Part 29.Ini bukan mimpi

359 7 4
                                    

Naya tak henti hentinya mengigit bibirnya cemas, takut bahwa pemikirannya benar dan  semua campur aduk,
berkali kali pula Naya menarik nafas dalam-dalam,

Ia menatap ponselnya untuk kembali menghubungi sang suami namun lagi² ia harus menelan kekecewaan saat ponsel Suaminya tak aktif

setelah menempuh perjalanan selama beberapa menit akhirnya Mobil Naya sampai di Lobi Hotel

Naya mematikan Mesin mobilnya dan turun dari mobil setelah mengambilnya tas selempangnya
ia kembali mengirup udara untuk menghilangkan detak jantung yang menggila

dengan langkah lebar Naya menuju Tempat Resepsionis

"Selamat datang kak ada yang bisa kami bantu?"Sapa salah satu resepsionis dengan senyum Ramah

"Saya ingin mencari Suami saya mbak, mungkin dia pesan kamar atau apa bisa tolong Carikan,mbak atas nama Dewangga Pradipto"Ucap Naya tak sabar Saat melihat petugas resepsionis tampak berpikir beberapa kali

"Maaf kak tapi Kami Selaku Pihak Hotel tidak diizinkan untuk memberi tau identitas atau pemesanan Kamar hotel,"Ucap Petugas tersebut membuat Naya Naik pitam ia tak tau mengapa tiba-tiba saja emosinya naik

"begini Mbak! Suami saya masuk ke hotel ini dengan wanita lain__Dan saya selaku istrinya berhak tau apa saja yang suami saya lakukan di luar sana,!!Jadi pliss beri tau saya Nomor kamar Hotel atas nama Dewangga Pradipto!"Ucap Naya penuh penekanan

"Maaf mbak tapi kami benar benar Hanya memenuhi perintah dari pihak pemesan kamar hotel agar di Aksesnya di privasi"Ucap Petugas tersebut

"Kamu ingin merusak rumah tangga orang haa!!!! Dengan kamu yang berperilaku seperti itu sama saja  mendukung perzinahan,"Teriak naya mengalihkan tatapan orang orang padanya

petugas resepsionis tersebut hanya menunduk
mendengar segala Sumpah serapan yang Naya ucapkan
petugas tersebut nampak mengelah nafas panjang

"Maaf mbak,klw begitu saya menelpon pemilik Hotel dulu untuk meminta persetujuan dari nya"Ucap resepsionis tersebut
Naya hanya mengangguk saja dan sesekali menghirup udara dan mengelus perutnya lembut saat merasa tendangan kecil dari Banyi nya, mungkin ia juga bisa merasakan emosi bundanya

Naya mengalihkan tatapannya ke seluruh Hotel dan mengeryit alis baru sadar bahwa hotel tersebut Didekorasi,
ia terus memperhatikan orang orang yang berlalu lalang serta beberapa mobil yang baru datang dan  Kameramen yang terus memotret sana sini
mungkin ada acara pernikahan pikir Naya
ia sungguh tak sabar dan beberapa melirik Petugas resepsionis tersebut yang masih setia berbincang serius dengan pemilik hotel ini

"Bagaimana"Tanya Naya saat melihat resepsionis tersebut selesai berbincang dengan atasannya

"Boleh kak, permisi sebentar yah kak saya cari dulu riwayat pemesanan atas nama?"

"Dewangga Pradipto"Ucap Naya dan melihat petugas tersebut menatap layar laptop di depannya dan mengetik sesuatu di dalam sana

"Maaf kak Disini dewangga Pradipto tidak ada dalam riwayat pemesanan Kamar hotel, tapi untuk pemesanan Gedung Hotel Lantai tertinggi 80 Terdapat nama Dewangga Pradipto dalam rangka pertunangan"Ucap resepsionis Tersebut membuat Naya mematung
apa itu sebuah kebetulan nama suaminya dengan orang itu sama atau bagaimana,dan lagi bukti bahwa suaminya memang berada disini
Naya memijat keningnya yang terasa pening
jika suaminya yang memang memesan gedung hotel ini untuk pertunangan yang menjadi pernyataan Naya Siapa yang akan bertunangan?

"Begini kak, lebih baik kak memastikan saja apa benar itu suami mbak atau bukan,"Saran resepsionis satunya yang sedari tadi menyimak pembicaraan sahabatnya dengan naya
Naya mengangguk lemah dan mengucapkan terimakasih dan berpamitan dari sana untuk menuju Gedung 80
ia ingin memastikan dan ia berharap bahwa semua tidak sesuai dengan pemikirannya

Love My Husband (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang