"Aneth!"
Seorang gadis pemilik nama Aneth itu lantas berbalik dan menatap sumber suara. Ia mengangkat satu alisnya saat melihat seorang gadis berambut pendek dengan almamater hitam datang ke arahnya. "Jangan lari-lari, Kill, Why?" Tanya Aneth saat Killa sudah berdiri di depannya.
"Tolong bantu gue sebar surat izin buat rapat hari ini." Ucap Killa saat dirinya selesai mengatur napas.
Aneth mengernyit, "Rapat? hari ini ada rapat?" Tanya Aneth yang terlihat kebingungan. Maklum, Aneth memang lumayan kudet.
Killa memutar matanya malas, "Lo ngga baca grup lagi ya? kali ini rapatnya dipimpin sama kepala sekolah," Killa membagikan beberapa kertas yang semula berada di pelukannya ke Aneth. "Apalagi rapat ini disarankan sama bapak kepsek, lo inget kan kalo ini H-3 acara festival band?" Imbuh Killa.
"Oh oke-oke paham. Ini dibagi ke 4 kelas aja? hari ini yang ikut rapat cuman 12 orang?" Tanya Aneth saat baru menyadari nama-nama yang tercantum di surat izin hanya 12 orang, sedangkan seluruh anggota Osis ada 30 orang.
Killa mengangguk. "Iya, ini yang milih juga Bapak. Gue juga gatau sih apa tujuannya, tapi yauda ngikut aja, mungkin ada beberapa informasi yang mau dishare."
Aneth mengangguk patuh, lalu mengacungkan jempolnya. "Oke siap, gue bagi dulu ya. Rapatnya ini jam 12 pas istirahat kedua kan?" Tanya Aneth dan hanya dijawab anggukan oleh Killa.
Tak lama setelah itu, mereka berjalan dengan arah yang berlawanan. Aneth berjalan lurus dan melewati mading. Ia berhenti sejenak, dan menatap poster festival Band yang diselenggarakan sekolahnya, 'SMA Garuda Merah.'
Kemudian Aneth melanjutkan jalannya ke arah kelas yang akan diberikan surat izin tidak menghadiri kelas dikarenakan rapat Osis.
•••••
Bel sekolah sudah berbunyi, menandakan jika jam istirahat kedua telah datang. Semua murid berhamburan dengan banyak niat yang akan mereka lakukan, entah itu makan atau menunaikan ibadah.
Aneth berjalan ke arah ruang Osis yang berada dilantai 2, lalu mengetuk pintu ruangan itu. "Permisi?" Ucap Aneth seraya mengintip. Beruntungnya Aneth bukanlah orang terakhir maupun orang pertama yang hadir. Sudah ada 8 orang yang berada diruangan itu.
"Aneth!" sapa salah seorang gadis dengan hijab putih dan kacamata. "Parah, Lo datengnya lama banget, gue kangen." Ucap Anias seraya berjalan dan memeluk tubuh Aneth.
Aneth tertawa, sembari membalas pelukan Anias. "Gausah alay Lo." Cibir Aneth sebelum melepaskan pelukan mereka dan berjalan ke arah kursi yang sudah tersedia. Meja panjang yang berada di depan Aneth sudah tersedia banyak sekali kertas-kertas yang harus mereka revisi.
Aneth mengangkat pandangannya yang semula sedikit menunduk, dan menatap seorang pria yang duduk tepat di depannya sedang bermain ponsel. "Bu Raya belum dateng 'kan, Zra?" Tanyanya pada Ezra.
Pun orang yang dipanggil sebagai Ezra mengalihkan pandangannya dari ponselnya, "Tadi udah, tapi sekarang pergi lagi." Jawab Ezra sebelum kembali memfokuskan pandangannya pada ponselnya.
Aneth mengangguk beberapakali. Gadis itu mengalihkan pandangannya pada Nias yang sedang bercanda ria dengan anggota Osis lain.
"Nias." Panggil Aneth.
Lantas Aneth menoleh, "Apa yank?"
"Lo ngga mau makan mie? gue laper anjir."
"Eh iya! gue tadi mau ngajak lo makan mie, cuman gue lupa. Makasih udah ngingetin ya yank, ayo makan mie." Nias berdiri dari duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
12 Titik Balik
Teen FictionAneth Tisha Andintala, seorang anggota Osis yang terjebak di dalam gerbang sekolah yang selama ini ia bela mati-matian bersama 11 anggota lain. Aneth bertanya-tanya apakah solidaritas, kekompakan dan semua hal bisa bertahan bahkan nyawa dan mental...