• 013 •

6.3K 760 167
                                        

"Kenapa lama sekali?? Pasti kamu makan es krim dulu kan? Haechan-aa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa lama sekali?? Pasti kamu makan es krim dulu kan? Haechan-aa... Eoh? Ini—"

Taeil terkejut ketika menghampiri Haechan di pintu depan mendapati putrinya itu tidak sendiri melainkan dengan seorang pria berpakaian semi-formal dengan rambutnya yang masih rapi tersisir ke samping menampilkan jidatnya.

"Oh Appa, ini atasan Haechan, Papa Rui anak yang Haechan asuh sekarang."

"Ahh~ ya ya ya... yang Haechan ceritakan pada Appa setiap hari kan?"

Haechan tidak menyangka Appa-nya akan mengeluarkan kalimat seperti itu. Terdengar ambigu bukan? Kesannya seperti Haechan curhat tentang crush-nya pada Taeil setiap hari terlebih Taeil mengatakannya dengan wajahnya yang cerah. Didukung telinga Haechan yang tiba-tiba memerah.

Menangkap putrinya yang salah tingkah akhirnya Taeil segera mempersilahkan Jeno masuk, langsung mengarahkan pria itu untuk duduk di sofa kecil mereka yang ada di ruang tamu.

"Saya kebetulan mengikuti piala dunia tapi jika anda ingin menonton acara lain silahkan diganti saja channel-nya, saya ijin ke dapur."

"Oh iya terima kasih..."

Baru beberapa detik mendudukkan dirinya di sofa, Jeno langsung dibuat terkejut dengan foto berukuran besar yang diberi bingkai kemudian digantung di dinding di atas televisi. Itu foto bias Haechan, Jeon Wonwoo yang sedang memegang microphone. Terlihat seperti diambil oleh fansite mungkin Haechan membelinya dari fansite masternim Wonwoo. Tapi Jeno bingung, haruskah foto Wonwoo yang dipajang di atas televisi seperti itu? Kenapa bukan foto Haechan dengan Appa-nya?

Begitu Jeno mengedarkan pandangannya di sekeliling ruangan dia menemukan pernak-pernik lain yang berbau Jeon Wonwoo di ruangan itu. Bahkan di sofa saja ada bantal yang ada gambar muka Wonwoo-nya. Jeno dengan sengaja membanting bantal tersebut ke lantai mumpung Haechan sedang di dapur memasak dengan Appa-nya. Beberapa detik kemudian panik dan kembali mengangkat bantal tersebut, membersihkannya dan kembali meletakkannya di tempatnya semula. Rupanya masih sayang nyawa.

Tak lama Haechan kembali memanggil Jeno untuk makan bersama. Baik Taeil dan Jeno sudah duduk di meja makan, berhadapan, sementara Haechan mengambil gelas untuk diisi air nantinya. Begitu wanita itu kembali kedua pria yang sudah duduk duluan di meja makan sama-sama menarik kursi yang ada di samping mereka. Aneh memang karena Haechan hanya berdua dengan Taeil di rumah tapi kursi di meja makan ada empat. Apa Taeil punya dua anak lainnya yang tak kasat mata?

Haechan menaikkan kedua alisnya lalu tersenyum canggung tapi kemudian segera mendudukkan dirinya di samping Appa-nya. Melihat apa yang dilakukan Jeno barusan, lantas Taeil mengarahkan pandangannya pada atasan yang duduk di hadapannya saat ini dengan kedua alisnya yang berkerut. Sementara yang ditatap tidak merasa karena sibuk memperhatikan pengasuh anaknya yang mengatur alat makan di depannya. Haechan menyadarinya.

Babysitting Boss's Son • NoHyuck •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang