Part 25.Amnesia?

248 6 0
                                    

RS Bhayangkara

Naya mengerjap ngerjap untuk menyesuaikan pandangannya ia menatap jam Didin apa ia sebegitu larutnya dalam tidur hingga tak menyadari bahwa sudah memasuki pukul setengah 9,

ia mengedarkan pandangannya dan tepat di nakas ada Bubur dan beberapa obat Vitamin dan juga buah buahan,
dan lagi Tas selempang yang Naya ketahui adalah milik bundanya

ia menghela nafas pelan dan mengambil bubur itu dan melahapnya, setelah itu Obat Vitamin dan Beberapa buah yang menggugah seleranya

Naya nampak berpikir
kenapa orang orang seakan menjauhinya ayahnya yang bahkan tak pernah mengunjunginya sesekali,
Naya tau ia salah tapi apa dengan cara seperti ini ia hukum

Naya menutup matanya yang sudah berkaca-kaca hormon kehamilannya yang ini kembali muncul Yaitu sensitif

ia kesepian disini,
Naya dengan cepat menghapus air matanya
dengan pelan ia turun dari brangkar rumah sakit
ia ingin melihat kondisi suaminya secara langsung, seperti niatnya semalam

Naya menuju tempat Resepsionis administrasi kesehatan,

"Permisi mbak"Ucap Naya sopan

salah satu dari wanita tersebut mengalihkan tatapannya ke Naya dan tersenyum ramah

"Iyah kak ada yang bisa kami bantu"Ucapnya

"Saya mau mencari ruangan suami saya mbak atas nama Dewangga Pradipto"Ucap Naya

"Oke tunggu sebentar kak ya"Ucap resepsionis yang sedang mengetik sesuatu di layar Komputer

"Pasien atas nama Dewangga Pradipto ada di lantai 13 Ruangan 24"Ucap resepsionis

Naya mengangguk dan mengucapkan terimakasih sebelum ia berlalu

Naya menuju Lift setelah berada dalam lift ia menekan tombol lantai 13
setelah beberapa menit Lift berdenting menandakan bahwa ia sudah sampai di lantai 13

Naya keluar dari lift dan menatap sekitar  untuk mencari ruangan no 24

Naya terus berjalan di lorong lorong dan Yas Naya menemukan ruangannya tepatnya di pojokan kanan
dengan perasaan membuncah Naya berjalan ke arahnya

ia menghela nafas panjang dan mulai mengetuk pintu di depannya

Tok tok tok

Tok tok tok

baru saja Naya ingin mengetuk kembali namun di urungkan saat pintu di buka dari dalam

Naya berjalan masuk ia terpaku pada pria yang tidur  terbaring di atas brangkar
dengan pelan Naya berjalan kearahnya
dan duduk di samping brangkar,Naya meneteskan air matanya
ia mengambil tangan suaminya yang tertancap infus dan menciumnya beberapa kali

Naya tak menyadari tatapan orang orang di dalam ruangan itu yang tak lain adalah
kariawan kariawan kantor yang sedang menjeguk atasan mereka

serta Dewi dan sang suami sedang menggendong baby Bian
yang sesekali di maini oleh kariawan wanita kantor

pintu kembali di ketuk dan Friska yang juga berada di dalam lagi" membuka pintu
dan mendapati sepasang suami-istri paru baya memasuki ruangan

Naya tak menyadari kehadiran kedua orang tuanya
ia asik terus menatap wajah suaminya yang masih tetap tampan walau dengan bibir yang masih pucat

Naya tak henti hentinya mengumamkan  kata maaf sebesar-besarnya pada sang suami
bahwa ia belum bisa menjadi istri yang baik untuk suaminya

Naya terus sibuk dengan sesekali bercerita pada suaminya tentang janin yang ada dalam kandungannya
buah cinta keduanya

Love My Husband (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang