dewi untuk menenangkan

Ia ingat pada saat dewi pertama kali mengetahui sang kakak kecelakaan betapa histerisnya dia,
Padahal ia baru saja terbangun dari obat bius Paska Operasi Caesar

Sarah juga sangat syok tentang itu
Dan segera menelpon sang suami Pram yang saat itu juga kembali dari perjalanan bisnis

"Mas dewa nyeyak banget tidurnya Bun" Dewi berucap lirih

"Sabar yah sayang,berdoa dan yakin in syaa Allah mas dewa pasti akan sadar"Sarah menasehati dengan lembut mengelus punggung Dewi

"Ini udah 7 hari tapi mas dewa masih betah tidurnya"Sekali lagi Dewi berucap

Sarah tak menanggapi ia hanya mengelus lembut punggung Dewi dan sesekali mengucapkan sebuah kata penenang yang di angguki Dewi

Saat dirasa waktunya sudah cukup, mereka pun keluar dari ruangan tersebut

*****

"Astaga nay Lo bikin gua khawatir aja deh,Lo kemana aja sih"Gerutu Ririn saat Naya baru saja memasuki Pintu kamar hotel,
Ririn khawatir saat baru tiba di Kamar ia tak menemukan Sahabatnya itu

Naya mendengus jengkel
Ririn seperti emak emak yang lagi marahin anaknya

"Keluar tadi,dekat ko"Ucap Naya

"udah makan Lo?"Tanya Ririn

"Udah tadi pas kebawa"Ucap Naya yang selonjoran di sofa sambil memainkan ponsel
Ririn menghelah nafas sejenak
Dan mengangguk

Ririn beranjak dari sana dan memilih membersihkan tubuhnya yang sempat tertunda,

Malampun tiba saat ini Ririn dan Naya berada di balkon hotel menikmati pemandangan indah yang terdaji di hadapan mereka sambil menyantap salad buah

Pantai terlihat begitu ramai dengan pengunjung, mereka baru ingat malam ini adalah malam Minggu
Dimana banyaknya orang orang akan pergi untuk bertemu sang kekasih,dan berkumpul keluarga

Sedangkan Ririn dan Naya memilih tetap di hotel menikmati pemandangan indah dari lantai 17

"Mmm Rin"Panggil Naya menepuk punggung Ririn

"Hmm"ucap Ririn yang fokus dengan ponselnya membalas pesan dari seseorang,
Naya mendengus sesaat,

"kayanya gua pengen makan pizza deh"Ucap Naya mengelus lembut perutnya
Ririn yang mendengar itu mengalihkan tatapannya pada Naya

"Lo ngidam?"Tanya Ririn yang di angguki Naya

"Mungkin"Naya berucap singkat dan memperlihatkan ponsel yang berisi gambaran pizza yang sepertinya menggugah selera itu
Ririn yang melihat itu seketika langsung memesan pizza lewat Dlevery

Setelah beberapa menit pintu hotel mereka berbunyi
Ririn berjalan dan membuka pintu dan pesanan merekapun tiba

setelah itu Ririn membawa pizza yang ukurannya lumayan besar dan membawanya menuju balkon di mana Naya berada di sana

Naya berbinar saat melihat Ririn yang menenten sebuah kresek yang berisi pizza

Mereka pun menyantapnya dengan semangat

Love My Husband (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang