Geed dan Vincent berjalan berdua menuju ruang tahta. Hari ini sangat aneh, Geed tidak latihan apa-apa dan sekarang mereka berdua diminta untuk menemui kaisar secara mendadak."Hei Geed"
"...."
"Geed?"
"...."
"Woi!"
"Uwoahh!""Kau ini kenapa sih? Diemm... Mulu"
"e...hehe.. aku cuma agak deg-degan aja sih.." Geed terlihat salah tingkah.
Vinn yang melihat itu langsung mengeluarkan mimik lucunya dan menatap Geed heran."Deg-degan atau seneng...?" Goda Vincent.
"Ah, biasa aja" Geed kembali ke mode dinginnya.Mereka akhirnya sampai didepan pintu besar dengan hiasan yang cukup megah.
Pintu itu terbuka perlahan dan langsung memperlihatkan ultra berpostur besar yang duduk di singgasana nya.Saat tiba dihadapan ultra itu, Vincent dan Geed membentuk postur hormat, lalu kembali berdiri tegap.
"Sudah kau pelajari buku itu?"
Ultra kaisar alias Belial buka suara bertanya pada putranya, Geed.
Jawaban Geed hanyalah anggukan pelan dengan tatapan tetap lurus kedepan."Sekarang saatnya, kaulah yang akan membalas mereka" Belial berdiri dari duduknya.
"Aku sudah melihat kemampuanmu meningkat, jadi, aku mau kau pergi ke tanah cahaya, hancurkan semua yang ada disana dan kembali kesini tanpa terluka. Jika kau bisa melakukan itu, kau sudah cukup kuat untuk kuanggap keturunan"
Lanjut Belial. Lagi-lagi Geed hanya mengangguk tanpa reaksi apapun."Pergilah sekarang, jangan membuatku kecewa. Mengerti?!"
"Baik"Geed berjalan keluar dari ruang tahta untuk bersiap berangkat. Vincent mendekati sang kaisar setelah Geed keluar.
"Yang mulia, apakah anda yakin? Pasti berbahaya jika pangeran Geed sendirian. Apalagi tanah cahaya punya ribuan prajurit kuat" tanya Vincent.
"Dia hanya akan menghancurkan Nebula sesukanya lalu kembali kesini. Dia sendirian saja cukup" jawab Belial tegas.
"Baiklah, yang mulia" mau tak mau Vinn harus setuju. Walau jauh dihatinya, dia sangat mengkhawatirkan Geed***
Geed tersenyum samar setelah keluar dari ruang tahta. Dalam pikiran Geed sama sekali tak ada rasa takut walau dia tahu Nebula itu punya amat banyak prajurit kuat. Yang dipikirkannya hanyalah Nebula bisa menjadi tempat pelampiasan kekesalan Geed selama ini. Geed bebas menyerang dan menghancurkan apapun disana.
"Ini pasti akan seru" gumam Geed bersama seringainya.
Wushh!
Geed langsung berangkat dengan terbang ke Nebula. Sendirian tanpa kekuatan apapun.***
"Vincent!"
Alien bernama Vincent itu menoleh melihat alien berwarna putih hitam yang baru memanggil namanya."Ada apa, Pega?"
"Geed Dimana?" Tanya Pega menghampiri Vincent.
"Ohh... Dia.." Vincent sedikit ragu meneruskan kalimatnya."...dia diberi misi ke tanah cahaya"
"Apa?! Sendirian??" Kaget Pega.
"..iya"Pega sendiri panik. Gimana gak panik, Pega ikut membaca buku tentang tanah cahaya itu. Dan Pega tahu bahwa Nebula bukanlah planet biasa. Planet itu sangat kuat dengan ribuan prajuritnya. Dan... Geed kesana sendirian?! Ah... Rasa khawatir Pega membesar.
"Apa... Aku boleh menyusulnya??" Tanya Pega.
"Untuk apa? Kau tidak bisa terbang. Jika menggunakan portal pun, kau pasti akan dicurigai disana kan?" Jelas Vincent.
"Tapi..."
"Saat ini kita cuma bisa percaya Geed bisa kembali"
"Baiklah..".
.
."Wahh, planet ini lebih indah dari gambar dibuku itu" Geed melihat ke sekelilingnya.
Kini Geed sudah berasa di semacam atmosfer Nebula. Dia memandangi planet hijau itu. Tapi yang dipikirkannya bukanlah tentang keindahannya, tapi rupa planet itu jika hancur.Mata Geed memunculkan warna merah sekejab, lalu kembali biru seperti sedia kala. Dengan seringai khas Geed, dia mulai mengumpulkan energi untuk membuat kousen besarnya.
"WRECKING BURSTS !!!!"
Sinar merah keunguan beserta kilat besar keluar dari lengan Geed. Sinar itu mengarah langsung ke tanah cahaya, menembus atmosfer dan menyentuh permukaan. Dentuman terdengar samar sampai ke telinga Geed.
Geed menyeringai lalu mengarahkan serangannya ke arah lain. Memastikan semua daerah yang mengenainya hancur.
Kenapa sinar wrecking itu jadi sangat kuat?
Karena itu bukanlah serangan biasa dari Geed.
Serangan itu bercampur pada perasaan nya. Kekesalan, tekanan, amarah, campur aduk.Ingat kan niat Geed menyerang?
Hanya untuk pelampiasan."Uaarrggh!"
"Apa itu?"
"SEMUA MENGHINDAR!"Tampaknya penghuni Nebula mulai heboh. Pemimpin tanah cahaya mulai bergerak, memerintah para pasukan mencari asal serangan itu.
"Terbang keatas!" Seorang ultra berjubah memberi perintah. Di dada ultra itu terdapat star mark, tanda bahwa dia bukan ultra biasa. Star mark adalah tanda kehormatan bagi Ultraman.
Pasukan ultra langsung terbang keatas setelah diperintahkan Zoffy, sang kapten dari Inter Galactic Defense Force atau IGDF.
"Disana!" Seorang ultra berteriak memimpin pasukan, menunjuk ke arah Geed.
"Tch, keroyokan" Geed langsung meluncur kebawah menuju permukaan Nebula.
Dengan cara mendarat yang sangat tidak santai, tanah yang diinjak Geed pun retak."Halo, tanah cahaya..." Geed tersenyum samping, wajahnya jadi terlihat keren namun menyeramkan.
"Dia... Ultraman juga?" Seorang ultra memperhatikan wujud Geed. Memang mirip seperti seorang ultra, namun karena warna, dia terlihat berbeda.
Wajah yang terlihat menyeramkan menuruni ayahnya, juga membuatnya berbeda."Dia... Bukan ultra"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Enemy - Ultraman Geed
FanfictionミDear Enemy || 親愛なる敵ミ Hanya karena status nya sebagai pangeran atau putra mahkota dari Galactic empire, Geed harus sempurna baik mental dan fisik nya. Karena itu dia dilatih sangat keras oleh ayahnya, Ultraman Belial yang merupakan mantan prajurit...