Halo kawan!

554 50 57
                                    

Sebelumnya :

"DOORR!" Zero dan Geed tersentak. Geed reflek meringkuk sementara Zero reflek bersiap mukul. Setelah dilihat, pelaku yang ngagetin mereka ternyata....

"BWAHAHAHAHAHA!!"

***

"Astagaa... Kalian ini" Zero terkekeh melihat kedua temannya yang baru aja ngagetin.
"Hei Geed, gapapa, ini Orb sama X" Zero menepuk punggung Geed.
Geed menoleh, lalu segera bangkit lagi. Dua ultra dengan color timer unik ada didepannya sekarang.

"Wohoho, who are you?" Ultra dengan color timer berbentuk X bertanya.
"....Geed" jawab Geed pelan. Dua ultra itu mengangguk-angguk.
"Em... Kayak pernah liat" Orb memperhatikan Geed dengan cermat, mencoba mengingat seorang ultra mirip dengan Geed yang pernah ditemuinya, Belial.

"Ah, kalian lagi ngapain disini?" Zero mengalihkan dan langsung menjauhkan Geed dari X dan Orb.
"Lagi nemenin ni anak" X menunjuk Orb.
"Hehe, rencananya sih mau jajan, tapi ngeliat ada anak baru disini, jadi nyamperin" jelas Orb.
"Dan yang punya ide ngagetin itu dia juga" X melirik Orb yang masih senyum bangga padahal entah apa yang dibanggakan. Mungkin bangga karena berhasil bikin anak orang jantungan.

"Eh, iya juga ya, kau anak baru?" Tanya X pada Geed. Geed mengangguk ragu. Tapi dua ultra itu langsung percaya aja.

Brzztt
Bracelet ditangan Zero mengirim sebuah pesan.
"Zero, segera datang ke IGDF, sekarang."

"Ah, kenapa harus dipanggil disaat begini?"
Zero menerima panggilan untuk segera datang ke markas besar IGDF.
"Manteman, maaf. Tapi aku dipanggil. Geed.... Kau gapapa kan?" Tanya Zero khawatir.

Geed tak ingin merepotkan teman barunya langsung mengangguk yakin. Walau didalam hatinya, dia benar-benar takut berada diplanet ini. Dia ingin kembali, tapi... Geed nyaman ada disini.

"Gapapa Zer, kan ada kami! Ayo Geed, kita beli makanan!" Orb merangkul Geed dengan senang. Geed langsung terkejut, tubuhnya membeku beberapa detik sebelum melihat Zero menghela nafas dan mengangguk kecil.

"Hati hati oi!" X meneriaki Zero yang lari secepat mungkin. Geed berusaha tenang. Dia tak mau Zero tak bisa menjalankan tugas dengan baik karena dirinya.

X dan Orb segera mengajak Geed menyusuri perkotaan yang masih agak kacau dengan bekas peperangan tadi.
"Hm... Tadi Nebula diserang ya? Kami baru tiba disini jadi gak tau apa-apa" jelas Orb.
"Kau lihat siapa penyerangnya?" Tanya X.

Deg!
Geed terdiam beberapa saat. Dia sangat amat tak pandai berbohong. "Geed?" Orb memastikan Geed yang masih mematung.

Geed menunduk lalu menggeleng perlahan. X dan Orb langsung saling nengok. Seperti sedang telepati, mereka seakan paham apa yang disembunyikan Geed.

"Ah... Yaudah, kau suka makanan apa Geed?" Orb mengalihkan topik. Geed menengok, "...gak tau" jawabnya.
"Hem... Wajar sih, dari warnamu pasti kau bukan ultra asli planet ini. Jadi mungkin kau baru disini. Mau coba martabak? Atau... Kare? Atau ramen ya...." Orb bingung memilih berbagai nama makanan dalam pikirannya.
"Astaga kau ini... Semua mau kau makan, gimana kalau pizza?" Saran X.
"Bener juga! Ayo ayo!" Orb langsung semangat mengajak X dan Orb ke resto pizza yang disukainya.

.....

"Em... Ada apa?" Zero berdiri dihadapan 6 anggota Ultra Brothers di kantor IGDF.

"Kami baru membahas tentang Geed, ultra muda yang tadi menyerang. Dan... Kami hanya ingin berpesan, hati-hati dan awasi Geed. Kita belum tau apakah dia mata-mata musuh atau benar-benar teman" ultra dengan 'star mark' didadanya angkat bicara. Ultra itu dikenal sebagai kapten dari Space Garrison sekaligus kakak tertua di Ultra Brothers, Zoffy.

"Baik, tapi aku yakin dia benar-benar teman. Aku bisa memahaminya. Dia benar-benar anak baik" jelas Zero. Keenam ultra disana mengangguk paham.

"Tapi tetap waspada, Zero. Jika bisa, saat kau bersamanya cobalah mencaritahu informasi tentang dia dan ayahnya. Ingat, waspada Zero" sahut Ultraseven, ayah dari Zero.

"Kalau dipikirkan, gak mungkin Belial diam saja jika anaknya sendiri ada disini. Apalagi jika anaknya ternyata udah jadi bagian kita, masalah akan segera terjadi" Ultra dengan tubuh terpendek angkat bicara. Panggil aja dia Ultraman Ace.

"Dia ultra yang memiliki potensi besar. Kekuatannya juga bisa sangat hebat jika bisa kita kembangkan. Potensi sebesar itu, jika berada di pihak kegelapan bisa sangat berbahaya. Jadi, kita harus menahannya disini sebelum dia terlanjur kembali. Kita juga harus merahasiakan identitas Geed sementara waktu" Zoffy kembali bicara.

"... Jadi, kita bisa menerimanya??" Zero langsung antusias. Jika tentang dapat teman baru, Zero akan jadi ultra paling excited terutama jika temannya seunik dan sepolos Geed. Bisa-bisa Zero ngajak Geed jadi ultra absurd nan prik.

"Menerima mungkin belum. Kita masih harus mengawasinya terus. Kita harus menahannya dari kembali ke sisi kegelapan sebelum dia terpengaruh. Kita butuh pelatih untuk mengawasi sekaligus melatihnya. Kau—"
"Aku siap jadi pelatihnya!" Zero langsung memotong penjelasan Ultraman Taro sanking semangatnya.

"Kalau mau, Geed akan tinggal bersamamu dan—"
"Tentu! Ada ayah, ada aku, dia bisa terawasi seharian. Aku siap" lagi-lagi Zero memotong ucapan Taro.

Melihat ke-antusiasan Zero, Ultra Brothers tersenyum kecil.













"X-san, Orb-san, kalian tau gak Zero kemana?" Tanya Geed.
X menyeruput minumannya, "Dia pasti ke markas besar IGDF. Kalau ngapain.. ya aku gak tau"
"IGDF? Apa itu?" Tanya Geed lagi.
"Inter Galactic Defense Force. Kau gak tau?" Jawab dan tanya Orb. Geed menggeleng sebagai jawaban. Jawaban itu membuat X dan Orb semakin yakin atas dugaan mereka.

Dear Enemy - Ultraman GeedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang