Sebelumnya :
"CILUK BAAA!!" Seseorang memegang kedua pundak Geed dari belakang. Karena suara yang keras itu Geed sampai lompat sangking kagetnya. Sudah dua kali dia dikagetin hari ini.
"AHAHAHAHA!! KAGET YAAA??" Suara cerewet itu tertawa lepas melihat reaksi Geed yang berlebihan.
****
"Huh..." Geed menenangkan dirinya yang masih terkejut sementara pelaku yang ngagetin masih asik tertawa puas. Taiga yang fokusnya teralihkan juga ikut terkekeh melihat tingkah kedua temannya.
"Maaf ya Geed" Ginga sebagai pelaku menepuk bahu Geed pelan.
"Ada-ada aja dah, Ginga-san" komen Taiga.
"Hahaha, gapapa. Ginga-san juga ikut?" Tanya Geed.
Ginga langsung mengangguk, "yaiyalah, masa aku gak diajak, kalau kek gitu udah ku bakar mereka pake bola apiku"
"Idih, aku gak mempan mah kali dibakar gitu doang" remeh Taiga."Kok bisa gak mempan??" Geed penasaran.
"Yaiyalah, Taiga kan nurunin kekuatan bapaknya. Taro kan Avatar api" canda Ginga. Mendengar itu Taiga tertawa saat ayahnya dipanggil 'avatar'."Sungguh? Jadi Taiga pengendali api gitu ya?" Geed antusias mendengar kekuatan hebat milik temannya satu itu.
"Ya... Bisa dibilang gitu. Tapi buat ngeluarin api butuh tenaga besar. Makin besar apinya makin banyak energi termakan" jelas Taiga. Geed mengangguk-angguk senang. satu lagi hal baru yang ia tahu tentang temannya."HEI MANTEMAN!! PANGGANGANNYA DAH ADA NIII!!!" Teriakan dari seseorang disana menarik seluruh perhatian ultra disini.
Geed memperhatikan ultra yang punya warna dominan biru dengan sebuah benda mirip slugger-nya Zero menempel dikepalanya. Color timernya juga unik, berbentuk huruf seperti color timer Victory, X dan Orb."Ah, ZERO-SHISHOO!! AKU KANGENN!" Ultra itu langsung menghampiri saat dilihatnya ada Zero, ultra idolanya disini.
Geed terus melihat ultra disana itu. Dari tingkahnya, sepertinya ultra itu dekat dan sangat menyukai Zero." Oh, Z. Apa kabarmu? Gimana misimu kemaren, hm?" Balas Zero bertanya pada ultra dengan panggilan Z itu.
"Keren! Misi waktu itu menegangkan. Aku berhasil menyelamatkan salah satu penduduk planet itu yang terjebak dirumahnya. Aku juga berhasil melindungi kumpulan makhluk yang bersembunyi dibalik bebatuan! Keren kan? Lalu.." ultra itu antusias bercerita panjang lebar pada Zero. Zero juga terlihat tertarik dan mendengarkan dengan baik."Sayangnya kemaren Z terluka karena gak sengaja kena shuriken ku" salah satu anggota Tri Squad menghampiri, Fuma.
"Ohh, misi kalian sama ya?" Tanya Zero. Fuma dan Z mengangguk serentak.
"Tapi lukanya udah sembuh kok, aman! Aku kan sekuat shisho! Hehe.." Z tampak memuji Zero, ultra yang dipanggil 'guru' olehnya."Z!! Mana panggangan nya??" Panggil Titas dari kejauhan. Z segera mengambil panggangan yang dibawanya dan mengantarnya ke Titas.
"Ini punya Ace-san kan?" Tanya Titas saat menerima barang itu dari Z.
"Iya, dibolehin kok asal gak rusak. Kalo rusak bisa-bisa aku bangun-bangun udah dikawah gunung" canda Z.
Titas terkekeh mendengarnya "kayak emak-emak kalo tupperware nya ilang dah.." komennya."Jadi ceritanya dah dateng semua ni?" Zero berteriak bertanya kepada semua ultra yang ada disana.
"Belom, RUEBE bersaudara belum dateng!" Sahut Taiga.
"RUEBE bersaudara itu siapa?" Tanya Geed.
"RUEBE itu nama fusion dari Rosso, Blu. Mereka kan bersaudara" jelas Taiga. Geed ngangguk-ngangguk, dia mengingat-ngingat R/B yang udah kenalan dengannya."Halloo semuaa! Kami datanggg!" Abaru saja dibicarakan, duo merah-biru yang udah kayak cosplay mirip bungkus pepsoden datang membawa dua plastik besar dimasing-masing tangan mereka.
"Sampai juga, banyak amat dah yang kalian bawa" komen Orb melihat plastik yang mereka bawa.
"Ini isinya jajanan semua. Aku bingung mau beli apa karena semua kayaknya enak, jadi semua kubeli deh" si adik biru alias Blu menjelaskan polos sedangkan si kakak merah alias Rosso udah memasang wajah datar karena uangnya habis sia-sia dalam jumlah yang banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Enemy - Ultraman Geed
FanfictionミDear Enemy || 親愛なる敵ミ Hanya karena status nya sebagai pangeran atau putra mahkota dari Galactic empire, Geed harus sempurna baik mental dan fisik nya. Karena itu dia dilatih sangat keras oleh ayahnya, Ultraman Belial yang merupakan mantan prajurit...