Masa lalu

512 47 11
                                    

"kenapa kau sangat penasaran?" Tanya Zero. Geed terdiam sejenak, "karena aku melihat kalian semua sangat damai. Ikatan kalian bener bener erat dimataku. Jadi, aku ingin tahu tentang kalian. Segalanya. Juga ingin tahu apapun tentangmu" jelas Geed terus terang. Zero mengangguk-angguk, lalu mulai melanjutkan kembali ceritanya.

"Jadi, dulu tuh waktu masa aku latihan di K76, mereka berdua pernah bercerita padaku tentang kisah mereka. Mereka tuh pernah dirawat oleh Ultraman King setelah Astra ditawan oleh alien yang disebut Magma setelah planet mereka dihancurkan. disana, Astra disiksa saat terpisah dengan Leo. Fisiknya sampai-sampai berubah. Padahal, dulunya mereka berdua tuh kembar. Ultraman King berusaha menyelamatkan mereka dan memperbaiki diri Astra. Itulah alasan kenapa mereka terlihat berbeda saat ini"

"Tunggu, planet mereka dihancurkan? Mereka berdua bukan berasal dari sini?"
"Bukan, planet bernama L77 yang ada di rasi bintang Leo dulunya adalah planet mereka. Planet itu planet yang indah, dipimpin langsung oleh raja yang merupakan ayah dari Leo dan Astra. Tapi saat planet itu diserang, raja dan seluruh penduduk termasuk planet itu seluruhnya hancur. Hanya Astra dan Leo yang selamat. Tapi, Astra dan Leo terpisah. Astra ditawan sementara Leo hidup sendirian. Singkat cerita, mereka akhirnya menjadi bagian dari kami bahkan mereka menjadi anggota Ultra Brother karena kemampuan mereka yang besar. Dan, dulu tuh Leo dilatih oleh ayahku sendiri. Ultraseven. Karena itu hanya Leo yang dipercaya ayahku untuk melatih ultra handsome nan kuat sepertiku"

Raut wajah Geed yang semula sendu berubah datar saat mendengar kalimat terakhir dari Zero. Sementara di Zero malah mengeluarkan gaya khasnya, dengan mengusap ujung bibir menggunakan jempol.

Geed sangat mendengarkan cerita Zero dari awal sampai akhir dengan antusias. Cerita ini sama sekali gak membosankan, tapi malah menegangkan.

"Hebat... Mereka kuat bertahan sampai sekarang.. eh tunggu, kalau ayah mereka adalah raja, apa artinya mereka berdua pangeran?!" Tebak Geed. Zero mengangguk cepat. "yaiyalah. Mereka pangeran dari L77. Hebat kan?"

Geed mengangguk faham. Kedua guru Zero kini sangat keren dimatanya. Dan, itu membuat Geed faham tentang sifat Leo yang sangat serius. Tapi dia tau, pasti Leo aslinya adalah ultra yang sangat peduli dan baik pada orang lain. Walau yah, sifatnya 11 12 sama singa sesuai namanya, Leo. Dan anehnya, Zero malah santai saat didekat Leo. Pasti mereka sangat dekat. Itulah yang dipikir Geed.

"Nah, kalau tadi mereka udah kuceritakan, aku ingin dengar tentangmu pula" pinta Zero. Geed memiringkan kepalanya, berusaha mengingat-ingat apa yang menarik tentangnya untuk diceritakan.

"Tidak ada yang spesial. Aku kan sudah cerita didepan Ultra Brother langsung, kalau aku hanyalah ultra biasa yang dipaksa untuk menjadi kuat. Itu saja" Jelas Geed singkat.

Zero mengangguk, Geed sebenarnya hanya tak ingin mengingat kembali cerita masa lalunya. Malas sekali kan rasanya, kalau diminta mengingat hal yang hanya memberi kenangan buruk?

"Tapi... Kurasa aku dipaksa begitu karena aku pewaris tahta? Tapi siapa coba yang suka kalau terus menerus diminta menjadi sekuat orang lain. Diabaikan pula, Aku tau ayahku hebat—"
"Iya iya udah.. aku faham kok. Aku juga sering begitu. Tapi lihat kan hasilnya? Ini hasil dari latihan keras guruku juga" senyum Zero. Entah membanggakan dirinya atau apa, entahlah.

"Dulu aku sendirian. Dan... Aku hampir jadi ayahmu, karena mencoba menyentuh plasma spark. Tapi ayahku mencegahku. Lalu aku diasingkan dan dilatih di K76 oleh Leo langsung. Dan akhirnya, aku kembali setelah berhasil mengambil plasma spark kembali. Hebat kan aku? Dan saat itulah aku tau tentang ayah dan semua keluargaku. Dan tamat! Walau gitu, aku masih dibimbing sama senior heisei ku yang hebat-hebat! Dan sekarang, akulah yang membimbing beberapa ultra juniorku. Z adalah salah satunya. Dia juga bukanlah ultra planet ini lho, kira-kira dia mirip kisah Leo, dimana planetnya hancur karena peperangan dan dia dirawat oleh Ultraman Ace dan dijadikan anak angkat. Entah kenapa, anak itu sangat sangat tertarik padaku. Sampai ngaku murid segala, walau sebenarnya, dia ultra yang tangguh. Aku bisa melihat kekuatan yang dirinya simpan"
"Wah..."

"HOII!!! MAU CERITA JANGAN DISANAA!  AYO SINI!!" Teriakan seseorang dari bawah memotong cerita panjang mereka. Geed dan Zero melihat kebawah, dan disana, Mebius sudah memanggil mereka untuk turun berkali-kali.

"Mebius!" sapa Zero. Geed memperhatikan Mebius tanpa berkedip. Ada yang berbeda pada sosok ultra ini dari yang lain dimata Geed. Entah apa itu.

"Hei, jangan liatin gitu amat" Mebius tertawa menyadari tatapan dari Geed ke dirinya. Geed langsung tersenyum malu. Membungkuk lagi dan memperkenalkan dirinya.

"Iya, aku tau namamu Geed. Kan aku udah pernah nyapa kamu kan? Namaku Mebius. Salam kenal ya" Ultra ini sangat ramah. Dia mau berbicara panjang lebar pada Geed. Tertawanya sangat lucu. Ultra ini juga sepertinya dekat dengan Zero.

"Mebius ini guru dari Taiga, dan murid dari Taro. Kau tau, dia ultra yang terkenal karena suka kare dan dia pernah ngalahin—"

Zero yang sedang bercerita dengan semangat malah terhenti karena mulutnya ditutup Mebius. Geed menatap heran, Melihat tingkah kedua ultra didepannya.

"Ah, iya. Intinya gitu" potong Mebius berusaha tertawa. Zero mencoba memasang wajah kesal tapi tak bisa jika berada didekat Mebius. Zero tau, Mebius tak suka dirinya dipuji berlebihan didepan orang lain.

"Aku memang suka kare. Dan btw, ayo makan bersama. Kalian belum sarapan kan? Ace nii-san membuatkan banyak kare. Ayo!" Mebius mengajak Zero dan Geed ke suatu tempat dengan semangat.

Geed merasa sesuatu yang berbeda saat berada didekat para ultra disini. Mereka, hubungan mereka indah sekali.

Damai,

Damai, inilah yang Geed inginkan.


Dear Enemy - Ultraman GeedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang