• 012 •

6.3K 756 128
                                        

"Appaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Appaaa... Appaaaa~"

Jam 5 dinihari dan harusnya Haechan sudah bersiap untuk ke Seoul sekarang. Tapi saat dia membuka mata, tubuhnya terasa berat, susah digerakkan. Pegal-pegal. Dia juga merasakan suhu tubuhnya lebih tinggi dari biasanya terlebih di bagian matanya, terasa panas. Kepalanya sakit.

Kenapa harus di saat-saat seperti ini? Padahal dia sudah berjanji pada Rui untuk mengajak anak itu berjalan-jalan dan bermain di pusat arcade karena sudah hari jumat, besok weekend. Rui berhak mendapatkan penghargaan karena telah menjadi anak yang baik selama 5 hari sekolah.

Berulang kali memanggil Taeil dengan suara seraknya, akhirnya Appa-nya itu muncul di kamar dengan handuk kecil tergantung di pundaknya. Appa-nya baru selesai mandi.

"Kenapa, Nak? Mana yang sakit?"

"Semuaaa~ kepala Haechan, tangan, kaki, badan, semuanyaaa sakit Appaa huhuuu"

Taeil duduk di pinggiran tempat tidur Haechan, meletakkan tangannya di dahi dan leher putrinya dan terkejut, tangannya seperti diletakkan di wajan panas. Haechan demam.

"Appa rasa kau harus ke rumah sakit, Haechan-aa... suhu tubuhmu tinggi sekali, Appa khawatir."

"Eyy~ tidak perlu Appa. Kita punya obat penurun demam kan di rumah? Haechan rasa Haechan kelelahan karena seminggu ini bolak-balik Seoul-Daejeon dan melakukan banyak aktivitas bersama Rui. Tapi Haechan akan baik-baik saja setelah minum obat dan beristirahat seharian. Appa jangan khawatir."

"Haechan-aa... padahal sudah Appa bilang kau bisa tinggal di apartemen yang atasanmu tawaran beberapa hari yang lalu. Biar Appa tetap di Daejeon. Kenapa bersikeras untuk tetap di Daejeon? Perjalananmu jauh, anakku... lihat, baru seminggu dan kau sudah sakit karena kelelahan. Pindahlah ke Seoul. Appa akan baik-baik saja di Daejeon."

"Appa jangan begitu... Haechan sudah janji tidak akan meninggalkan Appa, apapun yang terjadi. Tidak apa-apa. Mungkin karena Haechan belum terbiasa saja dengan pekerjaan ini. Haechan hanya butuh satu hari untuk istirahat, Appa."

Wajah Taeil berubah murung seketika itu juga. Tak tega melihat putrinya kesakitan. Apalagi Haechan ini adalah tipe yang merengek kalau sakit. Ya seperti tadi saja begitu bangun langsung memanggil-manggil Appa-nya.

"Kalau begitu Appa akan menemanimu istirahat di rumah hari ini."

"Lee Ahjussi bagaimana, Appa? Bagaimana kalau dia datang ke restoran mencari Appa?"

Babysitting Boss's Son • NoHyuck •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang