"VINN!" Teriak Geed sambil berlari menuju Vincent.
"Aku gak ngilang kok. Kenapa kau lari kayak dikejer setan gitu?" Vincent heran melihat Geed yang masih ngos-ngosan.
"Ka..kamu.. darimana?" Tanya Geed sambil mengatur nafasnya.
"Aku baru dari makam kaiju. Habis disuruh ngawasin" jawab Vinn."Ohh.. ada masalah kah?" Tanya Geed kembali.
"Nggak" jawab Vinn singkat.
"Hm baguslah, oh ya, ajari aku lagi dong!" Pinta Geed.
"Hm? Serius?" Tanya balik Vincent. Dia sebenarnya lelah tapi melihat wajah bersemangat Geed, akhirnya dia mau juga."Iya! Keahlian berpedang ku mungkin bisa sepertimu!" Jawab Geed.
"Baiklah, tapi.. kali ini aku gak mau ngajarin berpedang" ucap Vincent membuat Geed memasang wajah heran.
"Terus?" Tanya Geed kembali.
"Tangan kosong.." jawab Vinn singkat dan langsung nyerang Geed tanpa aba-aba.Geed dengan cepat menangkis dan mencoba nyerang Vinn balik. Tenang aja, Vincent gak berubah jadi jahat, cuma pengen ngelatih aja.
Mereka bertarung dan saling menyerang satu sama kain. Kali ini, Vinn terkejut. Geed sepertinya semakin kuat, bahkan sekarang mungkin Geed sudah lebih kuat darinya.
"H-hei Geed!" Panggil Vincent karena sepertinya Geed hilang kendali dan terus menyerangnya.
Vinn mencoba mengunci tangan Geed dari belakang dengan cara memutarnya dan membuat Geed kesakitan. Setelah itu, dia mencoba menenangkan Geed.
"Hei! Kau kenapa?!" Tanya Vinn khawatir.
"Aduh... Hehe, aku berlebihan ya? Maaf.."
Jawab Geed sambil memijat pelan tangannya sendiri.Tiba-tiba, seorang Ultraman bertubuh besar datang dan pastinya kalian tau dia siapa, Belial. Ayah dari Geed dan seperti biasa dia akan melatih keras Geed.
"Bersiap" ucapnya tegas dan bersiap bertarung dengan Geed.
Vinn menepuk pundak Geed seakan menyemangati nya lalu dibalas senyum oleh Geed.DUSH!
BUGH!Saling memberi serangan, ayah dan anak ini tak berhenti saling menyerang. Vinn melihat heran, biasanya saat ini Geed sudah menyerah, tapi hari ini dia sangat bersemangat. Geed bagai tidak merasakan lelah setelah bertarung dengan Vinn cukup lama, sekarang harus latihan lagi dengan Belial.
Pertarungan semakin cepat dan lama, Belial semakin bersemangat dan tak berhenti menyerang, bahkan sekarang seperti sedang menghajar Geed. Awalnya Geed membalas, tapi serangan Belial lama kelamaan semakin kuat dan berlebihan. Tubuh Geed sudah mulai sakit sekarang.
"Ergh.. akh!" Geed berhenti setelah dadanya ditumbuk bertubi-tubi oleh Belial.
"Huh... Peningkatan mu terlalu sedikit"
Belial langsung meninggalkan Geed yang masih loading. Vinn segera menghampiri Geed."Waw, kau makin kuat!" Puji Vincent pada Geed.
"Ha? O-oh.. makasih mungkin?" Geed masih nge-lag.Geed pergi ke kamarnya bersama Vincent.
Saat buka pintu mereka langsung dikagetkan oleh Pega yang muncul tiba-tiba dari balik pintu."BUAAA!!" Teriak Pega tiba-tiba.
"HUWAA AYAM GORENG!!" Ucap Vincent latah."Ciri-ciri orang laper ya begini" ucap Pega menunjuk Vinn.
"Nggak ah" jawab singkat Vinn."Aku mau tidur dulu ya" ucap Geed lalu langsung merebahkan tubuhnya dikasur dan menutup wajahnya dengan bantal.
Aneh, biasanya Geed akan nimbrung dan ikut bercerita bersama Vinn dan Pega, atau setelah latihan dia akan diobati dulu."Pega" bisik Vinn memanggil Pega.
"Ha?" Jawab Pega mendekat ke Vincent.
"Pangeran kenapa?" Tanya Vinn.
"Ohh... Aneh?" Tebak Pega.
"Iya" Vinn semakin penasaran.
"Dia... Tadi...."Flashback
Semalam, tepatnya tengah malem, Pega menciduk Geed yang nangis dibalik bantal. Perlahan Pega mendekati Geed dan bicara pelan, tapi Geed nya malah kaget sambil lempar bantal ke muka Pega.
"Ihh! Apaan sih?!" Jawab Pega sambil menyingkir bantal didekatnya.
"Ohh.. kau, bikin kaget aja!" Balas Geed.
"Hei! Apa aku terlihat menyeramkan?"
Tanya Pega kesal.
"Bukan terlihat, tapi terdengar. Tapi kalau dilihat... Sedikit menyeramkan. Hehehe"
Canda Geed sambil menyeka air matanya."Ngapain tengah malem begini nangis?"
Tanya Pega.
"Yah gapapa" jawab Geed santai.
"Sama kawan sendiri rahasiaan.. jujur kenapa??" Tanya Pega lagi.
Geed pun diam lalu menceritakan semuanya."Hehehe, jujur tadi aku belum tertidur dan dengar pembicaraan mu sama Vinn. Dan... Aku juga baru tahu tentang ayahku. Jadi.. itu bikin aku agak mewek mungkin? Dan karena aku teringat ucapan ayah terus. Hahahaha. Dan Pega, menurutmu apa memang aku ini gak berguna?" Tanya Geed berusaha santai.
"Tentu aja berguna! Jangan pikirin macem-macem deh" tegas Pega.
"Oh ya.. tentang... Apa sih namanya tadi? Tanah cahaya ya? Oh iya. Tentang rumah para Ultraman, apa benar disana tempat semua musuh ayah?" Tanya Geed."Iya. Terletak di Nebula M78, rumah para Ultraman. Kenapa tiba-tiba nanya?" Tanya balik Pega.
"Gapapa. Mau tau aja" jawab Geed lalu kembali rebahan."Hei Pega, apa suatu hari ayah akan menerimaku?" Tanya Geed pelan.
"Mungkin" Pega sedikit ragu.
"Gimana caranya?" Tanya Geed lagi.
"Mungkin dengan latihan lebih keras, mencoba pendekatan sama ayahmu dan membuktikan padanya bahwa kau kuat"
Jelas Pega padahal sebenarnya Pega juga gak tau.Ternyata jawaban Pega diserap oleh Geed dan dijadikan penyemangat. Itu sebabnya hari ini Geed lebih semangat dari biasanya.
Yah.. walau akhirnya sama aja, Belial terlalu keras buat dibikin kagum.Flashback end
"Pfftttt..." Vinn menahan tawa nya mendengar cerita Pega. Jujur Vinn heran, kenapa Geed antusias banget pengen buat Belial kagum. Dan bisa-bisanya Geed sampe nanya musuh ayahnya.
Jangan jangan....?
Vinn berpikir sendiri..
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Enemy - Ultraman Geed
FanfictionミDear Enemy || 親愛なる敵ミ Hanya karena status nya sebagai pangeran atau putra mahkota dari Galactic empire, Geed harus sempurna baik mental dan fisik nya. Karena itu dia dilatih sangat keras oleh ayahnya, Ultraman Belial yang merupakan mantan prajurit...