DUSH! BUGH!
Zero dan Geed bertarung, tidak, mereka hanya latihan bersama.
Disini, adalah tempat para Ultraman berlatih kemampuan bertarungnya. Baik sendiri maupun latihan bersama.
Ultra Colosseum namanya. Gedung besar sekaligus semacam 'sekolah' para ultra. Disini mereka juga diawasi. Baik oleh Ultra Brothers maupun ultra lain yang bertugas.
Disini, juga tempat penilaian. Tempat pembuktian untuk ultra yang sudah cukup tangguh, dan pantas untuk masuk anggota Garrison, perkumpulan prajurit ultra Nebula.Bagaimana ceritanya Geed bisa sampai kesini?
Tadi, setelah sidang...
*****
Zero menghampiri sang kapten, ultra yang paling banyak bertanya pada Geed tadi. Zero meminta sekaligus melapor bahwa dirinya merasakan aura bersahabat dari Geed.
"Dia.. bukanlah ultra jahat. Dan kita masih bisa menyelamatkannya. Dari ceritanya, dia pasti punya kemampuan kuat. Dia bisa jadi anggota kita mungkin?" Jelas Zero. Sang kapten masih diam berpikir.
"Sebagai ultra sudah tugas kita menjaga kedamaian bukan?" Zero melirik seluruh anggota Ultra Brothers, semua nya memberi persetujuan pada Zero, Termasuk sang kapten. Zero tersenyum lebar, Setelah izin, dia menghampiri Geed. Mengulurkan tangan dan memperkenalkan dirinya."Halo, aku Zero"
.
.
.Perkenalan itu berujung panjang. Zero juga memperkenalkan seluruh anggota Ultra Brothers satu persatu.
Geed merasa amat bingung. Tapi, Perasaan ini... "Hangat.." Geed menyukainya.Ultra Brothers juga menyambut Geed dengan baik. Memperkenalkan diri mereka dengan hangat dan bersikap santai agar Geed tidak takut kembali. Setelah urusan selesai, Ultra Brothers kembali pada tugas mereka. Zero dan Tri Squad mengajak Geed berkeliling Nebula. Namun...
"Nebula kan tadi...." Geed menggantung kalimatnya. Tri Squad dan Zero langsung teringat. Ah, benar. Nebula masih berantakan saat ini.
"Kalo gitu ngobrol aja" Fuma langsung duduk manis dilantai. Keempat temannya langsung ikut duduk.
"Misi mu gimana Zer?" Taiga bertanya.
"Misi?" Sahut Geed.
"Iya. Aku baru balik dari misiku diplanet jauh disana.. katanya ada monster lepas kendali karena putus cinta"
"Hah? Lah.. kok bisa?" Taiga kaget. Sangat kaget. Dirinya gak pernah tau monster bisa jatuh cinta.
"Tentu bisa, monster pun juga punya perasaan. Dan tentu bisa merasakan cinta" Geed menjelaskan. Karena memang sehari-harinya dia bertemu dengan monster, Dan tidak semua dari mereka jahat. Menurut Geed ya begitu."Em... Geed, kau sungguh gak tau tentang masalah ayahmu disini?" Taiga penasaran, melihat Geed yang terdiam.
Geed menggeleng sebagai jawaban.
"Memangnya... Planet ini.. sangat membenci ayahku ya..?" Geed bertanya pelan.Zero segera tersenyum simpul, "jawabannya antara ya dan tidak" Zero menepuk pelan pundak Geed, "ayahmu itu... Kau tau, dulu sekali adalah ultra yang kuat. Namun.. dia sedikit agresif-"
"Sedikit kau bilang??" Taiga langsung memotong. Dengan segera Fuma menutup mulut teman bertanduknya itu."Jangan dipikirkan, Lanjutkan. Akan ku urus banteng satu ini" Fuma semakin menahan Taiga yang udah ngos-ngosan karena gak bisa nafas.
"Jadi... Singkat cerita, Belial dulu ingin jadi yang paling kuat. Dan karena keinginannya, dia nekat menyentuh plasma spark. Karena energi plasma terlalu kuat, Tubuh Belial tak sanggup menahan kekuatan itu dan akhirnya-"
"BOOM!!" Potong Taiga.
"Ish bisa diem dulu gak sih" kesal Zero.
"Boom?" Ulang Geed tak mengerti."Maksudnya, akhirnya Ayahmu kehilangan kendali dirinya dan menyerang ultra lain. Dirinya pun dibuang dari Nebula dan karena saat itu jiwa Belial lemah, dirinya dirasuki roh jahat dan akhirnya jadi jahat deh" jelas Zero kelewat santai.
"Jadi... Ayahku jahat?"
"Pake nanya lagi... Yaiyalah dia-" Kali ini Fuma yang motong pembicaraan dan mulutnya langsung ditutup Taiga."Oke, jadi kayaknya sekarang Nebula dah bersih" sahut Zero.
"Secepat itu??" Geed terkejut.
"Ya.. belum bener semua sih, tapi kita akan ke tempat lain. Ayok"Zero membuka sesuatu dari gelangnya. Geed melihat sesuatu muncul langsung kaget dan mundur.
"Ehh.. gapapa, ini portal"
"portal? Kita mau kemana?"
"Udah ikut aja" Zero meyakinkan Geed yang ragu. Tapi karena Geed udah lumayan percaya sama Zero, dia akhirnya nurut.Mereka berlima masuk ke portal itu dan segera sampai ke sebuah gedung dengan kristal kristal hijau mengambang.
"Kita dimana?" Geed melihat ke sekelilingnya. Tempat ini indah, namun menyeramkan dimata Geed."Tempat latihan. Ayo" Zero mengajak Geed menaiki salah satu kristal itu. Geed ragu-ragu menginjakkan kakinya disana, tapi akhirnya tenang juga.
"Nah, ini tempat latihan para ultra. Mau coba latihan disini?" Zero bertanya sambil menjelaskan. Setelah dapat anggukan dari Geed, Zero menyuruhnya bersiap.
Zero sebenarnya hanya ingin melihat kemampuan Geed, dengan mengajaknya ke tempat ini.*****
Kembali lagi, kini Geed dan Zero latihan bersama. Zero cukup semangat, melihat kemampuan Geed yang hebat, dirinya kagum.
"Woahh! Akh.. kau hebat. Istirahat sebentar ya?" Zero terduduk dan meminta Geed berhenti menyerang.
Tapi Geed malah masih terus menyerang dengan semangat. Membuat Zero kewalahan dan akhirnya Tri Squad membantu menenangkan Geed.
"Oi oi tenang dulu!" Taiga memegang tangan Geed dibantu Titas dan Fuma.
"Ekh.. hah... Hah.. maaf," Geed berhenti dan ikut duduk didekat Zero.
"Untuk..?" Tanya Zero.
"Kekuatanku tidak stabil. Dulu jika aku latihan, aku akan tetap diserang walau aku udah kelelahan. Jadi... Aku keterusan. Maaf ya Zero.. maaf! Sungguh.." Geed merasa sangat bersalah. Dia sampai berdiri kembali dan membungkuk ke Zero yang masih bengong."Ehh iya iya gapapa. Udah udah Geed. Aku temanmu disini. Jadi jangan berlebihan. Oke?" Zero terkekeh. Melihat sikap ramah itu, Geed ikutan senyum dan kembali duduk melepas lelah.
"Hei, kau hebat waktu nyerang Zero. Hahahahaha, entar ajarin aku yak, biar aku bisa hajar Zero kalau dia ambil jajanan ku lagi" Taiga menepuk pundak Geed sambil bercanda.
"Zero ngambil jajananmu?" Tanya Geed."Zero dan Taiga memang begitu Geed. Kau ingat Ultra Brothers di sidang tadi? Nah, ayah Zero dan ayah Taiga adalah anggota Ultra Brothers. Jadi Zero dan Taiga kurang lebih adalah sepupu" jelas Fuma.
Geed mengangguk paham, Dia baru tau dua ultra didepannya sepupuan.
"Tapi walau sepupuan, dari kecil mereka berantem aja kerjanya" sahut Titas yang dibalas cengiran dari dua ultra sepupuan itu.Geed tertawa, iya kembali teringat dengan alien yang selalu bersamanya, Pega.
"Aku punya alien lucu yang selalu bersamaku. Kami sama sekali bukan keluarga, tapi aku menganggapnya keluargaku satu-satunya. Tapi aku dan dia sama sekali gak pernah berantem" Geed bercerita.
"Sungguh? Siapa namanya?" Zero penasaran."Namanya... Pe-" belum sempat Geed selesai bicara, mereka berlima tiba-tiba dikerumuni beberapa ultra.
"Dia monster!"
"Penjahat!"
"Dia penyerang Nebula bukan?!"
Ultra ultra itu memojokkan Geed karena semua merasa Geed masih musuh mereka.
Geed dan yang lain langsung berdiri. Karena terkejut, Geed sedikit mundur kebelakang Zero. Zero mencoba menenangkan Geed dan ultra ultra didepan mereka sekarang.To Be Continued ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Enemy - Ultraman Geed
FanfictionミDear Enemy || 親愛なる敵ミ Hanya karena status nya sebagai pangeran atau putra mahkota dari Galactic empire, Geed harus sempurna baik mental dan fisik nya. Karena itu dia dilatih sangat keras oleh ayahnya, Ultraman Belial yang merupakan mantan prajurit...