Part 15.Bandara

260 7 0
                                    

"Bandara Ngurah Rai internasional Airport"

Mereka baru saja tiba di bandara Ngurah Rai internasional Airport Bali.
Saat ini mereka menuju salah satu hotel yang sudah mereka booking

Naya berdecak kagum menartap hiruk-piruk Kota bali,sudah lama ia tdk menginjak kota ini dan terakhir kali saat ia dan suaminya berbulan madu, Naya menggeleng untuk saat ini ia tak mau memikirkan apapun tentang suaminya,

Mereka baru saja sampai di lobi
Dan menuju kamar di lantai 16  yang mereka booking,

Merekapun sampai
Naya tak henti hentinya berdecak kagum saat pertama kali memasuki kamar hotel yang mereka booking
Yang ternyata berhadapan langsung dengan pantai

Naya dengan perasaan ceria menuju balkon menatap pemandangan yang tersaji di hadapannya

Sedangkan Ririn memilih menuju kasur yang terlihat menggoda baginya
Iapun merebahkan tubuhnya dan tak lama iapun terlelap

Naya tersenyum Ia ingat dulu saat dibali dan menempati kamar dengan pemandangan yang tak kalah indah dengan yang tersaji di hadapannya,

Bedanya dulu ia dengan suaminya sedangkan saat ini dengan Ririn sahabatnya,

Naya kembali mengingat suaminya
Apa saat ini sedang bersama selingkuhannya,?
Naya tersenyum kecut
Hatinya sungguh panas saat mengingat itu kembali,

Ini baru saja pangkuan dari suaminya, bagaimana jika Naya menyaksikan langsung percintaan panas suaminya dengan wani.. Akhhhhh Naya ingin sekali membenturkan kepalanya ini,

Jika ingin dipertentangkan secara jelas tentu saja Naya merasa hatinya seakan ditikam belatin,
Istri mana yang tak sakit hati denga semua itu?

Naya menarik nafas sesaat dan Naya tiba tiba membelalak saat mengingat sesuatu
Astaga Naya baru mengingat ia bahkan tak pernah mengabari orang tuanya,
Saat keluar dari rumah,tak seorang pun yang tau kecuali bibi Unah
Itupun Naya menyuruhnya untuk tutup mulut,

Naya baru ingat satu persatu hal yang penting ia ambil  dari rumah yaitu ponsel,
Ia tak sadar jika sejak kerumah Ririn malam itu ia tak membawa apapun kecuali Dompet,

Ia saat itu hanya mengingat motor bi Unah dan menyuruh seseorang untuk mengantarkan kerumah orang tuanya
Tanpa mengingat apapun lagi,

Naya sungguh bodoh
Sudah di pastikan orang tuanya itu pasti khawatir,
Namun jika di ingat kembali tentu orang tuanya tak akan pernah mengizinkannya untuk pergi

Mereka lebih mempercayai Dewa dari siapapun,Naya kadang berfikir Sebenarnya anaknya itu siapa ia atau dewa?

Naya memilih beranjak
Ia tak mau memusingkan itu,
Jika orang tuanya tau ia dimana pasti ia akan di suruh pulang,dan meminta maaf pada suaminya Tampa mencari tahu yang salah disini siapa,

Naya hanya pergi untuk menenangkan pikirannya,
Dari kelakuan bejat suaminya,

Naya menatap Ririn yang sudah terlelap,
Nayapun meyusul merebahkan tubuhnya
Dan tak butuh beberapa menit iapun terlelap

****

Ririn mengerjap saat mendengar suara lirih seseorang
Saat membuka mata ia mendapati Naya yang meracau memanggil manggil nama suaminya

Ririn bisa menebak Naya telah bermimpi buruk
Ririn mengguncang guncang lengan Naya, dan tak mendapat respon apapun
Naya masih sama bahkan pelipisnya sudah dibanjiri keringat
Sedetik berikutnya Naya terisak

Dan terbangun tiba-tiba membuat Ririn mingun dengan Sahabatnya itu

Nafas Naya ngos-ngosan dan menggeleng kepala
Seolah tak ingin terjadi sesuatu

"Rin.. Mas Dewa..mas. Dewa pergi....hhikss mass dewa rin"Tangis Naya pecah
Ririn memeluk Naya dan mengucapkan kata-kata untuk menenangkan
Sembari mengelus punggung Naya yang bergetar hebat entah apa yang sahabatnya itu lihat dari mimpinya
Ririn juga berharap semoga tak terjadi apa-apa

"Heyy tenang oke, tidak terjadi apa-apa semua baik baik saja"Ucap Ririn mengelus punggung Naya dengan lembut untuk menenangkan sahabatnya ini,

Setelah Ririn merasa Naya sudah mulai tenang iapun melepaskan pelukannya

Dan menatap Naya yang masih sesenggukan

"coba Lo cerita Apa yang terjadi, kenapa Lo tiba-tiba nangis gitu,"Ucap Ririn lembut ia tau akhir akhir ini perasaan naya luar biasa sensitif
Mungkin efek hormon ibu hamil

Nayapun dengan susah payah menceritakan semua dimana dewa mengalami kejadian buruk dan pergi meninggalkannya, membuat Ririn merasa kasian pada sahabatnya ini,

Meskipun ia kesal kepada Dewa yang sudah menyakiti sahabatnya tetap saja ia berharap agar dewa baik baik saja
Ia tak mau melihat Naya yang semakin hancur jika itu terjadi,
Meski demikian dewa telah menyakiti Naya tetapi Naya masih sangat mencintai suaminya itu,
Bisa dilihat akan sehancur apa Naya jika itu terjadi,

"Tenang ok semua pasti baik baik aja,nggk usah banyak pikiran ingat ada baby didalam sana, Jangan terlalu strees itu nggk baik dengan kandunganmu,dan ingat apa kata dokter Tempo hari lalu"Nasehat Ririn
membuat Naya menganggukPatuh

ia ingat apa kata dokter ia tak boleh berpikir terlalu berat yang mungkin akan mempengaruhi tumbuh kembang janinnya,

"Lo boleh sedih,tapi jangan berlebihan sampai buat Lo kaya gini lagi ok"Ucap Ririn sekali lagi

Naya mengangguk mengiyakan Ririn benar ia tak boleh berpikir terlalu keras,

"Lo berdoa,biar dewa baik baik saja  Dimana pun dia saat ini,"Ucap Ririn
yang lagi hanya di tanggapi anggukan dari Naya,ia tau lelaki itu telah menyakiti sahabatnya namun tetap saja ada sedikit rasa iba jika memang hal buruk terjadi

Ririn membawa Naya dalam pelukannya untuk menenangkan sahabatnya itu

Semoga semua itu hanya bunga tidur saja dan tak terjadi apa-apa yang buruk,
Ririn tak ingin melihat Naya yang akan semakin hancur dan malah berdampak buruk pada kandungannya

yah semoga semua baik baik saja meski mereka tak tau apa yang sebenarnya terjadi saat ini


****


Ruangan Operasi

bahkan seseorang di lain tempat tengah berjuang Antara hidup dan mati,
orang orang disekitarnya tak pernah henti untuk berdoa,
setelah Berjam jam melakukan operasi dan beberapa keluarga yang di luar sana menunggu akhirnya lampu operasi dimatikan, yang artinya proses operasi telah selesai

Operasi Berhasil namun pasien Dinyatakan Koma, dokter tak dapat memperkirakan lamanya sebeb kepala mengalami benturan keras membuat otak kecil pasien bergeser
mereka hanya bisa pasrah dan menyerahkan segalanya kepada sang pencipta,
menunggu keajaiban darinya,

mereka bersyukur walaupun harus mengalami koma setidaknya mereka masih memiliki harapan kepada Lelaki yang Tengah terbaring lemah dengan selang selang yang menempel pada tubuhnya,dan perban bagian kepalanya

orang orang terdekat.merasa kasian pada lelaki itu saat tengah sekarat namun istrinya tak ada di sampingnya untuk memberi Semangat serta kekuatan padanya, yah wanita  itu yang tak lain  adalah Naya

kalian bisa menebak lelaki itu siapa
yahh dia adalah dewa suami Naya

Tbc
Like and komen guys

Love My Husband (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang